Mengingat Budi Kebaikan

"Kalau Tuan Muda tetap bersikeras ingin memberikan pelajaran kepada tokoh sesat itu, maka kami berdua tidak dapat berbuat apa-apa lagi," kata Cing Lin.

Ia menghela nafas berat beberapa kali. Hatinya benar-benar tidak merelakan kalau Zhang Yi harus menempuh bahaya seorang diri. Maka dari itu, ia segera berkata lagi, "Tapi sebelum semuanya terjadi, aku punya satu pemerintaan,"

Zhang Yi memandang ke arahnya. Ia kemudian bertanya, "Permintaan apa, Paman?"

"Kami ingin ikut andil dalam usaha Tuan Muda itu. Kami juga ingin memberikan pelajaran kepada Angin Topan Dari Timur. Setidaknya, kami masih bisa menghajar anak buahnya,"

"Benar, Tuan Muda. Bagaimanapun juga, kau adalah majikan kami. Sedangkan kami adalah seorang budak," sahut A Lang menyetujui ucapan Cing Lin.

"Tapi itu kan dulu, Paman. Sekarang, aku bukan siapa-siapa lagi bagi kalian. Keadaanku sudah miskin, aku tidak punya apa-apa lagi. Apa pula yang bisa kalian ambil dariku?"