Kilas Balik 10 Tahun yang Lalu
Tora mengaduk-aduk mangkuk serealnya dengan tak bersemangat.
Hampa.
Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya saat ini. Ia merasa begitu kosong. Tak utuh. Seperti ada kepingan yang hilang. Kepingan yang memang sengaja ia hilangkan. Kepingan itu sejatinya berarti untuk membuatnya utuh, namun dengan bodohnya ia malah membuangnya. Ia tanpa ragu membuang berlian dan menyimpan batu karang.
Ia akui dirinya memang keterlaluan. Mendorong seseorang pergi dengan cara yang ia lakukan memang sangat kejam. Terkesan jahat. Atau memang benar-benar jahat.
Tora tahu, setidaknya bukan dengan cara seperti itu ia seharusnya berpisah dari kekasihnya. Bukan seperti itu caranya mengungkapkan betapa ia sangat menyesal dan sangat ingin memutar balik waktu. Akan tetapi, ia tak bisa menampik bahwa ada satu sisi di dirinya yang mengatakan bahwa ini semua akan berakhir. Pada akhirnya masalah mereka berdua terselesaikan dengan sendirinya.