Malam sebelumnya...
"Makasih, Pak!"
"Nggeh, Mas!" timpal sopir online usai membawa dua penumpang ke rumah Lavina.
Si sopir paruh baya yang mengenakan kaus bergambar barcelona dan celana selutut, menoleh sejenak ke bangku penumpang, aroma tak sedap akibat bekas muntahan Lavina saat diperjalanan masih melayang-layang membuat mual, walau jendela mobil terbuka sepenuhnya. Risiko menjadi sopir di mana bisa mendapati berbagai macam kondisi penumpang. Ingin sekali merutuk, tapi apa daya bayangan review bintang satu menghantui.
Gyan membopong tubuh Lavina yang ternyata cukup berat. Membuka kunci pintu yang didapatkan dari tas milik Lavina. Pinggangnya yang tak lagi muda, berusaha sekeras mungkin membawa badan tak berdaya akibat vodka yang ditenggak. Sungguh, malam yang begitu sial bagi Gyan selain terkena muntahan darinya.