Mendapat Balasan yang Setimpal

Si Kipas Besi dan si Nenek Tiga Ular langsung putus harapan. Kedua tokoh sesat itu tidak mampu berkata apa-apa lagi. Sekarang, mereka benar-benar ketakutan. Apalagi ketika melihat sorot mata pemuda serba putih itu yang sangat menakutkan.

Tanpa sadar bulu kuduk mereka berdiri dengan sendirinya. Seumur hidup, rasanya baru kali saja mereka mengalami ketakutan seperti itu.

Mereka itu takut mati? Ataukah takut akan kesakitan?

Pedang Dewa Naga sudah diangkat ke atas. Zhang Yi mengayunkan pusaka itu dengan cepat.

Crashh!!!

Tangan kanan si Kipas Besi langsung terpotong. Kipas besinya mencelat cukup jauh. Ia menjerit ngeri sambil menahan sakit. Darah segar yang keluar dari tubuhnya semakin banyak lagi.

Si Nenek Tiga Ular yang ada di sisinya ikut merasakan kengerian dan kesakitan yang sama. Ia takut, takut kalau hal itu juga menimpa dirinya.

Ia sangat berharap kalau kejadian barusan tidak menimpanya. Namun sayang sekali, harapan hanya tinggal harapan saja.