Bab 180

Setelah dua hari di dalam lab, Becca dan January mulai melakukan bagian mereka.

Eddie juga memberikan beberapa saran untuk proyek Resistence tersebut. Setelah itu dia kembali ke kota Raccoon dengan kedua wanita yang dia selamatkan melalui jalan rahasia.

Melihat matahari lagi, baik Becca dan January merasa sedikit gemetar. Mereka awalnya berpikir bahwa mereka tidak memiliki harapan selamat, tapi mereka tidak berharap bahwa mereka akan diselamatkan, yang mana merupakan kabar yang baik.

Hanya memikirkan apa yang telah terjadi pada mereka, kedua gadis itu merasa sangat berterima kasih kepada Eddie.

Kembali ke apartemen, ada sosok yang melintas dengan cepat. Sosok itu menuju Jessica yang ada di belakang Eddie.

Sosok itu tak lain adalah Lisa! Setelah dua hari ditinggalkan oleh ibunya, dia merasa sedikit stres dan tidak dapat mengendalikan diri. Dalam dua hari tersebut dia mencoba menahan sikap liarnya.

"Patuhlah, jangan buat banyak masalah kepada Eddie. Mama ada di sini, selama ada dia, kita akan baik-baik saja, selamanya." Jessica mengusap kepala Lisa.

Seorang wanita cantik setinggi hampir 1,9 meter sedang mengusap kepala seorang wanita yang tingginya lebih dari dua meter. Gambar ini terlihat sedikit aneh, bagaimana wanita bisa tumbuh begitu tinggi?

Kembali ke apartemen, Eddie merasa lega karena telah kembali ke rumah. Terutama ketika dia disambut oleh Karen yang telah berganti pakaian ke pakaian rumah, senyum manis wanita itu membuat kelelahannya mencair.

untuk sekarang Eddie sudah lama tidak bertemu dengan Jill, dan dia tidak tahu bagaimana kabarnya saat ini. Semoga istrinya baik-baik saja.

"Duduklah terlebih dahulu, aku akan memberi tahu Alyssa dan Cindy untuk datang." Kata Edde kepada January dan Becca.

"Jessica, kamu jaga di sini dan mengobrolah dengan Lisa. Karen, ikut aku, ada yang ingin aku bicarkan." Eddie memberi isyarat kepada Mother Wolf.

Karen tersenyum manis dan langsung masuk ke ruangan tertentu...

***

Tiga jam kemudian, Eddie kembali ke kamar tamu sambil menyenandungkan sebuah lagu kecil, nampaknya dia memikirkan sesuaty yang bagus, keke~

Beberapa saat kemudian, bel pintu berbunyi, sepertinya ada tamu yang datang!

Jessica dan Lisa mengikuti Svetlana ke dapur, nampaknya mereka ingin mempelajari teknik memasak sederhana. Selain berkelahi, kedua ibu dan anak itu sangat tertarik tentang makanan.

Membukakan pintu, Alyssa dan Cindy datang ke apartemen secara bersamaan. Kedua wanita itu juga merupakan teman yang saling mengenal.

Alyssa sering berkunjung ke bar, hal ini membuatnya mengenal Cindy sejak lama.

"Hei, January! Senang melihat kamu baik-baik saja." Alyssa menyambut temannya sambil mengangguk tersenyum. Sebelumnya dia ingin melapor ke polisi untuk menenangkan hatinya, tapi Eddie benar-benar mampu menemukan temannya dengan cepat!

"Becca! Sudah lama sekali aku tidak melihatmu, aku sangat senang kamu baik-baik saja. Apakah kamu terluka?" Cindy juga menyambut temannya dengan senyum lebar.

Sebagai seorang teman, dia sangat senang dapat melihat temannya lagi yang telah menghilang cukup lama.

Keempat wanita itu mengobrol sebentar sebelum mengarahkan pandangan mereka ke arah Eddie yang sedang duduk di sofa sambil merokok dan minum.

"Meroko tidak baik, merokok secara terus menerus akan menyakiti tubuhmu." Kata Cindy dengan keperdulian seorang 'teman'.

"Aku tahu, hanya saja terkadang aku perlu menenangkan pikiranku. Aku biasanya makan coklat atau sekedar merokok. Ngomong-ngomong apakah kalian sudah selesai berbicara? Jangan lupa untuk memberiku hadiah yang aku inginkan." Eddie segera tersenyum jahat.

