17. Percobaan

Selamat Membaca gengss 😊

Suasana menjadi hening, ketika sang ayah dari seorang wanita berucap seperti itu. Keadaan menjadi tegang bagi keluarga sang pria terutama sang mommy yang cukup kaget ketika niat baik mereka ditolak tanpa meminta persetujuan dari sang calon menantu.

"Saya akan membuktikan pada anda bila saya pantas menjadi pendamping bagi putri anda tuan" ucap kenzi tegas

"Baik saya akan melihat sejauh mana anda dapat bertahan dengan semua ini" ucapnya

"Berapa lama anda akan menguji saya tuan ?" tanya kenzie

"Saya akan beri kau waktu satu bulan untuk membuktikannya, apabila dalam waktu tersebut ada melakukan kesalahan maka saya tidak akan menerima lamaranmu itu. Apakah anda sanggup ? bila anda tidak sanggup maka jauhi putri saja mulai dari sekarang" ucap Ugraha

Semua orang menunggu jawaban kenzie, termasuk vania karena dia juga sudah siap dengan keputusan kenzie. Apalagi sebelumnya dia akan dikenalkan dengan seorang pria oleh temannya yang bisa memberikan sperma maka bila kenzie menolak tak masalah baginya. Hanya saja dia belum mengenal pria yang akan di kenalkan dengannya itu seperti apa.

"Saya sanggup tuan" helaan kenzie dan langsung menjawab

'Mengapa bebanku semakin bertambah, jika saja aku menyetujui untuk melakukan inseminasi mungkin kejadian ini tak akan terjadi. Tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi ini jalan yang sudah dia ambil' pikir kenzie

"Terima kasih Mr Ugraha sudah mengizinkan anak saya untuk memperjuangkan putri anda" ucap sang ayah pria

Lalu mereka berbincang-bincang mengenal antara keluarga, sampai seorang pelayan datang dan memberitahukan bahwa makan malam sudah siap

"Baiklah, obrolan serius sudah dibicarakan maka sebaiknya kita makan malam terlebih dahulu" ucap Ranaya

Mereka semua beranjak dari tempatnya menuju ruang makan, vania dari tadi hanya menjawab seperlunya dan banyak diam itu tidak luput dari semua orang yang cukup menyadarinya.

Selesai makam orang tua kenzie pamit untuk pulang, dan kenzie akan pulang menyusul karena dia perlu bicara terlebih dahulu dengan vania. Sekarang mereka sedang ada di taman belakang dari mansion orang tua vania.

"Aku akan buktikan kepada orang tuamu bahwa aku bisa lolos menjagamu" ucap kenzie

Kenzie membuka suara setelah hening sedari tadi, hanya angin malam yang menemani mereka berdua.

"Mengapa kau menyanggupi keputusan orang tuaku ?" tanya vania

"Karena aku sudah percaya padamu bahwa kau akan menjadi ibu dari anak kandungku" jawab kenzie

"Aku sudah bilang padamu bila kau mengajukan pernikahan bukan hal mudah bagiku untuk menyetujuinya karena kau akan kesusahan dan ujungnya kau akan menyerah" vania

"Aku sudah siap menghadapi itu semua, sekarang kau hanya perlu percaya bahwa aku bisa melewati itu semua" kenzie

"Ketika ditengah jalan kau sudah mulai lelah maka kau bisa tetap menolak untuk melanjutkan ini semua, karena akupun sudah mempersiapkan pria yang akan menolongku untuk segera memiliki anak tanpa adanya ikatan hubungan apapun" vania

"Aku akan tetap melanjutkan ini semua, kau lihat saja nanti" ucap kenzie dengan rahang yang mengeras

Mereka berbicara tentunya dengan cukup pelan dan tentunya cukup jauh dari cctv yang ada di mansion karena vania yakin sekarang ayahnya sedang mengawasi gerak-gerik mereka.

Setelah mengucapkan itu kenzie pamit pulang, dan dia yang akan mengantar jemput vania ke kantor. Ketika vania masuk ke dalam mansion setelah mengantar kenzie pulang ayahnya memanggil dia ke ruangan kerjanya.

"Hai ayah" sapa vania masuk ke ruang kerja ayahnya

"Hai putri, kemarilah" ucap sang ayah mengajak anaknya duduk di sopa

Vania menghampiri ayahnya dan langsung disambut dengan pelukan hangat dari sang ayah.

