Bab 6

"omong omong nona kau mengatakan bahwa kau itu cantik tapi saya juga tak bisa melihatnya"

"aaaapa yang kau katakan bubukankah sudah jelas akukan perempuan jadi aku itu cantik kau mengerti"

"phm.. ehem saya mengerti nona maaf atas perilaku saya yang kurang berkenan"

"bbbaik aku memaafkan mu dan terimakasih sudah menyelamatkan ku aku pergi dulu"

"hm... bukankah dia dokter itu... menarik (sengrai)"

"pria itu dia sangka dia siapa menertawakan orang sembarangan lihat saja jika aku bertemu dengannya lagi akan ku buat dia jadi gulali hmp"

"heh... gulali kah... bukankah itu sedikit manis hah.. seperti nya kelinci ini memiliki dendam pada ku"

saat sampai di rumah~

"tak sia sia aku mengikuti nya aku jadi tau dimana ia bersembunyi selama ini"

"heit sebentar tak ada yang melihat ku masuk kesini kan ? sepertinya tak ada berarti aman"

"salam nona anda sudah pulang"

"em ya aku sudah pulang Shou Lo siapkan air panas aku akan mandi"

"baik nona"

Shou Lo pelayan kepercayaan ku ia yang mengantarkan surat ku pada ayah dan ibu hingga saat ini ia lah satu satunya yang masih ada bersamaku sedangkan pelayan lainnya meremehkan ku karna aku ditinggalkan oleh pangeran. Bukankah itu sangat lucu nona yang di tertawakan oleh pelayannya

"huah.... ini adalah yang terbaik"

"nona apa air nya terlalu dingin ?"

"tidak kok ini sudah pas kau bisa pergi dan melakukan hal lain aku akan mandi dulu"

"baik nona"

(nona yang malang alangkah baiknya jika ia tidak pernah menyukai pangeran mahkota pasti nona tak akan menderita seperti ini)

(huh.. apa yang kulakukan aku adalah pelayan nona aku tak boleh membicarakan nya sembarangan sekalipun di dalam hati ku)

(lebih baik aku berdoa semoga nona selalu berbahagia)