Hal ini mengejutkan January dan Becca. Untuk Cindy dan Alyssa? Mereka tidak terkejut, inilah Eddie yang mereka kenal dengan baik. Dia sangat *cough* rendah hati.

"Kamu bisa meminta hadiahmu kapan saja asalkan kamu berani!" Alyssa mengangkat alisnya dengan galak.

Sebagai seorang yang suka blak-blakkan, dia bukanlah orang yang pemalu!

"Kalau begitu kita bisa pergi sekarang, kan?" January tidak mau berbicara dengan Eddie, dia sudah muak dengan pria itu.

"Aku perlu mengingatkanmu, kamu memiliki virus yang tidak diketahui di dalam tubuhmu. Apakah kamu masih ingat saat dirimu disuntik? Itu adalah produk eksperimental."

"Jika psikologimu berubah parah, hal itu akan menyebabkanmu bermutasi. Mungkin kamu akan menjadi monster jelek, tapi masih ada satu dari sepuluh ribu kesempatan untuk menjadi cantik." Kata Eddie.

"Apakah kamu mencoba berbohong kepadaku?" January berjalan mendekat dengan ekspresi marah. Pria itu, dia tidak tahu apa yang sebenarnya dia inginkan!

"Aku tidak punya waktu untuk menipumu, jikapun ada, aku tidak akan repot-repot."

"Kamu adalah seorang peretas top, kamu bisa memeriksanya sendiri. Tapi aku menyarankanmu untuk tidak melakukannya sekarang, akses ke file itu masih dipantau oleh superkomputer tercanggih yang dikembangkan Umbrella."

"Lihat saja yang ini, ini adalah salinan proyek Resistence yang aku dapatkan. Kamu bisa membacanya." Eddie membuka sebuah berkas di komputer dan segera menunjukkan kepada semua orang.

January mengambil alih kompter dan mulai membacanya. Semakin dia membaca, semakin marah dia.

"Umbrella sialan! Siapa yang benar-benar mau melakukan hal mengerikan ini? Bajingan itu, dosa mereka harus diekspos ke publik!"

Alyssa yang menonton juga merasakan kulit kepalanya mati rasa. Rencana itu dapat menghancurkan umat manusia, seberapa gilanya sih para peneliti Umbrella?

"Eddie, apa saranmu untuk masalah ini?"

Becca tidak banyak mengeluh. Dia telah terinfeksi virus, dia tahu bahwa diperlukan sebuah anti-virus untuk dapat mengatasinya. Saat ini yang bisa dia lakukan hanyalah mengandalkan para profesional.

"Kebetulan aku cukup tahu tentang virologi. Tapi aku belum pernah melihat hal semacam ini sebelumnya. Beri aku waktu, aku perlu mempelajari solusinya dengan lengkap." Jelas Eddie.

"Begini saja, kamu perlu melakukan sesuatu untukku, dan aku akan membantumu memecahkan masalahmu. Ini adalah win-win, bagaimana menurutmu?" Eddie menawarkan sarannya.

"Apa yang kamu inginkan? Apakah kamu ingin mencoba memanfaatkan situasi?" Becca berkata. Dilihat dari ekspresinya, dia tidak terlihat sedih ataupun bahagia.

"Benar, hal ini ini dinamakan memanfaatkan kesempatan. Atau anggap saja sebagai mengambil keuntungan dari bahaya yang dihadapi orang, memanfaatkan situasi, dll. Semua itu cocok mendiskripsikan situasi ini." Eddie berkata serius.

Engah!

Alyssa tiba-tiba tertawa, memang pria itu tidak banyak berubah. Seperti biasanya, terkadang dia bisa menjadi serius tapi juga lucu di saat yang bersamaan.

"Apa yang kamu tertawakan, Alyssa!" January merasa sedikit kesal.

"Bukan apa-apa, dia memang orang yang seperti itu, dia selalu memanfaatkan situasi."

"Eddie adalah orang yang baik, bukan orang jahat. Aku bisa bersaksi akan hal ini. Jika kamu tidak percaya padaku, kamu bisa mencoba berbagi kamar dengannya." Alyssa mengangguk.

"Hmph." January mendengus, dia menoleh ke arah Eddie. "Apakah menurutmu sangat berguna untuk memperkerjakan hacker yang tidak tulus kepadamu?" January berkata dingin.

"Tujuan kita sama, aku sendiri punya dendam kepada Umbrella. Yang perlu dilakukan hanyalah membuka celah internal Umbrella-" Eddie berkata serius.

-----

baca bab 359 di;

patréon.com/mizuki77