Bab 75

baca bab 145 di;

patréon.com/mizuki77

-----

Identitas Eddie cukup istimewah, selama team taktis tak melakukan misi khusus, maka dia diperbolehkan untuk bersantai di rumah.

Dan hal itu lah yang sedang dia lakukan saat ini. Bersantai sambil menonton tv.

Tapi tiba-tiba terdengar bunyi telepon dari saku kantongnya.

*Beep!*

*Beep!*

*Beep!*

"Halo, apakah kamu merindukanku?" Eddie menjawab telepon dengan nada menggoda.

"Huh, teruslah bermimpi. Beginikah caramu menjawab telepon dari seorang teman?" Annette berkata santai, pura-pura lupa kejadian 'menyenangkan' yang sebelumnya terjadi di lab.

"Hahaha, tentu saja tidak. Apakah ada sesautu? Aku tahu kamu hanya akan menelponku saat membutuhkan 'sesuatu' yang sangat penting." Eddie berkata sambil memikirkan sesuatu yang mana membuatnya tersenyum lebar.

Annette yang mendengar penekanan kata 'sesuatu' itu langsung tahu apa yang lelaki mesum itu pikirkan. Hal ini membuatnya sedikit senang... Maksudku kesal!

Jika bukan karena rasa syukurnya atas T-Serum yang telah diberikan oleh pria itu, mungkin dia telah menodongkan pistol tepat ke arah selangkangan Eddie... Mungkin.

'Jika aku melakukannya maka-' Tiba-tiba Annette mengurungkan niat itu. Akan sangat sayang jika 'hal' itu hilang.

"Umbrella akan bekerja sama dengan salah satu peneliti berbakat dari perusahaan Tricell."

Annette berhenti sebentar, setelah itu melanjutkan; "Umbrella bermaksud untuk memulai proyek kerjasama dan membiarkanku bertemu dengan peneliti tersebut."

"Ehh... Terus apa hubungannya ini denganku?" Eddie terlihat bertanya-tanya.

"Aku ingin mengundangmu untuk menghadiri seminar. Apakah kamu punya waktu?" Annette bertanya dengan ekspresi harapan. Entah kenapa dia merasa lebih suka tinggal dengan Eddie daripada William.

Tentu saja ini murni karena profesi yang sama, tak ada alasan yang lain! Tentunya...

"Hmm? Jadi siapa yang akan membantu William dalam penelitian G-Serum-nya?" Eddie semakin bingung, nampaknya hubungan Annette dengan William semakin retak semenjak kemunculannya dalam hidup wanita itu.

"Daniel Fabron, dulu dia memiliki hubungan yang cukup baik dengan William. Kali ini William memintanya untuk membantu dalam penelitian G-Serum miliknya."

"Pria itu tak lagi membutuhkanku." Suara Annette terdengar sangat dingin.

"Kepana dia lebih memilih orang luar membantunya ketimbang kamu?" Eddie menaikkan alisnya.

"Karena dia seorang bajingan yang telah membunuh kerabat temanku. Aku tak lagi ingin membahas topik ini!"

"Jadi, apakah kamu akan datang?" Annette menjadi semakin kesal, saat topik mengenai William dilontarkan, entah kenapa hal ini membuatnya merasa sangat marah.

"Tentu saja, kirimkan aku lokasi dan waktunya. Aku akan pergi ke sana tepat waktu." Tentunya Eddie setuju.

Eddie merasa sangat tertarik, perusahaan Tricell memiliki latar belakang kuat serta teknologi maju yang hampir menyamai Umbrella. Di dunia ini, mungkin Tricell-lah yang paling misterius. Seperti tak pernah ada kabar dari perusahaan tersebut.

"Seminar akan di adakan dua hari dari sekarang."

Annette menjawab pertanyaan Eddie.

"Ngomong-ngomong, aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu. Aku akan membicarakannya saat waktunya tiba." Setelah mengatakan itu, Annette langsung menutup telepon.

Dia menatap ke arah lab milik William sambil mengerutkan kening.

William menjadi semakin paranoid dengan penelitiannya. Bahkan dia tak mempercayai istrinya sendiri.

Saat suaminya berkata bahwa dirinya tak lagi dibutuhkan dalam proyek ini, dia langsung merasa sangat kesal!

Sebagai seorang yang memiliki dedikasi serta kesukaan yang sama dengan William. Tentunya dia tak bahagia saat dirinya tiba-tiba dikeluarkan dari proyek ini.

"Cih-"

Annette mendecakkan lidahnya. Rasa tak sukanya kepada William semakin tumbuh.

***

"Nampaknya semua 'teman' mu seorang wanita."

Svetlana berjalan di belakang Eddie sambil berkata heran.

Eddie menutup telepon dan menoleh ke arah Svetlana sambil tersenyum. "Bukannya aku menginginkan semua teman yang aku miliki seorang wanita. Hanya saja hampir semua jenius yang kutemui seorang wanita, terus pilihan apa lagi yang bisa aku buat?"

Eddie menjawab sambil mengangkat bahunya.

Mendengar jawaban Eddie, Svetlana tersenyum. Dia jelas tahu bahwa pernyataan itu adalah sebuah pernyataan pujian. Mendengar salah satu orang yang dipuji itu termasuk dirinya, tentunya Svetlana merasa senang.

Di pusat pelatihan Team Penyelamat Taktis. Sang peninju batu, Chris terlihat berlatih dengan senjatanya secara terus menerus.

Setelah misi ke hutan Arklay untuk menelusuri Rumah Sakit terbengkalai milik Al Lester, dia merasa bahwa keahlian menembak dan pertempurannya harus segera di perbaiki.

Di lingkungan sempit, melawan monster memerlukan keterampilan bertarung yang sangat baik, jika lingkungannya luas maka keahlian menembak adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. Dua-duanya sangat penting!

Eddie berjalan masuk ke tempat pelatihan dengan langkah santai, dia datang ke sini tak lain untuk menjemput pacarnya, Jill Valentine.

"Hei Chris, tak lama lagi kita akan libur panjang, apakah kamu sudah punya rencana untuk liburanmu?"

Setelah bergaul cukup lama, hubungan panasnya dengan Chris telah lama mereda. Setiap keluhan Chris yang ditunjukkan kepada Eddie juga telah mencair.

"Tidak, aku akan mencoba mencari pekerjaan paruh waktu. Aku perlu membantu adikku untuk membayar uang sekolahnya."

Chris menghentikan pelatihannya, tubuhnya telah basah kuyup oleh keringat.

"Oh, kamu punya saudara perempuan? Kenapa aku belum pernah mendengarnya, apakah dia masih di sekolah dasar?" Eddie melemparkan sebotol air mineral ke Chris.

"Tidak, dia seorang mahasiswi tinggi, namanya Claire. Aku berencana untuk melatihnya dengan senjata api saat aku punya waktu."

Chris memberitahu Eddie dengan rasa bangga. Senyumnya sangat lebar saat membahas mengenai adik perempuannya.