Jalan Musuh yang Sempit

"Benar, sudah lama tidak makan di sini." kata Mu Wan yang juga merindukan masa lalu mereka.

Walaupun ia tidak memiliki ibu saat itu, tapi ia bisa hidup dengan bahagia di bawah asuhan ayahnya.

Saat makan, lagi-lagi Mu Wan merasa pusing dan pandangannya mulai mengabur.

Ia menggeleng-gelengkan kepala dan mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya.

Sepertinya apa yang dikatakan Helian Zhen memang benar, ia masih perlu beristirahat di rumah.

Jing Yihan yang sedang makan sama sekali tidak memperhatikan Mu Wan.

"Aku ke kamar mandi dulu." Mu Wan berkata sambil tersenyum agar temannya tidak khawatir. Ia berencana pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri dulu.

Ia tahu bahwa rasa pusing ini hanya sementara saja dan akan segera membaik beberapa saat setelahnya.

Jing Yihan mendongak dan langsung berkata, "Aku akan menemanimu."

"Tidak perlu, aku hanya pergi ke kamar mandi."

"Kalau begitu kamu harus hati-hati!"

"Iya."