Menyerang Markas Angin Topan Dari Timur I

"Tidak berani, tidak berani," ujar Ketua Cabang Yu seraya membri isyarat dengan kedua tangannya.

"Yang berhutang budi adalah Partai Pengemis. Bantuan yang telah diberikan oleh Tuan Muda dulu sangat berserti. Sehingga markas pusat pun merasa tidak mampu untuk membalasnya," lanjut orang tua itu.

Zhang Yi memilih untuk tidak menanggapinya. Sebab menurut dia sendiri, kalau ucapan itu terus ditanggapi, maka tidak akan pernah ada akhirnya.

Ia meneguk arak tiga kali. Setelah semua arak masuk ke dalam perut, barulah Zhang Yi bicara lagi.

"Ketua, aku berencana untuk menyerbu markas itu malam nanti,"

Zhang Yi memilih waktu malam bukan lain adalah karena dia merasa, malam hari merupakan waktu yang sangat cocok untuk melakukan serangan secara tiba-tiba.