Playing Victim

“Kamu ingin tidur sejenak, apa perlu kita pindah tempat dan mencari hot-?”

“Stop! Cukup, jangan teruskan , apalagi jika itu adalah sebuah ide gila yang baru saja masuk di kepala Anda.”

Candra terbahak, “Kamu pikir aku akan bilang apa? Jangan negatif thinking, deh, aku hanya mengajakmu hot pot, biar kamu berkeringat dan nggak mengantuk, kamu tahu sendiri, tadi aku hanya menemanimu makan dan minum secangkir kopi, jadi sekarang aku mulai lapar. Kita masih ada waktu satu jam untuk kembali ke kantor, jadi bagaimana menurutmu?”

Hayu tersenyum simpul, menggigit bibirnya, wajahnya merah padam menahan malu, dengan tak tahu dirinya, dia berpikir bahwa Candra akan mengajaknya ke hotel. Sungguh, dia merutuki kebodohannya kali ini, bisa-bisanya pikirannya berkelana ke sana.

“Maafkan saya, Pak. Saya tak bermaksud-.“