"Mengapa kau tak pernah cerita bila kau dekat dengan seorang pria dari keluarga aharon ?" tanya sang ayah

"Aku mengenalnya karena dia client aku ketika aku jadi EO-nya, ayah ingat ketika aku bicara akan ke bali. Nah disanalah aku mengenalnya dan kami saling mengenal satu sama lain sampai kami merasa memiliki kecocokan dan menjalin sebuah hubungan" Jelas vania

"Tetapi setelah kau pulang, kau tak pernah cerita dekat dengan orang itu, biasanya kau akan menceritakan apapun keadaanku" ucap sang ayah curiga

"Karena vania belum siap ayah, lagian vania pikir dia tak bakal serius ternyata dia serius menjalani hubungan ini" ucap vania

'Maafkan aku ayah, aku harus berbohong karena aku tak sanggup berucap yang sejujurnya kepadamu' batin vania

Vania berbicara seperti itu sambil memeluk ayahnya agar ayahnya tidak melihat kebohongan itu, dia setenang mungkin mengutarakan alasan itu. Untungnya ayahnya cukup percaya, karena sang ayah tak menanyakan macam-macam lagi. Sampai suasana berubah menjadi hening setelah vania berkata seperti ini, mereka sama-sama memiliki pemikiran yang entah ke mana.

"Putri, sebentar lagi kau akan memiliki suami, ayah dan ibu akan hidup berdua kembali. Kau jangan pernah tinggalkan kami yahh sayang. Ayah sangat menyayangimu, begitupun dengan ibumu. Melihat dan mendengar kau dipinang dengan orang lain memiliki luka tersendiri bagi ayah, kau harus selalu bahagia okeyy. Bila kau perlu apa pun katakan pada ayah dan apabila pria itu menyakitimu maka kau harus berbicara pada ayah" jelas sang ayah sambil tetap memeluk dan mengelus punggung sang ayah.

Vania menangis terharu kepada sang ayah dan dia semakin mempererat pelukannya kepada sang ayah, dia tahu ayahnya ini sangat menyayanginya. Dia teringat ketika dia sakit typus sang ayah yang sedang di indonesia langsung datang ke london hanya untuk melihat keadaannya sampai dia kehilangan client hanya demi dirinya.

"Vania janji tak akan pernah meninggalkan ayah dan ibu, vania juga sangat menyayangi ayah dan ibu. Vania pasti akan menghubungi kalian bila vania disakiti oleh pria itu, ayah percayakan saja vania bisa mengatasi ini semua. Ayah dan ibu tak akan kehilangan vania, walaupun vania sudah menikah" ucap sang anak

Setelah berbicara seperti itu pintu ruangan tersebut terbuka dan muncullah seorang wanita cantik dengan senyumnya.

"Wah.. wah.. ibu sepertinya diselingkuhi oleh putri ibu sendiri" ucap sang ibu sambil tersenyum

Ibu menghampiri vania dan ayah lalu mereka duduk bersama dengan vania yang ada di tengah mereka. Vania langsung memeluk ibunya, ibunya awalnya kaget tetapi dia langsung membalas pelukan sang anak tersayangnya.

Kehidupan vania penuh dengan kasih sayang, walaupun vania memiliki trauma tersendiri maka dia sebisa mungkin menyembunyikan semuanya dari semua orang, karena dia tak mau kalau keluarganya ikut sedih dengan apa yang dia rasakan.

"Ibu, vania sangat menyayangi ibu" ucap vania

"Ibu lebih menyayangi kamu sayang, selalu bahagia lah nak. Jangan kau pikirkan hal-hal yang dapat menyusahkanmu. Jika kau ada apa2 jangan pernah sungkan untuk berbicara pada kami yahh" ucap sang ibu

Vania mengangguk dan mereka saling berpelukan dalam keheningan malam, sampai suara hp vania menghentikan pelukan mereka.

"Hallo mih" ucap vania

"Queen, bagaimana kabarmu ?" ucap mamih

"Aku baik mih, kapan mamih pulang ?" tanya vania

"Mamih pulang lusa sayang, kamu lagi dimana sekarang ?" tanya mamih

"Aku masih di mansion ayah dan ibu" jawab vania

"Baiklah, kamu harus baik-baik disana sayang" mamih

"Baik mih pasti, mamih hati-hati disana dan salamkan sayangku pada papih. Aku menunggu kalian. Muachh.." balas vania

Yahh setelah ayahnya pulang dari jepang tak lama ayah dan ibu yang kembali ke New York dan ketika papih dan mamih pergi kembali maka ayah dan ibu akan berkunjung kembali. Begitu lah mereka tak akan membiarkan vania sendirian kecuali pekerjaan, itu pun harus diikuti beberapa pengawal untuk menemaninya kemana-mana, dan vania sudah biasa dengan itu.

