Nisa yang pernah hidup dalam bayangan kegelapan merasa bahwa dirinya pernah mengalami hal yang membuat dirinya jatuh kedalam lubang. saat SMP dia memiliki banyak teman namun hanya sedikit saja yang memahami dirinya. dalam diri Nisa terkadang bayangan itu masih ada sehingga membuat dia kembali relaps begitulah orang menyebutnya. pada beberapa waktu setelah kejadian dia mengalami relap Nisa merasa bisa beristirahat dan dia akhirnya menyadari pentingnya akan obat yang dia minum selama ini. bagi dia awalnya penyakit ini bisa sembuh seperti saat penyakit lain, namun pada kenyataannya beberapa hari dia tidak dalam keadaan yang memungkinkan dia kembali seperti dulu. banyak hal yang membuat dia kembali dalam keadaan yang sama. entah kenapa dia kembali kekeadaan semula. dia hanya merasa setelah orang tuanya memakinya hidupnya menjadi tidak terkontrol. memang orang tua adalah segalanya namun bagi Nisa , dirinya yang dulu memakai narkoba juga karena orang tua. orang tua yang menurut Nisa memikirkan dirinya sendiri dan urusannya sendiri. Nisa pun awal mulanya hanya mencoba namun karena keadaan dia menjadi seperti ini. entah mengapa dia bisa berbuat senekat itu walaupun dalam dirinya dia berontak tapi bagi orang lain dan temannya hal itu adalah biasa. memang dalam menggunakan narkoba ada yang hanya coba-coba dan ada juga yang karena depresi karena masalah keluarga. bagi Nisa awalnya dia kesal karena kemarahan orang tuanya yang selalu mengatur dan menyuruhnya patuh pada aturan. dalam rumah bisa banyak aturan yang terkadang membuat merasa tidak nyaman berada didalam rumah. layaknya burung dalam sangkar yang hanya mendekam di kandang dia menjadi serba salah dalam kehidupan yang dia alami. beberapa hal yang membuatnya tidak nyaman menjadikannya mainan dalam keluarganya sendiri. entah kenapa hal itu membuatnya terus teringat dan terngiang dalam hidupnya. beberapa hal yang dia sendiri tidak paham adalah apa yang ada dalam otak orang tua seperti itu. mengapa jika dia sendiri yang menjalaninya. apakah hal itu baik atau bahkan buruk baginya. Nisa pun akhirnya pelarian ke narkoba dan dia menggunakan itu dengan teman-temennya . kenikmatan yang hanya sementara itu membawanya ke arah yang lebih dalam lagi hingga akhirnya dia menjadi pecandu.
dia pun akhirnya mengalami hal-hal yang menjadikannya sering berhalusinasi dan sering mendengar sebuah bisikan yang dia sendiri terkadang menganggapnya seperti sebuah pertanda atau petunjuk. namun ketika dia mengalami beberapa metamorposis kehidupan entah apa yang dia alami, namun baginya perubahan dalam hidupnya kearah yang lebih baik itu membuatnya hingga dia bisa mencintai dirinya sendiri. namun belakangan ini memang nisa selalu merasa terbayang-bayang akan masa lalunya. masa lalu yang seharusnya bisa dia lupakan tapi itu malah membuatnya menjadi triger dalam kehidupannya. bayangan masa lalu yang seharusnya indah namun bagi nisa bayangan itu hanyalah sebuah mimpi buruk bagi dirinya bahkan hal itu bisa membunuhnya. kehidupan yang dia alami pun menjadi serba salah hingga akhirnya di menjadi relaps dan tidak terkontrol. entah apa yang membuat dia kembali demikian tapi baginya hal itu adalah efek samping dari masa lalu yang dia harus lupakan. bayangan itu selalu terngiang dalam dirinya hingga dia merasa bahwa dirinya akan kembali kedalam lubang yang sama.
keadaan yang sama dan membuat dirinya kembali relaps inilah yang menjadikan dirinya sebagai triger agar dirinya kembali seperti dulu. beruntungnya kak Melly dan pak nur yang saat itu ada langsung membawanya ke rumah sakit. bagi sebagian orang mungkin sakit seperti ini adalah aib dan harusnya dijauhi namun bagi Nisa hal itu adalah sebuah kata yang membuatnya menjadi lebih bisa mengontrol dalam setiap perkataan orang tentang dirinya. bagi orang lain mungkin hal itu adalah candaan tapi bagi Nisa yang mengalaminya itu adalah hal yang menjadikannya mengetahui bagaimana dia seharusnya bertindak. Nisa hanya berpikir jika orang lain tidak mengganggunya maka dia akan baik-baik saja selama tidak menganggu dirinya. namun sebaliknya jika orang itu mengganggunya maka dia akan marah terutama jika itu menyangkut apa yang dia alami di masa lalu.
