Turun Tebing

Di pagi harinya mereka berempat yang sudah terbangun mulai memikirkan cara untuk turun ke bawah tebing tanpa harus membahayakan nyawa sampai mereka berdebat menyuarakan saran masing-masing.

"Tidak, aku tidak setuju dengan keputusan mu Zhuxiang, kita bisa mati bila hanya turun tanpa pengaman. Tubuh mu bisalah kecil berbeda dengan aku yang tubuhnya besar. Aku tidak setuju!" Yan Kaibo membantah saran yang diberikan Zhuxiang soal mereka turun ke bawah dengan belati miliknya. Ini sangat berbahaya apalagi bila mereka turun hanya mengandalkan kekuatan serta keseimbangan agar tidak terjatuh ke bawah.

Zhuxiang mengerti itu, tapi ia tak ada pilihan lain memilih. "Bila seperti itu gimana? Kau pikirkanlah kita di sini tanpa membawa apapun selain perlengkapan bertarung, itupun aku yang membawanya dan sebagian kecil Qing Yu dan Lok Yelu!"

Yong Tuoli hanya diam saja sedari tadi yang kebanyakan berdebat Yan Kaibo, Zhuxiang dan Qing Yu.

"Sepertinya ada benarnya juga Yan Kaibo. Itu suatu resiko besar bila kita hanya menggunakan itu saja." Qing Yu berpikir sejenak tadi dan langsung mengatakannya setelah itu.

Zhuxiang menghela nafasnya pelan. Ia kemudian menatap Yong Tuoli. "Bagaimana pendapat mu, Yong Tuoli?"

Mereka bertiga menatap ke arah Yong Tuoli memastikan jawaban pasti pemuda tersebut yang hanya diam saja menyimak mereka.

Yong Tuoli masih terdiam sampai membuat mereka jenuh menunggu jawabannya. Namun kemudian setelah Yan Kaibo akan menguap Yong Tuoli menggerakkan bibirnya mulai berucap, "Kita akan menggunakan tali."

"Ha?"

Mereka semua dibuatnya bingung.

"Yong Tuoli, di sini tidak ada tali, kau jangan bermimpi." Yan Kaibo terkekeh pelan.

Yong Tuoli menggeleng pelan melihatnya. Ia mengambil sesuatu di balik bajunya, itu sebuah tali yang lumayan panjang. Mereka sampai terkejut bukan main melihatnya. Bagiamana bisa Yong Tuoli memiliki tali, sedangkan mereka tidak mengetahuinya?

Yong Tuoli mengerti kebingungan mereka hingga ia berkata, "Tali ini ku dapatkan dari tempat para pria kecil itu tinggal. Aku sengaja mengambilnya, mana tau itu akan kita butuhkan saat di perjalanan, ternyata benar-benar dibutuhkan."

Yan Kaibo menepuk pelan pundak Yong Tuoli. "Kerja bagus kawan, kau memang membuat ku bangga."

Yong Tuoli tersenyum tipis membalasnya. Namun setelah itu Qing Yu melemparkan pertanyaan untuk Yong Tuoli. "Akan kau apakan tali itu? Jangan bilang kau akan menjadikan tali itu sebagai tempat kita turun ke bawah."

Yong Tuoli tertawa kecil. "Itu memang benar Qing Yu, perjalanan kita tidak selancar yang kita pikir kan maka kita harus pintar-pintar memikirkan konsekuensi perjalanan yang kita lalui, seperti saat ini. Bila kita berpijakan pada sebuah atau dua buah belati yang ada bila belati itu putus atau batu tebing terjatuh apa yang bisa kita lakukan? Qing Yu dan kalian berdua, kita pasti bisa menyelesaikan rintangan ini bila bekerja sama." Yong Tuoli kemudian tersenyum lebar menatap mereka satu persatu lalu ia menatap ke arah Zhuxiang serius. "Kau memiliki banyak senjata bukan? Aku membutuhkan jangkar. Kau punya?"

Zhuxiang langsung mengeluarkannya. Ini semua ia bisa bawa karena Zhuxiang memiliki cincin Semesta, biasanya makhluk dunia Bawah menyebutnya, bila dunia Tengah mereka akan menyebutnya cincin Dimensi.

"Ini cukup kan?" tanya Zhuxiang menyerahkan jangkarnya ke tangan Yong Tuoli.

"Cukup."

Yong Tuoli mengikat mati tali pada jangkar. Kemudian setelah itu ia menyuruh Yan Kaibo si pemilik tenaga besar untuk melemparkan jangkar kebawah tepat menghubung pada pohon besar di bawah.

Lemparan mengarah sempurna. Mereka berempat segera menyiapkan diri untuk turun ke bawah. Yang pertama turun adalah Qing Yu, karena dia wanita dialah yang didahului. Qing Yu tidak mengalami masalah saat turun dan ia begitu sempurna turun ke bawah. Setelahnya lanjut ke Zhuxiang si tubuh kurus, Zhuxiang mendapatkan penghalang sedikit, ada beberapa burung yang melewatinya hingga ia sedikit goyang, untungnya Zhuxiang bisa menyeimbangkan tubuhnya dengan baik hingga ia tak terjatuh. Setelah ini lanjut ke Yan Kaibo, ia sedikit takut untuk turun, tubuhnya ini besar ia tak yakin bila tali yang akan menopang tubuhnya akan putus atau tidak. Tapi syukurlah berkat semangat yang diberikan teman-temannya Yan Kaibo berhasil turun ke bawah meski dia sedikit oleng saat turun. Terakhir adalah Yong Tuoli, pemuda ini memiliki tubuh ideal, pas untuk usianya saat ini, tidak terlalu besar dan kecil. Yong Tuoli lumayan kesulitan turun pasalnya angin berhembus kencang dan burung-burung pada berterbangan ke arahnya. Tali yang menjadi pegangan tangan Yong Tuoli mendadak mulai terputus hingga ia hampir terjatuh.

Semua teman-temannya terkejut dan spontan berteriak.

"Yong Tuoli!"

Hal yang tak terduga terjadi. Yong Tuoli yang terjatuh tertolong burung besar berbulu putih. Itu sebuah bangau besar, sangat cantik dan begitu mulus.

Yong Tuoli diturunkan ke bawah bersama teman-temannya. Ia tak lupa memberikan belaian halus untuk burung tersebut sebagai tanda terimakasihnya. "Terimakasih, aku berhutang budi dengan mu."

Para teman-temannya langsung berlari ke arah Yong Tuoli.

"Yong Tuoli!"

Yong Tuoli tersenyum menatap mereka setelah ia melambaikan tangan ke burung bangau tersebut yang melesat terbang ke atas.

"Aku hebat bukan?"

Yan Kaibo langsung memberikan pukulan ringan di kepala Yong Tuoli sembari ia mengapit lehernya. "Kau senang sekali membuat kami jantungan."