Bab 185

Di Rose's Bar, seorang pirang berpakaian modis terlihat sedang duduk sambil minum sendirian.

Sepatu hak tinggi sepuluh sentimeternya mengayun maju dan mundur beriringan dengan suasana hati wanita itu.

Hampir semua pria di bar memperhatikan wanita yang cantik itu, hanya melihatnya saja, hal ini dapat membuat jantung setiap pria berdetak kencang!

Dan sekarang ini wanita itu hanya duduk sendirian. Secara logika, seharusnya ada beberapa orang yang mungkin akan mencoba menyapanya, kan? Mungkin mengajaknya berbicara atau mengundangnya sesuatu.

Tapi kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu masih melekat erat di pikiran orang-orang yang ada di bar tersebut.

Sudah ada tiga pria kuat yang telah dikalahkan oleh wanita cantik itu. Wanita yang semula terlihat tidak berbahaya nyatanya sekejam singa betina!

Eddie datang ke bar, di belakangnya masih sama, ada dua ibu dan anak yang menamaninya.

Dua wanita cantik tinggi itu langsung menarik perhatian semua orang yang ada di bar. Mereka terlihat kuat dan sangat cantik, sulit untuk mengalihkan tatapan mereka dari wanita secantik mereka.

"Segelas brendi!" Eddie berkata pada bartender. Setelah itu dia menoleh ke arah wanita cantik yang telah mengundangnya.

"Oke, aku sudah ada di sini. Katakan apa yang kamu inginkan."

"Hei, kita akan berkencan, tapi kamu membawa dua wanita pendamping..." Sienna tersenyum lembut.

"Mereka adalah bodyguard-ku. Aku harus membawa mereka kemanapun aku pergi, bahkan ketika aku pergi ke toilet."

"Aku tidak ingin diplot ketika aku pergi ke toilet. Kamu tahu? Saat itulah kewaspadaanku mencapai puncak terendah." Eddie tersenyum, membuat metafora yang lucu.

"Haha, kamu benar-benar lucu. Aku datang ke sini untuk berterima kasih karena telah menyelamatkan kami hari itu. Ini adalah coklat yang telah aku buat, aku harap kamu menyukainya." Sienna tersenyum sambil memberikan sebuah kotak kecil.

"Terima kasih, aku pasti akan mencobanya nanti." Eddie mengangguk.

"Apakah hanya ini saja? Tidak ada yang lain?" Eddie kembali bertanya, dia tahu bahwa wanita itu mengundangnya ke sini bukan untuk berkencan. Jika Eddie ingin berkencan, bukankah enak untuk menemani Karen di rumah?

"Hehe, apakah kamu masih ingin membawaku ke hotel untuk berdiskusi secara mendalam?" Sienna mengedipkan matanya, seolah menyiratkan sesuatu.

Eddie melambaikan tangannya, dia tidak ingin melakukan ini sekarang. Sekarang Jill dan Annette sedang mengandung anaknya, lebih baik aman.

"Ayolah, aku tidak akan mempercayai itu. Katakan saja padaku secara langsung. Kamu pasti punya sesuatu yang ingin kamu tanyakan."

"Meskipun kamu tidak akan mengatakan yang sebenarnya, itu tidak masalah."

Sebuah cahaya kecermelangan melintas sekilas di mata Sienna, "Yah, seperti yang kamu katakan. Aku hanya seorang pramuka kecil... Aku hanya ingin memberi tahumu sesuatu, lebih baik kamu menjauh dari Umbrella. Jika tidak kamu akan terpengaruh."

"Seseorang akan mencoba berurusan dengan Umbrella? Bagaimana aku bisa menjauh?" Tanya Eddie.

"Aku tidak dapat memberi tahumu secara spesifik, tapi aku telah menerima informasi bahwa seseorang akan segera berurusan dengan anda." Ekspresi Sienna menjadi lebih serius.

Eddie menaikkan alisnya, dia penasaran. Sejauh ini dia bersikap low-key mengenai penelitian, atau hal-hal penting lain. Terus siapa yang ingin menargetkannya?

"Biar aku tebak, orang itu laki-laki, kan?"

Sienna mengangguk, "Ya, orang itu adalah orang yang tidak mampu kamu singgung sekarang ini. Dia memiliki kekuatan serta koneksi yang kuat."

"Sejujurnya aku tidak tahu bagaimana kamu berhasil menyinggung perasaannya."

"Pokoknya kamu harus hati-hati, dia mungkin telah mengatur beberapa tuduhan yang tidak beralasan kepadamu." Sienna berkata.

"Terima kasih karena telah memberitahuku informasi penting seperti itu. Aku akan lebih berhati-hati."

"Jika kamu membutuhkan bantaunku, kamu bisa menghubungiku kapan saja. Kita adalah teman." Eddie tertawa.

