Seorang lelaki botak dengan plester terbalut di hidung tengah berjalan di lorong sekolah SMA Excelsior. Banyak sorot mata yang menatap ke arahnya sembari membicarakan.
"Lihat, itu anak Kelas X-F. Murid yang punya kutukan."
"Keteknya bau banget. Lu bisa cium gak?"
"Iya, kayaknya dia gak pake deodoran deh."
Di sepanjang lorong, Indra terus dibicarakan oleh para murid sekolah ini. Pasalnya keberadaan dirinya di sekolah ini adalah sebuah keanehan.
Tahun lalu, Kelas X-F itu tidak ada. Tahun sekarang tiba-tiba muncul dengan membawa sejumlah murid pengidap kutukan.
"Astaga, kenapa sih orang-orang bicarain gua? Aneh ya lihat cowok botak?" batin Indra.
Saat berbelok menuju lorong kelasnya, Indra terkaget saat berpapasan dengan seorang gadis berambut panjang.
Di saat itu pula, kutukannya pun aktif.
"Arrgghh!!!"
"Eh?"
Tubuh Indra dan Lyona bertukar.
Saat ini, jiwa Indra sedang mendiami tubuh Lyona, begitupun sebaliknya.
Hal ini bisa terjadi karena kutukan yang dimiliki oleh Indra. Kutukan milik Indra adalah tubuhnya akan bertukar dengan orang terdekat saat ia terkaget.
"Lu ngapain sih ngagetin gua segala?!" Indra mencak-mencak dalam tubuh Lyona.
"Aku gak kagetin kamu, kamu aja yang kagetan."
"Hadeuh."
Lyona yang sedang berada dalam tubuh Indra mengamati wajahnya sendiri dari dekat.
"Wah... ternyata aku cantik juga, ya."
Indra tidak memberi tanggapan.
"Lyona, lu mau ke mana?"
"Aku mau ke perpustakaan."
"Ah, dasar anak rajin. Siniin tas gua. Gua mau langsung ke kelas." Indra merebut tas miliknya dari Lyona.
Setelah itu, mereka berpisah.
"Sialan, kenapa gua harus tukeran tubuh sama Lyona? Padahal gua mau langsung tidur pas sampe di kelas. Ah, tapi ngantuknya dah hilang deng."
Sesampainya di kelas, Indra langsung ditatap oleh teman-temannya.
"Loh, Lyona? Bukannya tadi mau ke perpustakaan?" Seorang gadis berkacamata bertanya.
"Ini gua Indra."
"Ah, tubuh kalian bertukar, ya?"
"Gitu deh."
Indra pun langsung duduk di bangkunya sendiri.
"Eh, Lyona, itu bangkunya Indra," ucap Frans, teman sebelah bangku Indra.
"Udah dibilang, gua ini Indra! Lihat, gua bawa tas gua sendiri!"
Frans masih terlihat tidak percaya.
"Apa lu bisa membuktikan kalau lu emang Indra?"
Indra menggeram. "Coba tanyai gua apa aja!"
"Oke deh... siapa cewek yang disukai sama Indra?"
Wajah Indra dalam tubuh Lyona itu langsung memerah.
"Lyo... Lyona."
"Bener. Wah, lu ternyata emang Indra."
Frans adalah teman Indra dari SMP. Secara kebetulan, mereka berdua kembali satu kelas di sekolah ternama ini. Itu karena Frans juga memiliki sebuah kutukan.
Tak seberapa lama, bunyi pintu yang dibuka kembali terdengar. Terlihat seorang perempuan yang berdiri dengan angkuhnya. Di sebelahnya ada seorang perempuan yang lain.
"Lyona!"
Indra berdecih. Dia tahu siapa perempuan itu. Perempuan itu adalah seorang murid dari Kelas A. Dia murid jenius dengan bakat bermain piano. Dan tentu saja, gadis itu adalah orang yang sangat kaya.
"Lyona, ayo pindah ke kelasku! Kamu gak pantes ada di kelas ini!" Ratu menarik lengan Indra.
"Gak mau, aku lebih betah di kelas ini."
"Hah? Kenapa? Kelas ini lebih jelek loh dibanding Kelas X-A. Kenapa kamu bisa betah?!"
Dibanding Kelas X-A yang ruang kelasnya mirip hotel bintang lima, Kelas X-F benar-benar tidak ada apa-apanya. Kelas ini tidak buruk, tapi dibanding kelas lain sangat jauh ketinggalan.
"Aku betah karena... di sini ada Indra!" Indra berekspresi seperti orang jatuh cinta menggunakan tubuh Lyona.
"Indra? Siapa itu Indra? Sejak kapan kamu tertarik sama cowok?!" Ratu tampak kaget.
"Ahaha... itu...."
Frans menyela pembicaraan mereka berdua.
"Udahlah Ratu, jangan paksa Lyona buat pindah ke kelasmu. Dia tinggal di kelas ini karena dia punya kutukan. Berhenti maksa dia pergi."
Frans berkata serius, membuat nyali Ratu jadi ciut.
"Baiklah, aku akan datang lagi lain kali."
Gadis itu pun pergi meninggalkan kelas. Gadis yang berdiri di sebelahnya ikut pergi.
"Astaga, cewek itu bener-bener gak kapok maksa Lyona buat pindah ke kelasnya. Emangnya sehebat apa sih Lyona itu?" Indra bertanya-tanya.
