Kemana Semalam?

Ruangan itu sekektika penuh dengan bau sex mereka. Satu-satunya suara yang mereka dengar adalah napas mereka saat mereka berbaring dengan pipi menyatu. Mereka bisa merasakan jantung mereka berpacu dan berdebar kencang satu sama lain. Anak muda itu melihat penis si bule masih berdenyut-denyut dan ada tetesan cairan yang keluar dari ujung. Ia melihati betapa cairan itu menggantung di udara membentuk tali lengket yang kental dan tak terputus sebelum akhirnya jatuh perlahan ke vagina Mama yang masih terbuka.

Mereka berdua terkulai, tergeletak di ranjang dengan cairan nafsu mereka yang licin menjadikan rambut kemaluan keduanya basah kuyup. Ada keheningan ketika Mama dan si bule menatapi Endy.

“Keren,” kata Endy sambil bertepuk tangan. “Itu tadi pertunjukan yang hebat.”

*