Nine. Pelantikan.

Malam hari, adalah waktu yang tepat untuk, melaksanakan pelantikan pemilik baru wilayah, yang berada di bawah naungan Vimate Group. Karena di siang hari wilayah–wilayah tersebut padat dengan aktivitas mereka, dan tidak banyak pekerja yang memperhatikan kedatangan Vale. Sekarang, Vincent sudah mengumpulkan pimpinan setiap wilayah, agar mereka menjelaskan siapa Vale ke bawahan mereka. Vincent menjelaskan masalah kemarin malam, adalah penyebaran pelantikan penguasa baru dilaksanakan lebih cepat. Namun para pimpinan wilayah menunjukkan raut wajah heran mereka, pasalnya ... "Maaf tuan, hari itu ... setelah rapat anda selesai, sebagian besar pekerja ikut mengawal kalian ... sedangkan sisanya mengantarkan kapal barang yang susah berada di dermaga selama tiga hari," jelas salah satu dari pimpinan tersebut.

Vale menautkan kedua alisnya, apakah jika malam hari ... tidak ada yang menjaga dermaga itu? mangkanya banyak orang–orang jahat datang dengan cara ilegal? Ya ampun, untuk apa mereka menguasai wilayah–wilayah tersebut jika tidak banyak mendapatkan untung? "Mulai besok, cari orang yang mau berjaga di malam, sampai pagi hari. Jika bisa, sebagian pekerja tinggal di mess Pelabuhan," jelas Vale, dengan suara yang tegas. Vincent menatap ke mantan anak buahnya, ia melihat ada raut wajah ketakutan di sana. Sebenarnya apa yang terjadi jika malam sudah tiba? "Hey, tuan Vincent. Apa kau tahu kondisi wilayah mu di malam hari?" tanya Jessi, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Cyslin dan Carol. Sembarangan sekali dia jika bicara.

"Apa kita harus merundingkan masalah ini juga, tuan Vincent?" tanya Vale, yang langsung dibalas anggukan kepala Vincent. Ada 8 orang pimpinan wilayah malam ini, dan Vale akan meminta mereka untuk menjelaskannya bagaimana berjalannya waktu di sana, dan apa saja yang terjadi selama ini. Vale menunjuk ketua pimpinan dermaga tempat mereka diserang, Vale melihat pria itu menghela nafas berat, seolah ia akan mati jika menceritakan tentang masalahnya. Namun akhirnya, pria itu tetap bercerita, meski dengan raut wajahnya yang ragu.

"Tuan, aku tidak yakin anda akan mempercayai hal ini atau tidak. Awalnya, semua berjalan lancar, dermaga beroperasi sampai jam 9 malam. Tidak ada masalah apapun, kami pun tidak menerima kapal ilegal yang membawa barang, manusia, atau apapun itu. Namun ... masalahnya dimulai tiga tahun lalu. Sekitar tengah malam, kami masih terjaga untuk menghilangkan penat, namun secara tiba–tiba, ada kapal besar yang datang, dan berhenti di tempat pemberhentian dermaga. Kami kira itu kapal barang yang katanya akan datang jam 3 pagi nanti, namun ternyata, itu kapal pembajak, yang membawa narkoba, senjata api, dan orang–orang yang menjadi korban perdagangan manusia. Penjaga yang hari itu berusaha untuk menghalau mereka, dan memerintahkan mereka kembali, ditembak mati di tempat, dan jasadnya entah dibawa kemana. Saya menyuruh pekerja lain untuk turun, dan balik menyerang mereka, namun akhirnya sama saja ... kami kalah. Esoknya, kami sepakat untuk memperketat penjagaan di malam hari, kami hampir bisa menahan mereka, tapi tetap saja, kekuatan mereka lebih besar. Dan untuk yang kesekian kalinya kami kalah, mereka mengancam kami, dan menyuruh kami untuk membiarkan operasi ilegal berjalan setiap malam. Tidak ada malam yang tidak menegangkan sejak hari itu, para pekerja yang tinggal di mess pun memilih untuk mencari tempat tinggal baru, karena mereka terkadang membunuh orang tanpa alasan."

