Bab 269

Eddie bergegas ke arah Svetlana dengan khawatir.

"A-aku baik-baik saja. Hanya sedikit mengantuk... Bisakah kamu mengatasinya sendiri?" Svetlana berkata sambil terbatuk.

"Jangan katakan itu, bertahanlan. Aku akan segera membunuh monster itu."

"Terserah *cough* kamu, aku akan mencoba bertahan." Svetlana tersenyum lemah.

Eddie menggendong tubuh lemas Svetlana dengan lemah lembut, kemudian dia melihat ke arah monster itu dengan tatapan sedingin Es. "Kamu benar-benar membuatku ingin membunuhmu..."

Eddie melirik ke arah Emma, Moira dan lainnya. Saat ini jarak mereka dengannya kurang lebih lima puluh meter. Eddie mendengus, kemudian tubuhnya berkedip.

Dalam waktu kurang dari satu detik, dia telah sampai di samping Emma yang sedang memegang senjata elektromagnetiknya.

"Emma." Kata Eddie.

"!!!"

"Eddie! Datang dari mana kamu?" Emma sangat terkejut karena kemunculan Eddie yang tiba-tiba. Dalam hati dia merasa sangat ketakutan dengan kecepatan Eddie.

"Tolong jaga Svetlana untukku. Ngomong-ngomong, berikan pistol itu, aku akan membunuh seseorang." Eddie berkata dengan nada biasa saja. Tapi hal ini justru membuatnya lebih menakutkan.

"Eddie, apakah kamu memerlukan bantuan kita?" Jessica bertanya, dia terlihat sangat khawatir.

"Tidak perlu. Kamu tetaplah di sini."

Ekspresi acuh tak acuh serta kebencian kuat terlihat jelas di mata berwarna merah pria itu. Hal ini membuat Emma dan lainnya tanpa sadar mundur beberapa langkah.

Tak lama kemudian, Emma langsung menjawab, "U-umm. Aku akan menjaganya dengan baik. Ada Wong juga telah kita istirahatkan di dalam mobil."

"Ini pistolnya." Emma mengangguk sambil menyerahkan pistolnya dengan tangan gemetar.

"Terima kasih."

"Sama-sa..." Sebelum Emma bisa menjawab, sebuah suara keras terdengar.

*Bang!*

Sosok besar Eddie yang sebelumnya ada tepat di depannya telah menghilang. Kurang dari satu detik, kepala William diledakkan oleh kekuatan peluru elektromagnetik!

Sebuah tampilan menjijikkan terlihat oleh mata semua orang. Eddie telah bergegas cepat ke depan, targetnya tak lain ada inti utama G-Monster tersebut.

Daging William yang telah hancur akibat peluru elektromagnet bergetar, G-Virus ingin segera menutupi bagian terpenting itu dengan dagingnya!

"Grahh!"

Monster itu meraung keras. Tapi semuanya telah terlambat, Eddie telah berada tepat di depan monster itu.

Tangan Kanan Eddie menusuk tepat ke bagian tubuh tertentu, kemudian dia menarik sesuatu keluar dari tubuh William secara paksa!

*Crack!*

Sebuah organ raksasa muncul di tangan Eddie, tanpa menunggu lama, Eddie langsung meremas organ itu sampai hancur. Darah yang menjijikkan terciprat ke wajah dan pakaian Eddie.

"Mati."

-----

read chapter 449 on;

patréon.com/mizuki77