Kematian Dua Algojo

Mereka telah tewas! Tewas secara mengenaskan.

Darah segar membanjiri tubuhnya. Bau anyir langsung tersiar terbawa angin malam yang dingin.

Sampai mati pun, mungkin dua algojo Perkumpulan Macan Kumbang itu tidak percaya kalau mereka akan tewas di tangan seorang pendekar muda yang bahkan belum mempunyai nama dalam dunia persilatan.

Lebih-lebih lagi, keduanya tidak pernah menduga kalau jurus pamungkas mereka bisa ditangkis olehnya. Padahal, selama ini jurus-jurus itu sudah terkenal dengan keampuhan dan keganasannya.

Selama ini, jarang ada orang yang mampu menahan jurus pamungkas mereka. Orang-orang yang berusaha menahan jurusnya, semuanya telah mati. Mati dengan rasa tidak percaya.

Tapi sekarang?

Justru malah mereka berdua yang dibuat tidak percaya. Mereka benar-benar tidak percaya ada orang yang mampu menahan dua jurus pamungkas sekaligus.

Andai saja keduanya tidak memilih mengadu jiwa, niscaya sekarang ini mereka masih hidup.