Bab 262

Setelah meretakkan semua ginjal lawan, Eddie melenturkan punggungnya. Hari ini entah mengapa emosinya mengambil alih dirinya, tapi tidak masalah, toh orang yang dia bunuh bukan orang baik.

Selain itu, kecenderungan kekerasannya sudah mulai dia tekan lagi, T-Serum bekerja dengan baik, tapi efek samping penggunaannya adalah kekerasan berlebih dengan mata yang berubah merah.

"Eddie, apakah kamu butuh bantuanku." Jessica mendekat sambil berkata khawatir.

"Tidak perlu, aku baik-baik saja." Eddie menggelengkan kepalanya.

Flora tak pernah menyangka bahwa Eddie mampu mengalahkan semua orang-orang itu dengan mudah, terlebih lagi hanya dengan tangan kosong! Memang benar dia terlihat berotot, tapi bukankah otot hanya untuk pajangan belaka?

Tapi apa yang membuatnya sangat terkejut adalah mata Eddie, mata pria itu telah berubah menjadi merah pekat seperti mata iblis. Hal ini membuat Flora tersentak mundur, "Apakah kamu manusia atau iblis?" Mata merah itu terlihat sangat mengintimidasi.

T-Serum memberikan kekuatan yang besar, tapi di saat yang bersamaan hal ini juga memberinya kecenderungan kekerasan ekstrim untuk menyerang dan mencabik-cabik lawan.

Cara mengatasi hal ini ada dua, satu dengan melampiaskannya kepada lawan, dan yang terakhir dengan bantuan *cough*, anda tahu, kan? Dan sekarang Eddie masih belum bisa menenangkan emosi ini, oleh karena itu dia perlu bantuan seseorang.

"Flora, aku butuh bantuanmu." Eddie menarik Flora ke dalam toko burger.

Dua jam kemudian, Eddie dan Jessica kembali ke kedai kopi dimana Claire dan Svetlana berada. Adapun Flora, wanita itu digendong oleh Jessica karena kelelahan.

"Apakah aku membuat kalian menunggu lama?" Eddie menyapa dengan senyum, kekerasan dan kegilaan sebab pengaruh Serum tadi telah diredakan berkat bantuan Flora.

Melihat sosok pria itu, Svetlana langsung tahu apa yang telah terjadi, "Apakah sudah beres? Kemari dan makanlah sesuatu."

Jessica meletakkan Flora di kursi yang telah disiapkan, kemudian dia makan bersama Eddie. Untuk Claire, gadis itu masih tertidur lelap, meskipun dia memiliki tekat yang kuat, tapi dia masih manusia biasa yang perlu beristirahat.

Di sisi lain Flora diam-diam makan burger untuk mengisi kembali kekuatannya. Jika dia tidak makan apa-apa, dia mungkin pingsan karena kelelahan fisik yang berlebih. Dia perlu berterima kasih kepada Jessica karena mau menggendongnya, jika tidak, dia tidak akan bisa bergerak.

Ketika Claire bangun, hal pertama yang dia lihat adalah Eddie yang sedang makan makanan dengan tergesa-gesa. "Eddie, kamu sudah kembali? Senang melihatmu baik-baik saja."

"Ya, aku baik-baik saja. Apakah kamu telah beristirahat dengan cukup? Kita akan segera pergi ke panti asuhan, apakah kamu ingin ikut? Tapi perlu di ingat, tempat itu sangat berbahaya. Jika kamu masih ingin beristirahat maka aku akan mencarikan kamar yang aman untukmu, kamu bisa menunggu kita kembali." Eddie berkata.

Claire menggelengkan kepalanya," Tidak, aku akan ikut denganmu, aku bisa membantu!" Setelah itu Claire mengambil pistol granat dan mengangkatnya.

Sejak kapan seorang mahasiswi universitas bersemangat mengangkat senjata yang mematikan?"

"Oke, kalau begitu ayo pergi. Wanita ini adalah Flora, saya baru saja menyelamatkannya dari sekelompok gangster, untungnya kita berhasil kabur dengan cepat, jika tidak maka akan terjadi tragedi."

Flora yang mendengar hal itu tetap menunduk sambil memakan burgernya. Dia telah menyaksikan betapa kuatnya Eddie, jadi dia tidak berani berbicara banyak. Selain itu, dengan pria itu di sisinya, dia yakin keselamatannya dapat terjamin.

