Clara tak bisa menyembunyikan kegembiraan ketika bersama Nova. Ia menceritakan tentang rencana menjadi model untuk sesi foto untuk cover majalah atau untuk pembuatan kalender dimana hasilnya akan diserahkan untuk investor media di Eropa atau Amerika Serikat, persisnya di San Fransisco. Saat itu mobil yang ia kemudikan baru tiba di rumah dan bersiap parkir.
“Jadi lu mau ikut sesi fotonya?”
“Iya. Ini udah interview kedua, artinya interview pertama gue sukses.”
“Lu diinterview siapa?”
“Sama sutradaranya. Namanya Martak. Orang Chad, Afrika, umur 50an tahun. Dia mantan tantara Legiun Asing Perancis. Gak heran dia pension dengan kaya raya.”
“Wah, udah pantas jadi babe lu itu sih,” Nova tertawa. “Kenapa ke Eropa?”
“Nggak tau. Yang jelas gue sih seneng aja. Berarti nama gue makin berkibar nih. Hehe…”
Saat mobil terpakir, mereka membuka pintu dan bersiap turun.
“Selamat sore, Neng.”
Clara dan Nova yang baru turun dari mobil, menoleh.