Eric bangun lebih awal, Mutia sudah tidak ada di sampingnya. Seperti biasa perempuan itu pasti pagi-pagi sekali menyiapkan seluruh kebutuhan Eric ke kantor, mulai dari pakaian sampai pada sarapannya. Eric diam sesaat di tempat tidur, "Kenapa sulit sekali jatuh cinta pada perempuan baik ini," gumamnya pelan.
"Baiklah, sebentar lagi kami akan berpisah, ada baiknya kalau aku berbuat manis padanya. Paling tidak dia terlalu stress selama menunggu anak kami lahir."
Eric mandi dan keluar dari kamar. Mia dan Mutia sudah duduk di meja makan. "Pagi," sapa Eric biasa.
"Pagi Mas," sahut Mutia, sementara Mia tidak menjawab.
Mereka makan tanpa anda pembicaraan. Wajah Mutia juga sangat biasa, tidak terbebani dengan pembicaraannya bersama Eric kemarin malam.
"Mut … hari ini kamu jadwal kontrol kandungan kan?" tanya Eric membuka pembicaraan.
"Iya Mas."
"Jam berapa?"
"Jam 10 pagi Mas."
"Ehmmm … nanti kita ketemu di rumah sakit ya. Kamu naik taksi dari rumah, nanti pulangnya aku antar."