Bab 68

"Aku akan membicarakan hal ini dengan Chief Iron. Periksa lingkungn sekitar, stelah itu kalian bisa istirahat untuk sementara."

"Kita akan kembali ke kota saat cahaya fajar lebih terang." Wesker secara diam-diam menyimpan buku catatan milik Al Lester.

'Eddie, apa rencanamu yang sesungguhnya?' Wesker menyipitkan matanya, misi penelusuran ke rumah sakit ini membuatnya semakin tertarik...

Semua orang telah berkumpul, masing-masing memeriksa setiap luka yang mereka alami. Ada yang memar, lecet dan beberapa goresan kecil, bisa dibilang semuanya selamat!

Kecuali satu orang, Brad. Sebelumnya dia terjerat oleh monster tanaman, tak tahu apakah dia telah terinfeksi apa tidak. Tapi nampaknya dia masih baik-baik saja.

Eddie menyerahkan kue manis ke semua orang. "Makanlah, tak banyak, tapi masih bisa mengisi stamina kalian."

"Haha, terima kasih banyak, Eddie. Ngomong-ngomong, dari mana kamu mendapat Bazooka itu?" Kenneth menerima kue manis yang diberikan Eddie denga senang hati, setelah itu bertanya tentang RPG.

"Oh, aku mendapatkannya di perjalanan tadi. Nampaknya ada orang yang meninggalkan senjata itu dengan sengaja." Eddie berbohong.

"Seseorang sengaja meninggalkannya?" Enrico merasa heran, alasan ini terdengar sedikit... Mengada-ada, kan?

"Kupikir itu hal yang normal, lingkungan di area ini sangat berbahaya. Mungkin seseorang meninggalkan senjata itu sebagai cadangan? Mengingat banyak sekali monster, tak ayal orang akan mencoba menyimpan senjata seperti peluncur roket."

Wesker mencoba membantu Eddie.

"Mungkin hari ini adalah hari keberuntunganku. Saat kembali nanti, aku akan mencoba membeli tiket lotre!" Eddie tersenyum sambil mengangguk ke arah Wesker.

Keduanya tahu yang anggota lain tak taku. Dengan kata lain, mereka berdua mencoba saling membantu dan menutupi suatu hal, ini semua adalah bisnis!

***

Setelah melewati jembatan yang rusak. Team Taktis kembali ke tempat semula pendaratan helikopter mereka.

Saat sampai, nampaknya helikopter itu telah lecet di beberapa bagian, sepertinya telah di serang oleh para Zombie. Hal ini dibuktikan oleh kaca depan yang pecah.

"Brad, kamu dan Dooley benar-benar beruntung. Jika kalian berdua memutuskan untuk tinggal di dalam heli, mungkin kalian telah mati sekarang." Edward menggoda kedua temannya sambil tersenyum.

Kedua temannya hanya menjawab dengan helaan nafas syukur.

"Brad terluka. Edward, kamu akan menggantikannya sebagai pilot." Enrico berkata sambil memeriksa helikopter itu, setelah di rasa ok, dia langsung memberikan perintah.

Sejujurnya Wesker bisa mengemudikan sebuah helikopter. Tapi karena menyandang posisi pemimpin Team gabungan ini, tentunya dia mendapat pelayanan khusus.

Team Bravo dan Team Alpha mulai meninggalkan area hutan Arklay dengan helikopter. Perlahan menuju ke arah kota Raccoon.

***

Setelah Team Taktis pergi, sang Echo Six, Sienna dan Caroline pergi ke tempat reruntuhan gedung rumah sakit.

Mereka mulai mengumpulkan beberapa sampel untuk di bawa pulang.

Dengan sampel ini, mereka tak perlu khawatir pulang dengan tangan kosong. Setidaknya mereka bisa melaporkan misi mereka dengan lebih santai.

Team Elite di luar Echo Six mungkin tak mengetahui tentang Serum. Hanya sedikit orang yang mengetahui proyek Serum Super ini.

Hanya perusahaan besar yang memiliki hubungan dengan Umbrella lah yang berhak atau hanya sekedar tahu mengenai T-Virus dan G-Virus.

Di sisi lain.

Ada Wong menginap di Villa milik Eddie selama semalam. Keesokan harinya dia mengisi jet-pack yang telah diberikan oleh Eddie dengan bahan bakar, setelah terbang kembali ke kota Raccoon.

Tak lupa dia juga telah mengumpulkan beberapa sampel penting.

Sampel ini akan dia jual ke pasar hitam dengan harga tinggi!

***

S.T.A.R.S. telah kembali ke kota Raccoon. Karena misi yang mereka lalui sangan intense, mereka memutuskan untuk langsung bubar dan kembali ke rumah masing-masing.