Vale menganggukkan kepalanya perlahan. Dari apa yang ia dengar sekarang, memang sangat masuk akal dengan kejadian kemarin malam. Mereka orang–orang bersenjata, dan mereka menggunakan seragam khusus ketika menyerahkan. Kecuali ... tiga orang yang lari ketika mereka dihajar habis–habisan. Awalnya Vale mengira jika Vincent mengijinkan operasi ilegal di wilayahnya, tapi ternyata ia send tidak tahu akan hal itu. "Lalu ... bagaimana dengan 7 wilayah lainnya?" tanya Gracie, yang juga ikut penasaran. Walau Jessi dan Cyslin menatapnya tak suka, Gracie tetap percaya diri dengan pertanyaannya. Toh, ia juga sekarang sudah resmi jadi bagian dari mereka. "Semua wilayah mengalami hal yang sama. Entah itu hutan, perkebunan, dan tempat berwisata. Tapi ... ada satu wilayah di utara yang tidak melapor jika mereka mengalami hal yang sama," jawabnya.

mungkin, wilayah yang dimaksud adalah dermaga V dan gudang penyimpanan barang. Tapi, seharusnya masalah di sana lebih rumit, karena banyak barang–barang negara yang disimpan di wilayah tersebut. "Siapa yang memegang kendali di sana?" tanya Vale. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang mengklaim sebagai pimpinan wilayah utara. "Aneh, bukan kah seharusnya ia datang? Toh, tidak ada yang aneh di wilayah utara," tutur Vale lagi. Ah iya, di siang hari mungkin saja mereka menerima kedatangan Vale, tapi bagaimana jika ... Vale datang di malam hari? Apakah situasinya akan sama? "Besok malam, kita pergi ke—" belum sempat Vale menyelesaikan ucapannya. Salah satu anak buah Vincent datang, dan memberitahukan ada penyerangan secara mendadak di markas milik Vincent.

"Bagaimana bisa? Aku tidak pernah memiliki masalah dengan mafia manapun!" ucap Vincent geram. Vale tanpa banyak bicara menyuruh anak buahnya untuk pergi, dan melihat seperti apa keributan di luar sana. Jessi dan ketua tim 1, Metta. Mengeluarkannya kode 27t, sebagai kode bahaya tingkat 3. Cyslin yang melihat hal itu, segera berjalan ke arah Vale, melindunginya pria itu dari kemungkaran penyerangan yang meyasar ke dirinya. Vincent yang juga sudah mengirim pasukannya, menatap Vale datar, jika bukan musuh Vincent, pasti orang–orang itu mencari Vale. "Tuan Vincent, anda tarik saja kembali pasukan anda. Takutnya, mereka malah menyerang anda di hari–hari berikutnya," ucap Carol. Setelah itu, yang tersisa di ruangan hanya Vale, Cyslin, Vincent, sekertaris Vincent, dan Gracie.

Lemah. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Vale. Selalu menghindari peperangan, dan bersembunyi di balik tembok, menyaksikan semua anak buahnya terluka. Ah, tidak. Bukan itu alasan mengapa Vale tidak pernah turun tangan, dan Cyslin selalu melindungi Vale. Ingat, Vale adalah pimpinan utama organisasi dan perusahaan, ia adalah orang yang harus di lindungi, walau Vale bisa melindungi dirinya sendiri. "Cyslin, apa sudah ada laporan dari tim yang bertugas di lapangan?" tanya Vale, dan Cyslin menggelengkan kepalanya. "Aneh, akhir–akhir ini banyak sekali penyerangan yang kita terima. Padahal, biasanya mereka menyerang markas kita, tidak mengambil kesempatan saat kita berada di luar," tutur Vale. Vincent yang mendengar hal itu menautkan kedua alisnya, ia sedikit kesal melihat respon Vale yang terlalu tenang.

"Dari pola penyerangan, sepertinya ... ini bukan pasukan clan mafia yang biasa kau gagalkan pekerjaannya, Guez. Kemungkinan, ada sesuatu yang mereka inginkan dari kita," balas Cyslin. Vincent dan sekertarisnya semakin dibuat bingung oleh ucapan Cyslin. Sebelumnya, sebanyak apa serangan yang mereka terima? Sampai bisa mengetahui pola serangan setiap clan mafia? Sangat mengerikan.

"Tuan Guez, sepertinya saya tahu apa yang mereka inginkan dari anda,"

~~~~