Lepaskan Tangan Kekasihku!

Apa mungkin, Viola mau dengannya yang dingin dan kasar ini? Richard mulai merasa cemas.

Tio melihat raut cemas bosnya. Ia mengerti bosnya jadi insecure karena ucapan Viola tadi.

“Bagus, Vio. Kamu memang pintar melindungi dirimu. Saya salut sama kamu, serius!” kata Tio memutus ketegangan yang dirasa oleh Richard.

“Makasih, Pak,” jawab Viola singkat.

Tio kembali fokus mengemudi sambil menatap wajah bosnya dari kaca depan mobilnya. Kelihatannya Richard sangat gelisah. Ia tak berhenti menatap wajah Viola, tapi sorot matanya begitu cemas. Sedangkan Viola fokus menatap jendela menghindari kontak mata dengan Richard.

‘Akan aku tanyakan apa yang membuat Bos cemas nanti selepas meeting,' batin Tio penasaran.

Meeting dengan klien Inggris berjalan dengan baik. Viola benar-benar cerdas melobi klien tersebut hingga tanpa ragu-ragu ia berani menanamkan saham di perusahaan Richard.

Richard terkesima dan semakin jatuh dalam pesona Viola, sekretaris cantiknya.