Bab 243

Saat ini Sergei ada di dalam NEST, dia ingin memulai program penghancuran diri untuk menghancurkan semua barang bukti.

"Apakah dia ingin membunuhmu karena murni ingin balas dendam?" Kata Sergei dengan nada main-main melalui teleponnya.

"Itu tidak benar, tujuanya adalah untuk membunuh orang yang mengetahui data miliknya. Anda, saya dan beberapa yang lain juga akan menjadi targetnya." Eddie menjawab cepat, dia tidak merasa panik atau takut sama sekali.

"Oh, apakah hanya Tyrant Thanatos itu? Jika dia ingin menargetkanku juga, maka biarkan dia datang." Sergei menutup telepon, setelah itu dia memasukkan serangkaian kode di komputer.

NEST memulai program penghancuran diri dan Sergei kembali menggunakan kereta bawah tanah.

"Tyrant Thanatos? Haha, dia akan memberiku sedikit hiburan." Gumam Sergei sambil bermain dengan pisau di tangannya, di belakangnya ada dua Ivan Tyrant yang menemaninya.

Meskipun Red-Queen telah dicuri, tapi Sergei masih memiliki metode lain untuk memulihkan banyak data yang telah hilang, tapi tetap ada beberapa bagian yang tidak bisa dipulihkan. Adapun yang bisa diperbaiki, hal itu akan memakan sedikit banyak waktu.

***

Eddie meninggalkan laboratorium bawah tanah, ketika dia sampai di atas Memorial Hospital, dia menemukan bahwa telah ada lebih banyak pasien kanibal.

Para warga yang telah bermutasi menjadi zombie itu mati seketika ketika menerima dosis Vaksin atau Anti-Virus yang telah diberikan oleh Eddie kepada direktur tua rumah sakit ini.

Yang memobilasi tubuh mereka adalah T-Virus, sedangkan Vaksin itu menonaktifkan Virusnya. Ketika keduanya dipertemukan, maka zombie itu akan langsung mati.

Tapi Vaksin itu tidak akan berpengaruh kepada Eddie, dia telah memperbaiki kekurangan anti-virus itu dengan bantuan Annette.

Serum T-nya dapat hidup berdampingan dengan Anti-virus, kedua komponen asing itu telah mencapai titik keseimbangan dan menyatu dalam sel.

Spencer Memorial Hospital terletak di selatan Raccoon City, di sebelah kiri ada Universitas sedangkan di sebelah kanan ada Warren Stadium serta jalan rahasia yang mengarah ke NEST.

Melihat ke atas atap, Eddie sedikit berjongkok lalu meloncat. Dia melompat dengan cepat dan terus bergerak dari gedung satu ke gedung lain.

Bahkan jika jarak antara satu gedung ke gedung lain berjarak sepuluh meter, hal itu tetap tidak menghentikan pergerakannya.

Tanpa menghadapi hambatan di sepanjang jalan, akhirnya dia sampai di sebuah tempat tertentu. Karena Universitas itu sedang libur, tidak ada banyak orang yang ada di dalamnya.

Melihat dari atas gedung, Eddie melihat sosok Dr. Mueller yang berjalan keluar.

Adapun Tyrant Thanatos, Tyrant setinggi lebih dari dua meter itu diangkut menggunakan truk.

Jantungnya yang terekspos memberinya kesan menyeramkan.

Ini merupakan pertama kalinya Eddie melihat Tyrant Thanatos yang hidup. Apa yang ada di pikirannya saat ini hanyalah kekaguman.

Penampilan Tyrant itu terlihat sangat bagus, selain itu ada juga cakar besar di tangannya.

"Sungguh Tyrant yang luar biasa, tapi sayang, Tyrant itu tidak akan mampu menandingi Sergei. Ada juga kelemahan fatal, yaitu jantung yang terkekspos. Jika jantung keduanya diledakkan, maka Tyrant itu akan melemah."

"Idenya tidak buruk, tapi kelemahan itu terlalu besar." Ucap Eddie dengan nada mengejek.

Di sisi lain, Mueller melihat sosok Eddie yang berdiri tinggi di atas gedung, "Hahaha, kamu telah memperlakukan aku seperti anjing... Sekarang kamu akan menerima konsekuensinya!"

"Eddie, kamu akan mati hari ini!" Mengingat dirinya yang dipaksa memberikan data anti-virus kepada pria itu, serta perlakuan Eddie yang semena-mena terhadapnya, hal ini membuatnya sangat marah.

Caroline yang menemani targetnya tidak merasakan apa-pun, dia tidak sedih atau bahagia ketika Mueller benar-benar memutuskan untuk membunuh Eddie.

