Rencana yang Nekad

Mereka berempat menatap tajam kedua pemuda yang ada di depannya dalam jarak tiga tombak itu. Para tokoh sesat tersebut sepertinya sudah sangat kesal. Hal itu terlihat dari wajah mereka berdua yang bersemu merah.

"Sudahlah, lebih baik kalian menyerah baik-baik saja. Aku bisa mengampuni kalian," kata Zhang Yi tiba-tiba bicara.

"Cihh, kau pikir dirimu siapa? Kau pikir bisa keluar dari sini hidup-hidup?" Dewa Tongkat Bercabang Tiga berkata sambil tersenyum dingin.

Walaupun sebenarnya ia merasa jeri terhadap Pendekar Naga Putih, namun sebagai tokoh tua yang sudah banyak pengalaman, tentu saja ia tidak mau terlihat takut. Apalagi kalau sedang di hadapan lawan seperti sekarang.

"Jadi kalian tidak mau menyerah?" tanya Zhang Yi sekali lagi.

"Kami lebih baik mampus daripada harus takluk kepada bocah sombong seperti dirimu,"

"Bagus. Bagus sekali. Kalau begitu, terkadang aku pun akan membuat kalian menyusul si Golok Besar," jawabnya sambil tersenyum sinis.