Tak mungkin Su Yun berhenti sampai di sana, ibarat mesin motor yang telah dipanaskan maka akan sia-sia bila dibiarkan begitu saja, jadi dia membopong Su Meixiang dengan gaya tuan putri ke ranjang untuk masuk ke ronde berikutnya.
"Lepas pakaianmu?!" Bisikan lembut Su Yun di telinga kiri Su Meixiang setelah menaruhnya di atas ranjang dengan lembut.
Su Meixiang mengangguk, dan mulai melepas pakaian yang dikenakannya satu persatu dalam keadaan masih tetap di posisi berbaring, tubuhnya masih berkedut sehingga membuatnya terlalu malas untuk bangun. Beruntung hari ini dia memakai pakaian yang mudah di lepas, seperti baju hem dengan bra pengait depan, serta rok pendek yang resletingnya berada di sisi kiri.
Sementara itu ketika Su Meixiang ingin melepas celana dalam, Su Yun telah selesai melepas semua pakaian. Sangat cepat, bukan karena sedang keburu mau berhubungan seks, melainkan memang dia hanya mengenakan set pakaian tanpa pakaian dalam seperti singlet atau celana dalam. Yakali siapa juga yang mau mengenakan pakaian dalam bekas orang lain.
Su Yun memutuskan untuk membantu Su Meixiang melepas celana dalam daripada hanya berdiri menunggunya selesai. Sedangkan Su Meixiang membiarkan Su Yun melakukan sisanya.
Sambil menunggu Su Yun selesai, Su Meixiang di rundung rasa penasaran dengan 'barang' milik Su Yun. Terutama saat dia mendengar pengalaman dari orang lain bahwa ukuran penis yang besar atau kecil sangat berpengaruh dalam sakit atau tidaknya pertama kali bagi seorang wanita, jadi dia berharap barang milik Su Yun kecil sehingga tidak terlalu menyakitkan.
Dia dengan malu-malu melirik ke arah selangkangannya Su Yun, namun apa yang dia temukan membuatnya tak bisa berkata-kata.
"It-Itu?!" Su Meixiang membelalakkan mata sambil menutup mulut dengan kedua tangan, dia sangat terkejut dengan ukuran penis yang dimiliki Su Yun.
Su Yun yang sudah selesai melepas celana dalam dibuat terheran-heran melihat Su Meixiang menatap penisnya dengan ekspresi seperti itu. "Owh, itu alat kelamin laki-laki! Bukankah di sekolah dasar pernah di jelaskan?!" Su Yun tidak mengerti maksud Su Meixiang, dalam otaknya berpikir keterkejutannya Su Meixiang karena baru pertama kali melihat alat kelamin selain milik wanita.
"Bukan itu yang aku maksud! Tapi... Tapi..." Su Meixiang sedikit malu saat ingin menyebut sesuatu yang berhubungan dengan alat kelamin laki-laki.
Su Yun baru ngeh waktu melihat sikapnya yang malu-malu menyebutkan sesuatu, sekarang dia tahu apa yang di maksud Su Meixiang. Karena itu, dia juga tahu apa yang sedang dikhawatirkannya.
"Kamu bisa mempercayai kakak, untuk pertama kali memang menyakitkan, tapi dilihat dari betapa basahnya veginamu, itu tidak akan begitu menyakitkan kok!" Su Yun sudah dalam posisi misionaris mulai menggesekkan penisnya ke bagian luar mulut vegina, sambil menatap langsung ke mata Su Meixiang yang berada di bawah dengan ekspresi serius agar mempercayai perkataannya.
Su Meixiang mengangguk sebagai jawaban, namun ekspresi gugupnya sama sekali tidak bisa di sembunyikan dari wajahnya. Bagaimana tidak merasa gugup, pertama kali melakukan hubungan seks sudah harus menanggung penis yang begitu besar.
Meskipun begitu, dia tetap menyesuaikan posisinya dengan melebarkan kakinya agar Su Yun mudah memasukkan penisnya, dan merangkul punggung kakaknya untuk berjaga-jaga jika seumpama terasa sakit, dia mempunyai tempat untuk berpegang.
Su Yun tahu kegugupan Su Meixiang walaupun tidak diberitahu. Dia juga tidak akan begitu egois langsung memasukkan penisnya dengan mengabaikan keadaannya. Makanya Su Yun belum memasukkannya, hanya menggesekkan penisnya ke bagian luar mulut vegina.