Jill dan Eddie pun sama. Setelah berpamitan dengan anggota lain, mereka langsung menancap gas ke apartemen tempat mereka tinggal.

Di dalam apartemen milik Jill.

Eddie telah melepas pakaian atasnya, menunjukkan tubuh berotot kuat bak dewa yunaninya .

"Ah... Rumahku istanaku..." Eddie bersandar di sofa sambil menarik nafas lega.

Setelah misi yang melelahkan, tentuny dia ingin merilekskan tubuh dan juga otot-ototnya.

Saat ini Jill sedang berada di kamar mandi.

Eddie memutuskan untuk menyalakan TV, setelah itu mencari saluran yang dirasa bagus untuk di tonton.

***

Lima belas menit telah berlalu, saat Jill keluar, wajahnya langsung memerah.

"E-Eddie, pakaianmu..." Jill berkata sedikit tergagap.

Walaupun sudah tinggal berdua dengan Eddie cukup lama. Tapi dia masih tak juga bisa tenang saat melihat kekasihnya setengah telanjang.

"Ah, aku sedikit gerah. Jadi aku lepas pakaian atasku, tak masalah kan?" Eddie berkata sambil mengangkat alisnya.

"T-tentu saja." Jill mengangguk tak keberatan. Setelah itu berjalan mendekat ke arah Eddie. Mengambil tempat duduk tepat di sebelah kanannya.

'Sebelumnya aku telah berjanji akan merawat Eddie saat kembali dari misi. Sekarang aku harus membantunya!' Jill menelan ludah, tanpa sadar tangannya maulai mencengkram tombak naga milik Eddie.

"Hmm?" Eddie sedikit kaget.

Saat asik menonton TV tiba-tiba dia merasakan tangan lembut di sekitar selangkangannya.

Dengan ekspresi heran, Eddie mulai memalingkan wajahnya, menatap ke arah wajah imut milik Jill.

"Diamlah..." Jill berkata pelan, setelah itu Eddie mengangguk singkat.

Melanjutkan tindakannya, Jill mulai mengelus-elus saudara kecil Eddie dari balik celananya. Perlahan, penis Eddie mulai mengeras dan juga semakin besar.

Pakaian serta celana dalam Eddie bahkan tak mampu menutupi kemegahan saudara kecilnya!

'Gulp~' Jill menelan ludah, Sudah beberapa hari sejak terakhir kali mereka berhubungan seks. Sekarang nafsunya telah menumpuk, dan dia ingin segera melampiaskan nafsu ini dengan kekasihnya!

"Kamu terlihat sangat cantik, Jill." Eddie berkata singkat, memuji tubuh Jill yang di balut dengan lingerie berwarna hitam dengan garis-garis biru.

Baru saja Jill membuka jubah mandinya tepat di depan Eddie. Tentunya hal ini membuat gairah Eddie semakin menggebu-gebu!

Jill sedikit teridam, ini bukan kali pertamanya dia dipuji oleh kekasihnya. Tapi tetap saja, hal ini membuatnya sedikit malu dan juga bangga.

Tatapan yang di tunjukkan kepadanya sangatlah liar, sangat panas dan juga penuh nafsu! Hal ini membuat perutnya sedikit bergetar aneh oleh efek kupu-kupu.

Dirinya bergetar penuh dengan antisipasi!

Semenjak awal perubahan penampilan kekasihnya, tubuh Eddie membuat Jill semakin bergairah.

Otot-otot kencang itu sangat menggiurkan. Jill sangat suka mengelus mereka, walaupun keras, tapi kulit Eddie terasa hangat dan juga cukup lembut!

'Ini sangat besar.' Jill begumam saat tangannya mulai meraba setiap bagian tongkat daging milik Eddie.

Dia yakin akan banyak wanita yang iri kepadanya jika mereka mengetahui seberapa besar milik pacarnya. Selain ukuran yang luar biasa, tapi performa kekasihnya dalam ranjang juga tak bia diremehkan!

Jill masih mengingat betul saat pertama kali dirinya mencicipi hal besar ini.

Saat itu dia merasa sangat ngeri sampai-sampai berpikir bahwa tombak naga itu tak akan muat di dalam dirinya.

Bahkan sampai sekarang dia masih sedikit takut akan betapa besarnya hal itu.

Eddie hanya bisa tersenyum kecil saat melihat perubahan ekspresi Jill.

"Apakah anda ingin memulainya sekarang? Malam yang panjang menunggu kita..." Eddie berbisik tepat di telinga Jill.

"Umm..." Jill mengangguk pelan. Vaginanya telah bergetar hebat, menunggu dengan rasa antisipasi yang tak tertahankan...

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77