***

Pagi hari sebuah mobil sudah stand by di halaman mansion, seorang penjaga mansion tersebut langsung membukakan pintu dari mobil tersebut. Bersamaan dengan itu sebuah pintu terbuka dengan lebar dan muncullah sebuah keluarga. Lalu kenzie menghampiri keluarga tersebut dia mengucapkan selamat pagi kepada pasangan suami istri.

"Hallo ayy" sapa kenzie

"Hai" jawab vania

Lalu orang tua vania melihat perlakuan mereka, dan kenzie langsung memeluk vania dan mencium keningnya, itu tak luput dari pandangan orang tua mereka. Vania kaget bukan main, tetapi dia langsung tersenyum dan membalas pelukan kenzie setelah pelukan tersebut kenzie tak melepaskan rangkulan pada vania.

"Ibu, ayah pergi dulu yahh" ucap sang ayah ke sang istri

"Iya, hati-hati ayah" ucap ibu

"Putri, ayah ke kantor yahh dan kau harus hati-hati okeyy, bila terjadi sesuatu bilang pada ayah" ucap ayah

"Pasti ayah" jawab vania

Orang tua vania dan vania berpelukan, lalu ayah masuk ke mobil yang sudah disediakan oleh supirnya dan mobil pengawal sudah mengikuti dari belakang. Vania pamit untuk pergi ke kantor, diikuti oleh kenzie dan para pengawalnya sedangkan ibunya langsung masuk ke dalam mansion.

Di seperpanjang jalan tak ada pembicaraan hanya saja suara radio yang terdengar.

"Maaf soal tadi, itu aku tunjukkan agar orang tuamu percaya bahwa kita memiliki hubungan serius" ucap kenzie

"Tak masalah, aku mengerti" jawab vania

"Agar semua orang percaya bahwa kita memiliki hubungan kita harus melakukan itu di depan semua orang, bagaimana ?" tanya kenzie mengusulkan pendapat

"Baiklah aku setuju" setelah berpikir akhirnya setuju

Sesampainya di depan kantor vania, kenzie langsung mengikuti untuk mengantar di depan ruangan nya karena dia yakin salah satu dari pengawalnya ada yang menjadi pengawas dari orang tua vania.

Ketika masuk ke ruangan vania dikejutkan dengan seseorang yang sedang duduk di bangkunya dengan menghadap ke jendela luar. Orang itu mendengar suara pintu dan langsung berbalik, lalu matanya terlihat kaget bukan main.

"Queen, dia siapa ? Mengapa kalian pergi bersama ke kantor ?" tanya klaus curiga

"Hai, aku kekasih barunya vania" ucap kenzie

Dengan itu langsung saja klaus memukul kenzie, karena dengan sembarang dia bisa jadi kekasih kakak tercintanya tanpa meminta izin dari dirinya. Sampai suara vania yang berteriak berkata hentikan klaus, lalu dia pun menyuruh peter untuk mengangkat tubuh kenzie ke sofa dan itu tak luput dari pandangan klaus.

"Apa yang kau lakukan ?" tanya vania

"Mengapa dia mengaku sebagai kekasihmu ?" tanya klaus masih dengan emosi yang cukup tinggi

"Dia memang kekasihku" ucap vania dengan mata yang sudah berair

"Mengapa kau memiliki kekasih tak berbicara padaku ?" tanya klaus

"Aku akan mengenalkannya padamu tetapi tidak sekarang, aku masih belum siap" ucap vania

"Benar kata papih, akhir-akhir ini kau sedikit berubah dan karena diakah kau berubah queen ?" tanya klaus

"Aku tidak berubah klaus, dan jangan ikut campur dalam urusanku ini" ucap vania kesal

Jujur dia cukup lelah dengan semua ini, kenzie yang melihat itu langsung menghampiri vania dan langsung memeluknya agar vania sedikit lebih tenang. Klaus kecewa dengan ucapan kakaknya itu, karena dia tak pernah mendengar kakaknya sekasar ini, dan dia langsung memandang benci terhadap pria yang sekarang sedang merangkul kakanya.

Klaus tak berbicara dia langsung pergi dari hadapan orang yang cukup membuatnya kecewa. Ketika diluar klaus melihat peter dan dia langsung melihat sinis orang tersebut, karena dia pun cukup kecewa dengan orang tersebut yang tak pernah melaporkan sesuatu padanya.

*******

Waduhh, vania memarahi klaus. Kok bisa yahh ? Sepertinya akan ada pertengkaran, tapi bagaimana pertengkaran itu terjadi yahh ?

Hemm kepo deh aku, sudah tak sabar ingin mengetahui kelanjutannya..

Terima kasih

Salam Kenal,

Fiia_1602