"Mmm!" Su Meixiang mengerang saat Su Yun menjilat leher kiri dengan ujung lidahnya.
Su Yun mencoba membantu menghilangkan kegugupannya dengan memberikan rangsangan pada bagian yang sangat sensitif bagi Su Meixiang. Tak hanya itu, dia juga mulai menjelajahi payudaranya, meremas dan mengelus ujung putingnya untuk memberi sensasi lebih.
Penis yang ada di bawah juga tidak tinggal diam, Su Yun menyodok klitoris dengan kepala penisnya, serta kadang-kadang akan menggeseknya menggunakan batang penis.
Apa yang dilakukan Su Yun memang ampuh bekerja. Rasa gugup Su Meixiang selalu berkurang setiap kali Su Yun memberikan rangsangan. Terutama bagian leher, dia benar-benar tidak tahan saat kakaknya dengan lembut menjilat lehernya. "Mmm! Kak, aku mau muncrat!" Su Meixiang mengerang.
Tanpa diberitahu Su Yun sudah tahu, ini terlihat dari puting yang sudah mengeras serta secara refleks Su Meixiang menggerakkan pinggulnya sendiri untuk menggesekkan veginanya ke penisnya dengan tempo yang lebih cepat.
"Ah!!!" Beberapa saat kemudian Su Meixiang muncrat lagi setelah Su Yun dengan kasar menarik kedua putingnya secara bersamaan.
Su Yun ingin mengakhirinya dengan cepat, dia tidak ingin terlalu lama foreplay yang hanya akan membuat Su Meixiang tidak lagi memiliki tenaga untuk sesi percintaan yang sesungguhnya.
Saat Su Meixiang sedang muncrat, Su Yun seketika memasukkan penisnya ke dalam veginanya, bahkan sebelum Su Meixiang selesai mengeluarkan semua cairannya. Dia melakukan itu untuk menghindari Su Meixiang menjadi gugup kembali, karena saat wanita klimaks pikirannya akan menjadi kosong.
Sangat mudah bagi Su Yun untuk langsung sampai ke pintu rahim Su Meixiang. Disana penisnya bisa merasakan bagaimana veginanya dengan erat membungkusnya.
Sangat erat sekali, Su Yun menebak Su Meixiang tidak mungkin bisa bertahan lebih dari setengah menit. Dengan penisnya yang besar membuat veginanya melar mengikuti bentuk penisnya sehingga membuat titik-titik sensitif yang ada di dinding vegina semuanya terstimulasi secara bersamaan.
Su Yun pun mulai menggerakkan pinggulnya, bersamaan dengan itu dia menurunkan kepalanya ke payudara kanan Su Meixiang untuk mengulum sebagian payudaranya. Di dalam mulut, dia bermain-main dengan payudaranya dengan cara menjilati ujung putingnya serta menggambar lingkaran di sekitar putingnya menggunakan lidahnya.
Selain itu kedua tangannya juga tidak tinggal diam, tangan kanannya dengan lembut meremas payudara yang satunya dan tangan kirinya membelai paha Su Meixiang.
"Ah!!!" Su Meixiang yang baru saja kembali dari pikiran kosongnya dibuat muncrat lagi. Dia secara refleks menjambak rambut Su Yun saat muncrat, dan baru melepaskannya setelah muncratnya berakhir.
Su Meixiang tidak tahu sejak kapan penis Su Yun ada di dalam dirinya. Yang pastinya, rasa sakit dari pertama kali berhubungan seks tidak sesakit yang dibayangkannya selama ini. Malah terkesan menyukai perasaan ini, perasaan ketika ujung penis Su Yun menyentuh pintu rahimnya.
Melihat betapa Su Meixiang menikmatinya, Su Yun memutuskan untuk meningkatkan intensitasnya. Dia mendorong sedikit lebih cepat dari sebelumnya, dan tak lupa sebelum menambah kecepatannya dia mengubah posisinya menjadi Scissored Flagpole, dengan memiringkan tubuh Su Meixiang dan menaruh kaki kirinya diatas bahunya.
