Menutup Mata Lahir

Zhang Yi jatuh berlutut. Darah segar masih mengucur keluar. Kondisinya sekarang membuat semua orang yang ada di sana merasa iba. Ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Ia tidak sanggup untuk melanjutkan pertarungan lagi.

Tapi di sisi lain, ia harus tetap memaksakan dirinya. Ia tidak boleh mati sekarang. Ia harus tetap hidup. Tugasnya masih banyak. Harapan orang-orang yang dikasihinya belum juga terwujud.

Ia harus menang dalam pertarungan ini. Ia harus menang!

Entah dari mana datangnya kekuatan, tiba-tiba pemuda itu merasakan tenaganya telah kembali pulih seperti sediakala. Pendekar Naga Putih bangkit berdiri dengan tongkat sebagai penyangganya.

Ketua Jia masih berdiri di hadapannya dalam jarak tiga langkah. Wanita itu memandangnya dengan aenyuman manis dan kerlingan mata menggoda.

Pendekar Naga Putih sudah bertekad kuat. Tapi lagi-lagi tekad itu goyah saat melihat wajah lawannya.