setelah mengetahui Nisa yang telah tumbuh menjadi seorang anak gadis yang dewasa membuat Adam pun semakin cinta padanya. hari setelah test pemilihan jurusan membuat Nisa mengerti kenapa dia tidak memilih jurusan IPA , begitu juga Adam dia tahu kenapa dia memilih jurusan itu. hari ini adalah hari off untuk sekolah mereka karena memang ada hari kejepit yang kebutulan jatuh pada hari Kamis dan Jumat akhirnya diliburkan. keadaan ini disempatkan oleh mereka berdua untuk menikmati liburan. Nia dengan pacarnya dan Nisa dengan Adam. liburan yang hanya memakan waktu dua hari ini menjadi hari off bagi usahanya dan dia juga telah merencanakan hal ini. Nisa berniat mengajak liburan ke Bogor. dengan naik sepeda motor mereka pun berboncengan hingga akhirnya mereka berangkat subuh agar sampai disana tidak terlalu siang. jalan yang berliku dilalui olehnya walaupun begitu mereka tampak senang akan hari off ini. Nisa jadi teringat pesan dari neneknya jika dalam perjalanan maka harus hati-hati agar selamat sampai tujuan. pesan itu membuat Nisa harus memberitahu Adam bahwa dia harus hati-hati dalam mengendarai sepeda motor.
Adam bukanlah seorang pembalap tapi ketika dia menyetir motor dia tampak kesetanan jarak yang 200 meter bisa ditempuh hanya dalam waktu setengah jam. terkadang Nisa pun takut kalau Adam yang menyetir motor hingga akhirnya dia selalu berpesan agar hati-hati. pernah waktu dulu dia terjatuh dari motor karena ugal-ugalan. Adam selalu merasa jika mengendarai motor memiliki passion sendiri bahkan ketika dijalan macet pun Adam dapat melaju dengan kecepatan maksimal.
mereka pun akhirnya berangkat Nisa yang pamitan dengan kak Melly sebelum berangkat merasa sangat sedih karena di hari off adiknya yang lucu harus pergi bersama pacarnya sedangkan dia sendiri jomblo. kak Melly dihari kerja dia selalu sibuk hingga tidak ada waktu baginya dalam berpacaran. pak nur yang selalu digodanya terkadang merasa ill fil walaupun begitu kak Melly tetap senang menggoda pak nur. pak nur tahu bahwa itu hanya becandaan tapi jika pak nur menseriusinya mungkin kak Melly mau dengannya.
dalam beberapa hal kak Melly sanggar menyenangi pak nur dengan keramahan dan sikap yang pemalunya membuat kak Melly kagum padanya. akhirnya Nisa dan Nia pun jalan dengan menaiki motor , mereka berdua menjadi sangat senang akan hal ini bahkan dalam sepanjang jalan Nia merekam kejadian -kejadian dan pemandangan yang dianggap bisa menyegarkan pikirannya. memang di sepanjang jalan udara pun mulai mulai memanas maklum karena sinar matahari sudah mulai terbit. mereka pun sempat istirahat di sebuah masjid dan shalat subuh bersama. bagi Nia mungkin itu hal biasa karena memang Nia telah banyak berpergian dengan motor berbeda dengan Nisa bagi nya ini adalah pengalaman pertamanya dalam berpergian mengendarai sepeda motor. Nisa pun tidak tahu dengan mengendarai motor bisa membuat orang senang. entah itu karena cuaca atau dengan pemandangan setiap jalan yang dia lalui.
Nisa sebenernya kurang menyukai berpergian jauh dengan motor karena pasti akan melelahkan namun bagi Nisa hal itu dilakukannya sehingga membuat Adam tahu semakin cinta padanya. kehidupan yang dilalui ibarat jalan ada yang berlubang dan ada juga yang mulus. begitulah Adam bercerita kepada Nisa tentang hubungannya. keadaan ini selalu menjadi kenangan kelak bagi Adam dan Nisa jika memang dia berjodoh. setelah mereka beristirahat di masjid mereka melanjutkan perjalanan yang kurang lebih memakan waktu satu jam lagi untuk sampai ke villa penginapan. mereka akan berencana untuk menginap selama dua hari. diperjalanan mereka pun mampir disebuah warung kecil dan mereka mencari sarapan pagi untuk melanjutkan perjalanan agar tidak lelah dan memiliki tenaga. mereka pun sampai di warung yang menjual nasi uduk. nasi uduk disini kata Nia adalah yang paling enak sehingga membuat semua orang ketagihan. Nisa pun penasaran dan memesannya. mereka pun akhirnya sarapan ditempat itu. dilihatnya banyak penduduk sekitar juga sedang makan pagi disana. Nia dengan logat sundanya bertanya arah yang akan kita lalui orang itu pun akhirnya menjelaskan bahwa sudah tidak jauh lagi. Nisa tampak heran dengan logat Sunda Nia walaupun Nisa bukan orang Sunda tapi karena sering bermain dengannya jadi agak ketularan bahasanya. Nisa bahkan sering bercanda kepada Nia dengan logatnya itu.
Nia pun kadang-kadang kesal dengan Nisa karena hal itu tapi Nia tahu bahwa itu adalah candaan. setelah mereka makan nasi uduk disana mereka pun melanjutkan perjalanan , Nia yang orangnya agak khawatiran merasa bahwa tadi saat di warnet tempat usaha mereka berdua menjadi lupa apakah sudah dikunci atau belum tapi Nisa bilang bahwa itu telah dikunci. walaupun begitu Nia tetap khawatir. Nisa pun merasa bahwa kehawatiran Nia akan sesuatu terlalu berlebihan. oleh karena itu Nisa hanya mendengarkannya saja tidak mengomentari penjelasan Nia . dia hanya bilang ya. akhirnya mereka sampai tujuan dan di villa itu sudah ada mang Asep yang menjaga villa. mereka pun masuk kedalam villa tersebut dan dilihatnya lumayan kata Nisa.. Nia pun merasa bahwa ini adalah penginapan yang terbaik disini ada satu lagi tapi masih di puncak lebih dikit. beberapa hal yang membuat Nisa senang adalah kolam renang disini ada kolam renangnya dan juga tempatnya bersih dan sejuk. Nisa yang hobi berenang setiap pagi dirumahnya selalu melakukan aktivitas itu. bahkan kak Melly bilang dia adalah ikan karena selalu senang bermain dengan air. mereka pun akhirnya beristirahat dan di tempat peristirahatan itu mereka disuguhkan kopi dan teh . Nisa pun mengambil kopi karena memang dia adalah pecinta kopi sedangkan Adam lebih memilih teh manis untuk menghangatkan badannya yang kedinginan disepanjang jalan.