You Are Very Beautiful

"Putraku!" Green menimang bayi dengan raut wajah yang begitu bahagia. Tak terlihat sedikit pun bahwa pria itu sedang bersandiwara, sikapnya seolah dia adalah benar-benar bagian dari keluarga itu.

"Coba lihat, kau tampan seperti diriku," ia mengusapkan hidungnya pada hidung bayi kecil itu.

Green sudah kehilangan dirinya sendiri. Ia tampil menjadi sosok yang berbeda saat bersama putra-putranya itu.

Bayi yang berada dalam dekapannya pun tertawa terkekeh, melihat tingkah laku pria yang menggendongnya.

"Cepatlah tumbuh, kau harus menjaga mamamu dan...." Suara Green menghilang, seakan ia sadar bahwa ada hal yang salah. Ia lalu meletakkan bayi itu ke ranjangnya semula. Mengusap wajah keduanya pelan dan penuh kasih sayang.

"Aku tidak tahu, apakah saat itu aku masih hidup atau tidak." Senyum miris tercetak di wajahnya.

*

"Aku tidak bisa menerima ini," Anna merasa tak berhak menerima pemberian dari Green.