Suasana membekukan!
Sato duduk di kursi yang sangat jauh jaraknya dengan Mina. Wanita itu memperbolehkannya masuk untuk membahas hal itu, tetapi apa yang akan dibahas, sementara ia tak bisa mendengar dengan jelas ucapan wanita itu.
Sato mengangkat tangannya, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekat.
"Tunggu dulu, siapa yang memperbolehkanmu duduk di situ?" Mina menatap emosi.
Sato menghela napas panjang, apa otak wanita itu masih waras?
"Saya tidak bisa mendengar suara Anda dengan jelas Nona. Makanya saya memilih duduk di sini," jelas Sato.
Mina menggertakkan gigi emosi, wajahnya menggelap, tetapi ia harus bisa menahan diri. Ia harus menyimpan tenaganya dengan baik.
"Lalu, apa yang tuanmu inginkan sebagai imbalannya?" Ia bertanya. Tidak mungkin, Malik mengijinkan mereka tinggal di situ secara percuma. Pria itu pasti akan memanfaatkan mereka.
Sato menatap dingin. "Tuanku tidak mengatakan apa pun tentang itu, tuan hanya memperbolehkan kalian tinggal."