R_A17

Orang Ketiga, atau juga bisa di sebut selingkuh. Mungkin untuk sebagian orang hal tersebut sangat menyenangkan. Menyenangkan? Ironi bukan? Tapi bagiku menjadi orang ke tiga itu sangat menyakitkan. Kerap dituduh berselingkuh dan
merebut kekasih sahabatku sendiri, itu sungguh menyedihkan. Aku dibenci, diejek dan selalu harus mengalah setiap aku memiliki hasrat ingin memilikinya sendiri. Aku kerap menyalahkan diri sendiri. Kenapa aku harus jatuh cinta? Padahal cinta dapat tumbuh di mana saja, kapan saja dan pada siapa saja, bukan? Tapi kenapa harus dia? Pacar dari sahabatku Sendiri.
 Apa cinta yang kumiliki ini harus dibangun di atas penderitaan orang lain?
Sahabat, sungguh aku hanya manusia biasa. Bukan maksudku untuk mencuri hatinya. Bukan maksudku untuk mengambilnya. Aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu. 
 Ya inilah kisahku. Seorang anak remaja yang jatuh cinta pada pacar sahabatnya sendiri dan harus menjadi orang ketiga.

Menjadi Orang Ketiga

Aku menghampiri risa yg sedang meminggirkan motornya di pinggir jalan, Aku bertanya pada risa kenapa di sore hari ini dia masih ada di jalan..


"..Risa udah sore kok masih keluar sendirian.." 


Awalnya aku berfikir motornya Risa mogok atau ban bocor, Akan tetapi salah. Aku baru ingat kalau aku belom memperkenalkan diri..


"..Risa aku belom ngenalin diri aku, Padahal aku sudah sering lihat kamu.."


Risa hanya senyum sembari mengemasi belanjaannya, Aku bingung kenapa Risa malah senyum padahal aku cuma pingin memperkenalkan diri. aku berfikir apakah ada yang aneh dariku sampai-sampai Risa hanya tersenyum pada saat aku memperkenalkan diri. Aku tak hanya diam saja, Aku membantu risa mengemasi belanjaannya sembari mengenalkan diri..


Aku terkejut dan diam kenapa dia tau namaku padahal aku belom mengenalkan diri, setelah aku bertanya pada risa kenapa dia tau namaku ternyata dia tau dari temannya, Dia tau aku 2 Minggu sebelum aku menyapanya.


Sebenarnya selama ini Risa sudah memperhatikanku sebelum aku memperhatikannya. Hari menjelang malam aku dan Risa segera pulang menuju rumah masing-masing, Sebelum pulang aku berniat untuk bertukar Kontak dengan risa, aku hanya bilang pada risa alesan aku bertukar Kontak hanya untuk menambah pertemanan saja tidak lebih dari cukup.


Setelah sampai rumah aku bersih-bersih badan, dan mencoba untuk mengirim pesan pada risa..


Aku: "..Hai Risa, udah sampe rumah kah?.."


Risa: "..Udah kok mas, baru aja sampai.."


Aku dan Risa ngobrol tentang banyak hal sampai tidak sadar kalo hari sudah tengah malam.


Keesokan paginya aku bangun kesiangan karena aku tidurnya tengah malam, hari ini aku tidak seperti biasa yang biasanya datang ke sekolah selalu tepat waktu tapi kali ini pasti terlambat. aku bergegas menuju sekolah, dan gerbang sekolah sudah di tutup, aku terlambat dan hukuman untuk seorang pelajar yang terlambat di sekolah ini cuma mencabuti rumput liar di halaman sekolah. pada saat aku memarkirkan motor di pos satpam aku melihat motor yang mirip dengan motornya risa, aku berfikir apakah Risa juga terlambat. Saat aku menuju halaman sekolah untuk menjalankan hukumanku aku menengok kiri kanan untuk memastikan apakah itu tadi motornya Risa atau bukan. Dan ternyata benar aku melihat Risa juga mencabuti rumput, Risa yang tau aku juga telat dia malah tertawa sambil menutupi mulutnya. aku yang melihat Risa tertawa juga ikut tertawa, akan tetapi pak satpam membentak kami berdua..


"..Hoi yang bener!. udah telat malah cengengesan!.."


aku dan risa yang takut dengan satpam langsung mencabuti rumput dan risa berbisik..


Risa: "..Ssstt mas ayo cepet kerjain nih masih banyak Lo, jangan malah cengengesan.."


Aku: "..kamu juga sih ikut cengengesan.."


Pak satpam yang melihat kami ngobrol secara bisik-bisik langsung menatap kami dengan tatapan curiga.


Pertemuan Dan Perkenalan (2)