"Lah, lu gak tau? Terus kenapa lu suka sama dia?"
"Ya... ya suka aja."
Frans mendengkus. "Hadeuh, kirain lu tau. Yaudah gua ceritain. Lyona itu dulunya satu sekolah sama Ratu. Lyona dapat rangking satu umum, sedangkan Ratu dapat rangking dua. Nah, gara-gara itu Ratu jadi terobsesi deh buat ngalahin Lyona."
Mata Indra terbelalak saat mendengarnya.
"Jadi Lyona itu pinter, ya?"
"Pinter banget malah. Dia harusnya masuk Kelas A kalau gak punya kutukan."
Indra langsung bercermin, melihat kembali wajah cantik milik Lyona. Dia semakin terkagum pada sosok tubuh yang sedang ditempatinya ini.
Jarum jam menunjuk angka delapan. Bel masuk berbunyi, guru mulai masuk. Lyona masih belum kembali ke kelas.
"Oi, Lyona ke mana? Tumben-tumbenan murid pinter telat masuk kelas," ucap Frans.
Indra pun teringat. Saat berjalan ke sekolah tadi, dia berada dalam kondisi sangat mengantuk karena begadang semalaman. Saat ini tubuh aslinya pun pasti sedang berada dalam keadaan mengantuk.
"Bu, izin keluar sebentar!" Indra berlari dari bangkunya.
"Mau ngapain?"
"Jemput Lyona."
"Lah, kamu kan Lyona."
"Ini Indra, Bu!"
"Oh, Indra. Lagi tukeran tubuh, toh. Yaudah sana pergi."
Indra pun berlari menuju perpustakaan. Dia yakin, saat ini Lyona sedang tertidur di sana dengan menggunakan tubuhnya.
Setibanya di perpustakaan, Lyona ternyata tidak ada.
Indra langsung bertanya pada penjaga perpustakaan.
"Anu, apa di sini tidak ada Lyona?"
"Bukannya kamu sendiri yang Lyona?"
Indra menepuk jidatnya. "Maksud saya, apa di sini ada Indra?"
"Indra? Murid Kelas X-F yang bau ketek itu?"
"Iya... eh bukan!!! Indra gak bau ketek!!!"
"Oh... gak tau, sih. Dari tadi gak ada yang masuk ke perpustakaan, kok."
"Lah?"
Lyona bilang tadi mau pergi ke perpustakaan. Tapi saat Indra periksa ke tempat ini, dia ternyata tidak ada. Apa itu artinya Lyona berbohong?
"Baiklah, terima kasih."
Indra pun pergi meninggalkan perpustakaan. Dia berkeliaran di gedung sekolah untuk mencari keberadaan Lyona. Dia sampai menabrak seorang guru karena berlarian di lorong.
Setelah lama mencari, Indra akhirnya berhasil menemukan Lyona. Dia ternyata sedang berada di ruang BK. Dimarahi oleh seorang guru.
"Ibu tau, kamu emang bukan murid kelas elit, tapi sekarang ini kamu udah jadi bagian dari keluarga SMA Excelsior. Kamu gak boleh berkeliaran di luar pas waktu jam pelajaran. Kamu ngerti, Indra?"
Lyona yang berada dalam tubuh Indra mengangguk-angguk.
"Lyo... Indra!" Indra memanggilnya.
"Eh, Lyona?" Guru BK menatapnya dengan ramah. Guru ini sudah tahu kehebatan Lyona dari Ratu. Jadi dia bersikap ramah padanya.
"Ada apa ini, Bu?"
"Ini, tadi Indra nongkrong di luar pas bel pelajaran udah masuk. Untung ketahuan sama pak satpam."
"Maksudnya, Indra bolos?"
"Iya."
Indra menatap heran pada Lyona. Merasa aneh gadis yang rajin itu tiba-tiba membolos.
"Bu, biar saya aja yang bilangin dia. Maaf ya, Bu!" Indra menarik paksa lengan Lyona.
"Oh, iya."
Indra berhasil menarik paksa tubuh Lyona keluar dari ruangan. Lyona tersenyum, merasa berterima kasih pada Indra.
"Lyona, lu kenapa bolos barusan? Apa karena lu lagi pake tubuh gua?"
Lyona menggeleng. "Enggak, bukan itu. Aku emang lagi males belajar aja."
"Hah?! Bukannya tadi bilang mau ke perpustakaan?!"
"Itu bohong. Aku sebenernya mau pergi keluar sekolah."
Indra benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia yang pemalas saja tidak pernah berpikir untuk membolos.
"Indra, berapa lama tubuh kita akan bertukar?" tanya Lyona.
"Biasanya sih enam jam, tapi kadang lebih cepat."
"Oh, gitu."
"Iya, ayo kita ke kelas." Indra berbelok ke samping, sementara Lyona malah berjalan lurus ke depan.
"Hari ini bolos dulu. Aku ngantuk banget. Bilangin ke Bu Bella, ya." Lyona menguap dalam tubuh Indra.
Indra mendengkus. Memaklumi tindakan Lyona karena tubuh aslinya memang sedang kelelahan saat ini.
"Ya sudah, selamat tidur."
***
Data Murid Kelas X-F
Nama: Indra Pratama
Kutukan: Tubuhnya akan bertukar dengan orang terdekat saat dia terkaget.
Hobi: Menggambar