"Kami akan selalu berteman, kan? Senang mengobrol dengan anda. Sudah lama aku tidak sesenang ini. Jika aku pensiun, aku akan pergi ke perusahaanmu untuk melamar kerja." Sienna mengedipkan matanya. Dia serius, jika suatu hari dia berhenti dari pekerjaannya yang sekarang, dia pasti akan melamar pekerjaan ke Eddie

"Tidak masalah, omong-omong, apakah Derek Simmons adalah bosmu?" Eddie bertanya tiba-tiba.

"Bukan, Morgan adalah bosku." Sienna menjawab tanpa sadar, kemudian dia menjadi sedikit malu, "Tolong jaga rahasia ini."

Eddie menggelengkan kepalanya, "Tenang saja, semua aman. Aku hanya ingin memastikan, itu saja."

"Mau itu Simmons ataupun Morgan, mereka semua bukanlah orang yang baik. Bahkan mereka mau mengorbankan nyawa ratusan ribu orang hanya untuk memuaskan tujuan mereka sendiri."

"Yang kamu bilang barusan sangatlah kejam, apakah mereka benar-benar melakukannya?" Sienna sangat binung. Dia tidak mengingat apapun tentang informasi seperti itu.

"Hanya itu yang bisa aku katakan, aku tidak akan memberitahumu apa-apa lagi. Nah, sudah waktunya bagiku untuk pergi."

"Karena ada orang yang mencoba menargetkanku, bukan gayaku untuk tetap diam dan tidak melawan."

"Cantik, lain kali jika ada kesempatan, aku akan membawa IDku. Kalau begitu selamat tinggal!"

Eddie mengambil brendi dan meminumnya dalam satu teguk, setelah itu berbalik dan berjalan pergi.

Lima menit setelah Eddie pergi, Caroline datang dan duduk di samping Sienna. "Dua wanita yang menemaninya sangat kuat, aku tidak yakin dapat mengalahkan mereka."

"Aku juga berpikir demikian, tapi terkadang bertarung tidak ada gunanya."

"Ini adalah era senjata api! Tidak perduli seberapa baik kamu bertarung, kamu tidak akan mampu mengalahkan meriam." Sienna mencibir.

"Apakah penasehat keamanan mencoba berurusan dengannya? Sienna, tolong jawab aku." Caroline tertarik dengan Eddie.

"Kamu tidak sedang jatuh cinta dengan pria itu, kan? Sejauh yang aku tahu, dia adalah bajingan yang tinggal dengan banyak wanita sekaligus. Jangan tertipu olehnya!" Sienna memberi tahu temannya tentang informasi yang tidak terlalu rahasia.

Caroline menggelengkan kepalanya, "Tradisi kami sebagai orang-orang india adalah, kita perlu membalas kebaikan orang lain. Dia telah menyelamatkanku dari kepungan monster-monster itu, dan aku harus menemukan cara untuk membalas budinya."

"Jangan bilang kamu ingin membalasnya dengan 'hal' itu kan?" Sienna terdiam. Sekarang ini adalah abad-21, apakah masih ada orang yang memiliki pemikiran tradisional seperti itu?

"Jika harus, aku akan melayaninya seperti itu!" Caroline mengangguk dengan tegas.

"Hei, temanku yang baik. Jangan tertipu olehnya, dia bukan orang yang baik. tidakkah kamu sadar? Kalian juga tidak memiliki landasan emosional yang sama!" Sienna memijat pelipisnya. Walaupun memang benar dia telah diselamatkan, apakah Caroline perlu melakukan hal seperti ini?

"Kamu tidak mengerti, Sienna. Ini adalah ketekunan serta warisan kita!" Balas Caroline.

"Selain itu aku juga memiliki visi, jelas dia tidak sesederhana itu. Katakan siapa yang ingin mencoba berurusan dengannya, aku ingin membantu pria itu." Caroline terlihat seperti ingin memburu mangsa, matanya tajam layaknya elang.

"Tidak ada gunanya memberitahumu. Apakah kamu tahu siapa yang ada di belakang kendali Federasi? Orang itu lah yang menargetkan Eddie."

"Ada lagi yang lebih berkuasa, namanya The Family. Simmons adalah pejabat pemimpion keluarga itu. Tak lama lagi dia akan menjadi pemimpin sejati yang sebenarnya." Sienna tidak punya pilihan lain, dia hanya bisa memberi tahu temannya yang sesungguhnya.

Di dalam pasukan Gamma Six, Sienna dan Caroline adalah pasangan lama. Sienna telah diselamatkan oleh Caroline berkali-kali. Selain itu hubungan keduanya sangat baik, tidak baik untuk menipu sesama teman.

-----

baca bab lanjutan di:

patréon.com/mizuki77