Bab 319

William yang sedang melakukan penelitian di markas besar Eropa milik keluarga Travis mengalami kemacetan. Pekerjaannya dalam meningkatkan G-Virus tidak berjalan terlalu mulus. G-Virus yang memiliki perkembangan tanpa batas perlu ditingkatkan dan juga dikendalikan di saat yang bersamaan, hal ini sangatlah sulit.

Jika dia mengurangi efek samping terlalu banyak, maka Virus ini hanya akan menjadi obat yang biasa-biasa saja, jika dia tidak mengontrolnya, hal ini akan membuat pengguna menjadi tak terkendali.

Pendanaan G-Virus yang sangat banyak membuat keluarga Travis sedikit tidak puas dengan William.

Sebagai upaya terakhir, William memutuskan untuk mengembangkan T-Virus lanjutan terlebih dahulu. Dia ingin membuat senjata biohazard kemudian menyerahkannya kepada keluarga Travis.

Untuk Wesker, karirnya relatif mulus. Selain berhasil memberontak dari Umbrella, dia juga berhasil membawa William pergi bersamanya.

"Kita harus melakukan sesuatu. Penelitian G-Virus memakan waktu yang sangat lama serta biaya yang sangat banyak. Aku benci orang-orang yang menjanjikanku sumber daya tapi sekarang mereka justru memotongnya." William merasa jengkel.

Wesker dan William berbicara di dalam laboratorium. Lab itu kedap suara, jadi mereka aman dari penyadapan.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Wesker bertanya.

"Mencari Virus lain untuk dijadikan sebagai bahan referensi. Aku juga berencana untuk menyatukannya, jika dapat disatukan pasti akan menjadi lebih kuat."

"Pergilah ke wanita mati itu, dia pasti memiliki sampel yang tersisa. Dapatkan sampelnya, nanti keluarga Travis pasti akan memberikan kita hadiah." William telah memikirkan rencana tertentu. Demi mendapatkan anggaran yang lebih, dia perlu membuang harga dirinya.

Wanita mati yang dimaksud William tak lain adalah Alexia. Seorang wanita cerdas yang lahir entah dari mana, wanita itu selalu menjadi hambatan William.

Setelah menerima berita kematian Alexia, William memiliki ketertarikan pada Virus yang wanita itu kembangkan, cuman dia terlalu fokus pada kreasinya sendiri dan lupa. Tapi sekarang dia mengingatnya dan menginginkan sampel Virus tersebut.

"Serahkan padaku. Tapi kita memerlukan basis penelitian yang jauh dari tempat ini, basis yang hanya akan kita kelola sendiri."

"Anda akan bertanggung jawab atas penelitian, dan saya akan bertanggun jawab atas urusan eksternal." Wesker menyatakan rencananya.

Begitu dia mendapat resource yang cukup, dia akan keluar dari keluarga Travis dan memulai bisnisnya sendiri.

"Tidak masalah, jika ada kesempatan, dapatkan juga data eksperimental Tyrant Thanatos. Mueller memiliiki banyak bahan penelitian tentang kontrol." William menambahkan.

"Mueller? Aku akan mencoba. Ngomong-ngomong, perlukah kita memata-matai Eddie? Dia melakukan banyak hal akhir-akhir ini." Wesker berkedip beberapa kali, dari nadanya nampaknya dia sedikit cemburu akan kesuksesan pria itu.

Sejak pecahnya krisis Raccoon City, di antara mantan karyawan Umbrella, hanya Eddie yang bersinar terang. Pria itu tidak perlu menyembunyikan dirinya dari publik, tidak seperti Wesker yang perlu bersembunyi.

William pun juga sama, dia perlu bersembunyi demi menghindari pengejaran Umbrella.

Untuk Mueller, pria itu sekarang bekerja di Federasi. Kejahatannya akan eksperimen manusia saja sudah cukup baginya untuk menerima hukuman mati, tentunya tak bisa keluar publik secara leluasa.

"Eddie? Huh, bajingan itu. Beri aku sedikit waktu dan aku akan menyaingi obat yang dia kembangkan." William mendengus tak puas.

Jika William tahu bahwa mantan istrinya bersama Eddie sekarang, apakah dia akan marah besar kemudian bunuh diri?

Di laboratorium kapal pesiar, Yoko Suzuki sedang merancang program perangkat lunak yang dapat membantu orang-orang yang bekerja di bawah Eddie melakukan perhitungan eksperimental jauh lebih baik.

Telpon yang diletakkan di samping cangkir kopi berdering. Yoko menyenandungkan lagu kecil sambil terus mengetuk keyboard, kemudian dia memasang headset dan menjawab panggilan tersebut.

"Ya? Dengan siapa?"

Terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru, tak lama kemudian suara wanita muda terdengar, "Skyukurlah, akhirnya aku berhasil menghubungi nomor cadanganmu. Aku Valerie, apakah kamu mengingatku? Kita adalah teman sekamar di Racoon City University."

Yoko Suzuki memiringkan kepalanya sambil mencoba mengingat. Dia memang belajar di Racoon City, dan dia juga mengenal teman sekamar yang sangat baik.

Hanya saja ketika krisis Racoon City terjadi, teman sekamarnya yang satu ini pergi ke ujian masuk pascasarjana, setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi padanya.

"Aku mengingatnya sekarang. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Yoko bertanya penasaran.

"Ada beberapa orang aneh yang mencoba menangkapku, mereka semua memakai pakaian hitam, sepertinya orang-orang itu adalah orang-orang Umbrella."

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku mendengar bahwa banyak penduduk Racoon City yang selamat baru-baru ini mengalami kecelakaan. Apakah kamu bisa membantuku? Aku terjebak di sini." Valerie berkata dengan tergesa-gesa.

"Oke, aku akan meminta bosku menyelamatkanmu. Kamu tutup telepon sekarang dan bersembunyilah, jangan khawatir, percayalah padaku." Yoko Suzuki mengangguk, lalu menutup teleponnya.

Bersembunyi di dalam lemari di sebuah apartemen, Valerie melakukan apa yang Yoko Suzuki katakan. Dia mencoba bersembunyi sambil diam tak bersuara.

Ketika Eddie sedang sibuk mempelajari sesuatu, tiba-tiba dia mendengar panggilan dari Yoko Suzuki. "Ada urusan apa, Yoko?"

"Eddie-kun, aku punya teman sekelas, namanya Valerie Harmon. Dia adalah elite di departemen kimia, sebelumnya dia juga telah mendapatkan sertifikat magang Umbrella."

"Sekarang dia sedang diburu oleh orang-orang Umbrella. Lokasinya saat ini ada di California, apakah kamu bisa menyelamatkannya?" Kata Yoko setelah dia datang ke laboratorium.

-----

read chapter 509 on;

patréon.com/mizuki77