Bagai dua anak kecil serius bermain, keduanya melakukan suit seperti diminta.
“A-ha gue menang!” Dessy kegirangan.
“Menang? Belum! Kamu baru menang satu kali.”
“Memang harus berapa kali?”
“Kalo di kampungku tiga kali.”
Dessy sebal. Kemenangannya jadi tertunda. Mau tak mau ia suit lagi. Tak sampai semenit giliran Adri yang kegirangan karena berhasil menyamakan kedudukan 1 – 1. Tapi kegirangan Adri tak berlangsung lama karena akhirnya Desy unggul dengan 2 – 1.
“Yeayy, aku menang!”
“Menang? Belum! Kamu baru menang dua kali.”
“Memang harus berapa kali?”
“Lima kali.”
“Kamu tadi bilang tiga kali!”
“Kan aku bilang kalo di kampungku tiga kali. Di Jakarta ini harus lima kali.”
Dessy mendadak menggaruk kepala yang jadi gatal. Seumur-umur di Jakarta sepertinya ia tidak pernah mendengar peraturan semacam itu. Kenapa sekarang ada bocah kampung yang jadi tahu lebih dulu? Dalam gemas, jengkel dan juga lucu, ia kembali melakukan suit.