Dia dengan jelas melihat ekspresi main-main yang ditunjukkan oleh Eddie, dia yakin bahwa pria itu tidak akan mati. Pria itu hanya akan melakukan apa-apa yang menurutnya pasti, jika tidak, kenapa dia mau datang ke sini? Terlebih lagi sendirian

Hanya seorang penjudi yang akan bertaruh pada sesuatu yang tidak memiliki persentase mutlak!

Caroline menantikan kejutan apa yang akan diberikan oleh pria itu kepadanya.

Party Girl juga memiliki ide yang sama, dia merasa sangat penasaran. Kenapa pria itu berdiri di atas gedung? Kenapa dia tidak terlihat takut ketika melihat sosok Tyrant Thanatos?

Pria itu memiliki banyak rahasia yang masih tidak diketahui, setidaknya dia layak untuk diperhatikan. Informasi yang dia miliki pasti memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Eddie tidak ingin bertindak sok dengan melompat langsung dari atas gedung, setidaknya simpan kekuatannya untuk nanti. Selain itu dia juga ingin memberikan kejutan kepada Mueller, apakah pria itu berpikir bahwa hanya Tyrant saja yang kuat di dunia ini?

Eddie menuruni tangga sambil menyalakan sebatang rokok, "Aku akan meluruskan hal ini, pak tua. Kamu memiliki urusan dengan Umbrella, bukan aku."

"Orang-orang yang ingin memproduksi ciptaanmu secara masal adalah manajemen Umbrella, anda dapat pergi ke mereka."

"Juga, orang-orang yang menginginkan barang-barang anda adalah eksekutif tingkat tinggi Umbrella, kamu bisa pergi ke para eksekutif itu."

"Terus kenapa kamu ingin berurusan dengan saya?"

"Berhentilah berpura-pura, aku akan membayar kembali semua penghinaan serta perlakuan yang pernah kamu lakukan kepadaku sebelumnya. Harga dari perilakumu itu adalah kematian!"

Mueller mendengus, dia masih ingat pria itu menendangnya dengan keras!

"Oh, jadi kamu ingin menggunakan 'benda' ini untuk melawanku? Jangan bodoh, daripada membuang-buang energi, lebih baik kamu kabur saja dari kota ini."

"Jika kamu tidak pergi, aku tidak bisa menjamin keselamatanmu hari ini. Kamu tidak akan selamat." Eddie mematikan rokoknya dengan sepatu yang dia kenakan.

"Pergilah ke neraka untukku! Bunuh dia, Thanatos!" Mueller meraung sambil menunjuk ke arah Eddie. Dia terlihat jengkel saat ini.

Tyrant Thanatos segera menoleh ke arah Eddie, menghentakkan kakinya ke tanah, Thanatos itu segera berlari cepat ke arah pria itu. Tanah menjadi retak di setiap langkahnya, hal ini menujukkan betapa mengerikannya Tyrant itu!

Eddie merasa ada sesuatu yang salah, dia buru-buru memfokuskan konsentrasinya. Meskipun dia telah fokus, pergerakan Tyrant itu masih lumayan cepat.

Eddie segera berjongkok untuk menghindari cakar Thantos, di saat yang bersamaan, dia mengeluarkan belati lalu memotong semua jari kaki kanan Tyrant itu.

*Boom!*

Dalam sebuah konfrontasi, Eddie melancarkan serangan di titik terlemah lawan, dan hasilnya sangat efektif. Tyrant Thanatos langsung jatuh ke tanah!

Tyrant tidak akan mampu menyeimbangkan tubuhnya tanpa jari-jari kaki!

Jari-jari kaki adalah bagian yang sangat rapuh, bahkan jari-jari kaki Tyrant tidak terkecuali.

Sayang sekali, jika Tyrant itu dilengkapi dengan sepatu boots kuat serta pakaian pelindung, maka dia akan menjadi Tyrant dengan pertahanan diri yang menakutkan.

Tapi sayangnya Mueller terlalu miskin untuk membuat setelan yang sesuai untuk Tyrant Thanatos kesayangannya itu.

Buktinya Tyrant Thanatos hanya mengenakan sempak saja!

"What!" Jettingham mengungkapkan keterkejutannya. Bagaimana ini mungkin? Pria itu berhasil menghindari serangan Tyrant yang tidak manusiawi!

Bagaimana pria itu mampu mengindari serangan Tyrant?

"Toe Cruser, bukankah itu adalah trik untuk anak-anak?" Kata Sienna dengan nada bercanda.

-----

read chapter 425 on;

patréon.com/mizuki77