Sekarat

Zhang Yi tidak berteriak. Sebisa mungkin, ia tidak mau melakukan hal itu. Dia hanya menggertak giginya dengan sangat kuat. Ia menahan rasa sakit itu.

Melihat daya tahan pemuda serba putih itu, mau tak mau ketiga tokoh sesat tersebut memuji kagum juga. Kalau mereka yang berada di posisi Zhang Yi saat ini, ketiganya sendiri entah bisa menahan rasa sakit itu atau tidak.

Bukk!!!

Belum lagi rasa sakit yang sebelumnya hilang, sekarang ia telah dihujani kembali oleh serangkaian serangan. Pukulan dan tendangan si Gendut Pucat mendarat dengan telak di perut dan ulu hatinya.

Pendekar Naga Putih memuntahkan darah segar. Ia benar-benar sudah tidak berdaya lagi. Pemuda itu jatuh terkapar di atas tanah. Ia tidak bergerak, seolah-olah dirinya sudah berubah menjadi mayat.

Saat itu, si Cakar Garuda sebenarnya ingin menyerang lagi. Tapi hal itu dibatalkan karena Nenek Ular Bungkuk sudah menahannya lebih dulu.

"Jangan siksa ia lagi," katanya dengan ekspresi wajah serius.