*******
Aku menaiki Slakar dan naik ke lantai 3 untuk memberitahu Raka dan Sophia apa yang sedang terjadi. Saya pikir kami harus pergi dari sini secepat mungkin.
Tidak ada seorang pun di ruangan itu. Saya membuka lemari dan mencoba mengeluarkan selebaran 15 ribu, tetapi sudah hilang.
Kecemasan menguasai tubuhku. Aku berlari keluar kamar. Aku memeriksa nomor kamar, tapi itu pasti kamar kami.
"Hei, kamu. Di sini," kata sebuah suara dari seberang lorong.
Terkejut, aku menoleh ke arah suara itu. Seorang pria misterius di kamar 310 membuka pintu dan memberi isyarat.
"Menyembunyikan temanmu. Cepat, cepat." Pria misterius itu membuka pintu lebar-lebar.
Aku mendengar langkah kaki datang dari tangga darurat. Aku berlari ke kamar pria misterius itu.
"Masuklah," pria itu mempersilakanku masuk dengan suara lembut.
Raka dan Sophia ternyata ada didalam kamar. Sophia memiliki sayapnya kembali. Tidak seperti sebelumnya, wajahnya memiliki kulit yang bagus. Raka duduk bersila.