Gloryhole (4)

Hanya satu kata itu saja yang terdengar oleh Viona yang dianggap sebagai sebuah complimentary atau pengakuan akan kehebatan layanannya. Seluruh pennis dengan sempurna memenuhi rongga mulut dari bibir hingga pangkal tenggorokan dan bebas bergerak keluar-masuk.

Tangan Viona kini bertumpu di kedua pahanya yang duduk berlutut. Vaginnanya terus-menerus mengeluarkan cairan pelumas, membuat panty yang masih dikenakan basah kuyup. Sensasi oral sex inilah yang ia dambakan sejak Michelle sukses menanamkan pemahaman baru kepadanya. Tentu tak ada lagi kata jijik seperti dulu ia pernah rasakan. Ia kini menikmati pengalaman erotisnya yang baru bersama seorang pria yang juga ia tak tahu siapa namanya.