dalam diri Nisa dia melatih dari nol hingga dia bisa kembali pulih dalam keadaan yang stabil. mungkin sebagian orang ini bisa diobati dengan banyak-banyak beribadah namun bagi Nisa hal ini bukanlah suatu hal yang bisa menyembuhkannya. namun keadaan lah yang bisa menyembuhkannya. jika orang itu telah memahami bahwa dirinya sakit maka dia akan bisa menerima penyakitnya. tapi jika dia tidak memahami penyakitnya maka hal itu bisa menjadikan dirinya tidak bisa menghargai dirinya sendiri. Nisa dalam pikirannya yang ada hanya dia mencoba bertahan dengan semua peraturan yang ada dirumahnya dan dia juga memahami apa yang orang tuanya lakukan pada dirinya. walaupun itu menyakitkannya namun dia baru memahami ketika orang tuanya merasa bisa mengajarkan arti dari sebuah aturan. memang ini pilihan yang membuatnya menjadi Nisa seperti yang sekarang. namun bagi Nisa semua itu adalah pengorbanan yang dia alami dalam menjadikan dirinya stabil dalam kehidupan.
Nisa yang sudah pada semester akhir di sekolahnya membuat penyakitnya menjadi penghalang saat ini. namun setelah kejadian satu hari yang lalu Nisa merasa bahwa dirinya akan mengalami kejadian seperti itu lagi. Nisa pun yang saat ini tertidur memilih untuk terus meminum obat yang dia konsumsi setiap hari. yang ada dalam dirinya adalah bahwa dia tidak ingin menjadi seperti dulu. segala yang membuatnya merasa bahwa hal itu adalah keburukan bagi dirinya. akhirnya pun bisa terbangun dalam tidurnya. dia merasakan bagaimana keadaannya sekarang. tidur membuatnya lebih nyaman dan bisa merelekskan otaknya. dia pun terbangun dan dilihatnya Jessica dan orang tuanya sedang ada dikamarnya. mereka menanyakan keadaan mereka namun bagi Nisa keadaanya sudah lebih baik dari sebelumnya.
keadaan ini pun membuat dirinya sadar atas apa yang dia lakukan semalam, dia merasa baikan dan bisa berpikir lagi. entah kenapa dia bisa dihantui masa lalu yang membuatnya kembali ke keadaan yang sama. Nisa pun mencoba menceritakan keadaannya semalam dan dia menjelaskan bahwa dia mengalami tubuh dan badannya mengiggil seperti orang kedinginan dan dia tidak bisa berpikiran jernih. yang ada dalam dirinya hanyalah bayangan masa lalunya yang dia tidak ingin kan. dia pun mengingat neneknya yang saat itu merawatnya dia sadar dengan nasehat dari neneknya bahwa jika hal itu terjadi bertiaklah agar dapat lepaskan emosi yang ada didalam dirinya. jika hal itu belum bisa maka cobalah tidur dengan mendengarkan musik, dan jika masih begitu segeralah memanggil orang terdekat yang ada. bagi Nisa itu semua layaknya pesan nenek yang selalu dia ingatnya.
bagaimana pun bisa telah melakukannya sehingga dia harus menggunakan cara terakhir. cara ini adalah saat Nisa dalam keadaan genting semua yang dilakukannya sia-sia dan akhirnya dokterlah yang menanganinya. Nisa pun bercerita kepada orang tuanya seperti itu hingga orang tuanya kembali menyarankan agar dibawa ke dokter. beberapa hal yang menurutnya dia harus dibawa adalah karena dia tidak bisa berpikir jernih dalam hidupnya. Nisa pun mengalami tubuhnya lemas dan tidak bersemangat dalam hidupnya. karena yang ada dalam dirinya hanyalah halusinasi dan bisikan yang selalu membuatnya merasa tidak bisa berpikir dan menjadi hilang ingatan. dia seperti terhipnotis dan sampai tidak sadarkan diri. dulu Nisa mengalami ini diawal-awal dia terkena penyakit ini. dan memang saat itu nisa masih dalam tahap penyembuhan karena narkoba namun bagi nisa itu hanyalah sebuah hal yang sangat menyakitkan baginya. keadaan ini pun berangsur -angsur saat dia mulai menyadari dirinya sendiri. ketika dalam keadaan yang tidak menentu maka nisa hanya bisa terdiam dan memikirkan bagaimana mencari sebuah keadaan yang membuatnya nyaman. dia pun merasa bahwa dirinya dengan mendengarkan lagu dia merasa nyaman dan segelas kopi membuatnya bisa mengontrol apa yang terkadang membuatnya berpikiran kacau. entah bagaimana namun kedua hal ini selalu nisa lakukan saat dia mulai merasakan ketidak nyamanan dalam menjalani hidupnya. Jessica temennya pun baru mengetahui bahwa dirinya terkena penyakit yang membuatnya tidak waras . penyakit yang masih menjadi aib bagi sebagian orang di Indonesia ini. walaupun begitu Jessica hanya menganggap itu adalah sesuatu rahasia Nisa yang selama ini orang lain tidak tahu. bagi Nisa pun itu hanyalah sebuah pertanyaan bodoh yang menjadikan dirinya ketika orang bertanya sakit apa , kepada dirinya. hingga akhirnya orang lain pun paham maksud dan tujuannya itu.