Telapak Seribu Cahaya

Bukk!!!

Kontan saja si Cakar Maut terlempar jauh ke belakang. Tubuhnya jatuh bergulingan. Darah segar seketika keluar dari setiap lubang yang ada pada tubuhnya. Untuk beberapa saat, dia tidak bisa bangkit berdiri. Mungkin hal itu disebabkan karena dirinya sedang menahan sakit. Mungkin juga karena tenaganya sudah habis sehingga dia tidak mampu berbuat apa-apa.

Di sisinya, si Cakar Setan Kegelapan membalalakan matanya lebar-lebar. Dia tidak percaya bahwa serangan Sesepuh Huang ternyata mampu membuat muridnya terluka parah. Lebih tidak percaya lagi kalau hanya dengan satu kali sodokan tongkat, si Cakar Maut mampu dipermalukan.

"Kau terlalu terburu nafsu. Menurutku, kau tidak pantas untuk menjadi murid si Cakar Setan Kegelapan," kata Sesepuh Huang kepada Cakar Maut.

Orang itu menggertak gigi. Kedua telinganya terasa sangat panas ketika mendengar ucapan tersebut. Ingin sekali si Cakar Maut menghajar Sesepuh Huang. Sayangnya, saat ini dia tidak sanggup melakukan apapun.