sitiaisadiah201

Perjalanan rumah tangga yang Nathan dan Adelia jalani begitu manis pada awalnya, tapi ketenangan keduanya harus terusik oleh intimidasi dari ibu mertua Adelia. 
Mertuanya terus mendesak Adelia untuk segera memberikannya cucu, padahal Adelia dan Nathan juga menginginkan hal yang sama. Tapi tuhan masih belum mempercayai mereka untuk menjadi orang tua. 
Hingga dengan seenak hati mertua Adelia mengklaim jika menantunya itu mandul membuat perasaan Adelia hancur. 

"Jangan pernah pergi dariku, karena aku selalu menerima apapun keadaanmu." Nathan Mahendra. 
"Aku selalu di sini dengan kelapangan hati." Adelia Anjani.
Akankah pernikahan Adelia dan Nathan tetap berjalan harmonis, atau mereka menyerah karena keadaan yang memaksa?

Ikuti kisah mereka di I'm Not Barren

I'm Not Barren

 Setelah menunggu beberapa saat. Akhirnya Chelsea menghabiskan makanannya. Jonathan tentu merasa lega setelah melihat semua makanan yang ada pesan dihabiskan oleh Chelsea. Itu menandakan kalau kondisi Chelsea sudah mulai baik-baik saja. Karena orang yang tertekan tidak akan bisa menghabiskan makanannya dengan baik. Seperti yang dilakukan oleh Natalia. Dia bahkan tidak bisa menelan sebutir pun makanan ke dalam mulutnya. Yang terakhir dengan dirinya yang jatuh sakit.


"Apa kamu sudah merasa lebih baik sekarang, Chelsea?" tanya Jonathan kepada Chelsea. Dia harus memastikan apakah Chelsea benar-benar sudah baik-baik saja atau belum.


"Sudah, Kak Nathan. Terima kasih untuk makanannya," jawab Chelsea yang masih menunjukkan sikap malu-malunya.


"Tidak masalah. Aku senang karena kamu bisa menghabiskan makananmu," ucap Jonathan. Karena ketika melihat Chelsea bisa menghabiskan makanannya, tante membawa kelegaan tersendiri di dalam diri Jonathan.


chapter 204