Dengan posisi ini Su Yun bisa mengukur lebih jelas seberapa dalam penisnya bisa masuk. Meski hanya sebagian saja yang bisa masuk, dia bisa melihat semakin lama dia menyodok vegina Su Meixiang, semakin bertambah pula penisnya yang bisa muat ke dalam.
'Sepertinya vegina adikku tidak hanya mulai menyesuaikan lebar penisku, tapi juga panjang penisku!' Su Yun sangat senang dengan kenyataan ini, jika penisnya bisa muat seluruhnya di dalam vegina Su Meixiang berarti kenikmatan yang didapatkannya bisa mencapai maksimal.
"Ah! Kak, pelan-pelan!" Su Meixiang dengan erat mencengkram bedcover.
Waktu kakaknya menyodok veginanya menggunakan ritme lambat saja sudah bersusah payah menahan agar tidak begitu mudah muncrat. Lah sekarang kakaknya malah menggunakan ritme sodokan yang lebih cepat, dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya.
Bukannya tidak suka sensasi muncrat, tapi dia merasa tidak enak kepada kakaknya lantaran ini sudah ke sekian kali dia muncrat, sedangkan untuk kakaknya sekalipun belum.
"Kenapa? Kau tidak suka?!" Su Yun mengubah posisinya menjadi gaya doggy.
Su Yun tidak tahu apa yang diresahkan adik perempuannya. Dia hanya menggerakkan pinggulnya seperti biasa, tapi kali ini dengan ritme yang lebih cepat. Selain memang posisi ini adalah favoritnya, dia merasa ingin muncrat.
"Mmm! Bukan itu... yang aku mak... ah!" Dengan gerakan kakaknya yang semakin cepat membuat Su Meixiang sedikit susah berbicara hingga akhirnya kalimatnya terputus karena kakaknya tiba-tiba memasukkan penisnya jauh di dalam rahimnya sambil memuncratkan spermanya di sana.
"Hangat! Ah tidak, aku juga muncrat!" Setelah memuncratkan semua cairannya, Su Meixiang terjatuh lemas dengan posisi pantatnya nungging lantaran kakaknya masih menahan pinggulnya.
Kali ini Su Meixiang klimaks dengan skala besar gara-gara salah perhitungan. Awalnya dia berpikir bisa tahan untuk tidak klimaks, dengan catatan sperma yang dikeluarkan kakaknya sedikit seperti laki-laki normal pada umumnya.
Tak tahunya apa yang ada dipikirkannya sangat keliru, volume sperma yang kakaknya keluarkan bagai seorang Orc di Anime Hentai, sangat banyak hingga membuat perutnya sedikit membesar.
Inilah yang menyebabkan Su Meixiang muncrat, dia tak kuasa menahan sensasi ketika sperma kakaknya memenuhi rahimnya.
Su Yun menurunkan pantat adik perempuannya bersamaan dengan menurunkan tubuhnya sendiri untuk berbaring di atas tubuhnya. "Ingin berhenti?!" Nada lembut dibisikkannya ke telinga kanan adik perempuannya.
"Mmm!" Su Meixiang mengerang mendengar bisikan lembut kakaknya. "Tidak, aku masih bisa bertahan!" Su Meixiang berbohong, kenyataannya dia sudah tidak kuat jika harus menerima rangsangan lagi. Veginanya masih sangat sensitif, menerima rangsangan sedikit saja mungkin akan membuatnya terbang menuju langit ke 7.
Namun dia berakting sok kuat karena kakaknya baru klimaks sekali, pasti belum terpuaskan. Ini terbukti dari penis kakaknya yang masih terasa sangat keras di dalam veginanya.
Adik perempuannya telah berbicara, ya Su Yun menghormati pilihannya. Juga, dalam dirinya memang tidak ada keinginan untuk berhenti, meski tahu adik perempuannya tidak kuat lagi.
Sama seperti yang adik perempuannya duga, dia masih belum puas. Pinggul yang sebelumnya diam mulai digerakkannya lagi secara perlahan, menikmati sensasi kedutan yang diberikan veginanya. Kedua tangannya juga ikut bermain, tangan kiri pergi ke bawah untuk menjepit klitorisnya sementara tangan yang satunya meremas-remas payudara kirinya.
Inilah awal bagi Su Yun untuk memulai kerja kerasnya menggenjot adik perempuannya dengan berbagai gaya seks hingga memuncratkan banyak sperma di dalam dan di luar tubuhnya.