Titik Air Hujan Darah

Tidak jauh di sisinya, si Saudara Kedua juga sudah melangsungkan pertarungan melawan lima orang pendekar kelas satu. Cambuk tiga depa yang berada di pinggangnya sudah dicabut begitu dia turun tangan.

Ledakan keras terdengar pada saat cambuk tersebut digerakkan di tengah udara. Lima orang pendekar kelas satu merasa kewalahan. Dari mulai jalannya pertarungan, hingga saat ini, mereka belum juga mampu melayangkan serangan balasan.

Alasannya bukan lain adalah karena orang-orang itu kesulitan untuk mendekatkan tubuhnya dengan si Saudara Kedua. Cambuk panjang itu terus berputar-putar di tengah jalan sehingga membatasi ruang gerak merak.

Dengan adanya cambuk tersebutz tentu saja kelima pendekar kelas satu itu tidak dapat berbuat banyak. Mereka hanya mampu menangkis atau menghindari serangan si Saudara Kedua, tanpa sempat memberikan serangan balasan kepadanya.