Claire yang mendengar cerita singat dari kelakuan para gangster itu langsung terlihat marah, "Aku tidak menyangka ada bajingan seperti itu di kota ini. Sungguh menyebalkan!"

"Aku tidak memiliki pilihan lain selain membunuh mereka semua. Aku tidak mau, tapi aku harus." Eddie menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, Eddie, hal ini bukanlah kesalahanmu. Jika aku yang menghadapi mereka, mungkin aku hanya akan memberikan tamparan keras." Claire memang seorang berhati lembut.

"Terkadang anda perlu mengambil cara yang ekstrim untuk orang-orang semacam mereka." Untuk orang yang tak memiliki garis bawah dalam kejahatan mereka, Eddie tentunya tidak akan menaruh rasa belas kasih.

Claire tidak menolak maupun setuju atas pendapat Eddie, setiap orang memiliki standar mereka masing-masing.

Saat akan berangkat, Jessica membantu Flora yang masih lemah. Jika bukan karena Flora yang mau membantu Eddie, dia sudah pasti tak akan membantunya, akan lebih baik jika dia mematahkan leher wanita pengganggu ini.

Jessica entah kenapa merasa cemburu...

Kelima orang itu menemukan kendaraan off-road yang layak digunakan untuk mencapai panti asuhan. Panti asuhan itu awalnya adalah tempat untuk kesejahteraan umum dan amal, tapi setelah Brian berkolusi dengan Umbrella, tempat ini digunakan sebagai tempat percobaan tertentu.

***

Di gardu listrik, team Echo Six telah memuilihkan sistem catu daya, selain itu mereka juga telah menambahkan perangkat pengaman yang dapat mencegah orang lain merusaknya.

Di luar gardu listrik, Stalker telah pergi. Selain itu Brad juga telah menghilang, jika Brad masih ada di sekitar Gardu Listrik, maka Stalker tidak akan pergi.

Adapun Tyrant Thanatos, Tyrant itu terluka. Dia memang kuat, tapi jelas bukan lawan Tyrant T-103 yang telah diparasit oleh parasit alfa.

"Ini adalah pasukan Echo Six, kami telah memulihkan gardu listrik dan meminta instruksi selanjutnya." Jettingham menghubungi pusat.

"Diterima, tujuanmu selanjutnya adalah pergi ke Memorial Hospital untuk menemukan cairan yang dapat memulihkan Tyrant Thanatos. Setelah itu temukan jalan yang mengarah ke NEST milik Umbrella, temukan bukti kejahatan Umbrella yang mengarah ke krisis Raccoon City." Koresponden memberikan instruksi.

"Dipahami." Jettingham menjawab cepat.

"Teman-teman, langka kita selanjutnya yaitu pergi ke Memorial Hospital untuk memperbaiki benda ini." Kata Jettingham sambil menunjuk ke arah Tyrant Thanatos yang hampir hancur.

Tanpa bantuan Tyrant Thanatos, dapat dipastikan bahwa semua anggota Echo Six, kecuali Caroline yang telah diperkuat akan hancur.

Di tempat parkir bawah tanah cabang Raccoon City, T-103 yang sebelumnya di nonaktifkan karena pukulan Jessica mulai terbangun lagi. Tangan kanannya terpelintir secara aneh, mencoba merekonstruksi luka yang dia dapat.

Dari pintu tempat parkir yang terbuka, dua Licker menyelinap masuk sambil menatap ke arah Tyrant yang terluka. Mereka melihat Tyrant besar itu masih mengisi energinya dengan tenang. Hal ini memberi mereka keyakinan untuk menyerang! Jika Licker itu berhasil menyantap Tyrant-103, maka mereka akan berevolusi menjadi lebih kuat!

Licker yang memimpin meluncurkan serangannya, tapi Tyrant yang sebelumnya diam itu tiba-tiba terbangun lalu memukul Licker dengan tangan kirinya.

*Bang!*

Seketika kepala Licker hancur karena pukulan kuat tersebut. Licker lain yang masih hidup segera diinjak sampai mati oleh T-103.

-----

read chapter 440 on;

patréon.com/mizuki77