Akhir Yang Tak Indah

“Goddammit!” umpat Hayu terdengar jelas di telinga Candra. Sepertinya dua anak manusia di depannya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tidak biasanya Hayu mengumpat, meski dia jengkel atau kesal dengan sesuatu.

“Selesaikan urusan kalian di luar kantor, kamu mengerti Bisma. Kamu baru saja mengundurkan diri dari sini, itu artinya kamu bukan pegawai di sini, jadi jangan sembarang masuk ke sini tanpa ijin.”

Bisma mendengus kesal, sejak kapan sahabatnya itu menjadi seformal itu, bukankah biasanya dia akan membiarkan Bisma berkeliaran di ruangannya.

“Kamu berubah!”

“Karena kita rival dalam pekerjaan kita harus profesional Bisma, aku tidak mau jika mencampurkan hubungan pekerjaan dengan masalah pribadi,” jawab Candra memberikan alasan yang masuk akal pada Bisma.

“Hayu, ikut aku, kita harus bicara!”

“Enggak, aku mau hubungan kita berakhir.”