4. Kegelisahan.

Setelah satu setengah jam menonton film kartun yang ternyata memiliki rating 17+ karena tingkat ke-sadis-an yang di tayangkan. Athena dan Karina keluar dengan wajah terkejut mereka.

Pantas saja tak ada anak kecil, pikir mereka.

Kebanyakan orang yang telah selesai menonton buru-buru pergi ke kamar mandi. Mereka memuntahkan isi perut mereka.

"Payah, kau bilang film kartun." ucap Karina kesal tapi lemas.

"Ku kira juga begitu, sial." jawab Athena.

"Lain kali peringati aku kalau kau memilih gendre film sadis seperti tadi." ucap Karina.

Athena tak menjawab, ia memegangi perutnya yang masih saja mual bahkan setelah lewat tiga puluh menit dari berakhirnya film tadi.

Kini sudah jam sepuluh lewat lima, Karina dan Athena sedang duduk di tempat makan untuk beristirahat dan juga makan siang.

Karena perjalanan Athena tak akan terlalu jauh, mereka berdua hanya memesan burger isi ayam, tanpa memesan nasi.

"Masih mual?" tanya Karina.

"Ya, sangat." jawab Athena.

"Makan saja dulu, kalau sudah masuk makanan mau muntah pun jadinya lega." ucap Karina sembari memberikan makanan

"Iya." jawab Athena.

Athena mulai menyantap makanan nya, burger isi ayam tanpa saus sambal adalah menu yang cocok untuknya.

"Setelah ini kita langsung saja berangkat ke bandara." ucap Karina.

Athena mengangguk, kondisinya sudah membaik sekarang.

"Boleh." jawab Athena.

"Sudah mengabari papa dan mama mu?" tanya Karina.

"Oh, belum." ucap Athena.

"Telepon dulu sana." saran Karina.

Athena mengangguk menyetujui saran Karina. Ia mengambil handphone dan pergi lumayan jauh dari kursi makan nya.

Nomer papanya berdering, dan tak lama tersambung.

"Hallo pa." ucap Athena.

"Oh, look, this is my little princess. Why, dear? [Oh, lihat, ini putri kecil ku. Kenapa sayang?] " tanya papa Athena dari balik telepon.

"I already booked a plane ticket. [Aku telah memesan tiket pesawat.] " jelas Athena.

"really? good, I was going to order it for you.[benarkah? Tadinya aku akan memesankan tiket untuk mu.] " balas Papa Athena.

"No need, I'll be leaving at one o'clock. [Tidak perlu, aku akan berangkat jam satu.] " jelas Athena kembali.

"ohh my sweet, how are you? [Oh manis, bagaimana kabar mu?] " tanya mama Athena.

Athena tersenyum kecil.

"I'm fine, how about you, mom? [Aku baik, bagaimana dengan mama?] " tanya Athena.

Terdengar suara tawa khas mamanya Athena dari balik telepon.

"me and your dad are fine. We can't wait for you here. [Aku dan ayah mu baik, kami tak sabar menunggu disini.] " jawab mama Athena.

"That's right, we will celebrate our family day. [Itu benar, kita akan merayakan hari keluarga kita.] " balas papa Athena.

Athena tertawa.

"Don't have fun without me okay? [Jangan bersenang-senang tanpa ku, oke?] " ucap Athena.

"Of course honey, mama and papa will be waiting for you here. [Tentu saja sayang, mama dan papa akan menunggu mu sampai disini.] " ucap mama Athena.

"Fine then, I'll finish my food first and then head to the airport. [Baiklah, aku akan menghabiskan makanan ku dulu lalu pergi ke bandara.] " jelas Athena.

"All right, be careful on the road, honey.[baiklah, hati-hati dijalan sayang.] " balas Mama Athena.

"Okay, I hang up the phone. I love you guys. [Oke, aku tutup telepon nya. Aku sayang kalian.] " Athena bersiap mematikan telepon nya.

"ok, we love you too. [oke kami juga menyayangi mu.] " balas kedua orang tua Athena.

Athena memasukan handphone nya ke saku celana jeans yang ia pakai, ia kembali duduk di meja makan tadi bersama Karina.

"Bagaimana?" tanya Karina.

"Sudah ku katakan pada mereka. Mereka tak sabar menunggu ku." jawab Athena.

"Baiklah, ayo kita jalan sekarang." ucap Karina.

Athena mengangguk, ia dan Karina memgambil barang-barang mereka yang tersisa di meja dan pergi ke parkiran.

"Sepertinya akan lumayan macet, aku akan mencari rute tercepat." jelas Karina sembari menyalakan mobilnya.

"Iya, jangan sampai terlambat." ucap Athena.

"Iya, tuan putri." balas Karina malas.

"Jangan memutar bola mata, hal itu terlihat menjengkelkan." ucap Athena.

"Ya karena kau juga mengjengkelkan." ucap Karina.

Athena berdecit, ia yang malah meladeni pun memilih untuk menyalakan radio.

Tidak ada lagu, penyiar radio sedang membacakan berita hangat saat itu.

Mulai dari kemacetan yang lumayan panjang dan tersebar ke lumayan banyak tempat, tentang pemimpin negara sampai berita penerbangan keluar negara.

"Total ada lima pesawat dalam jangka waktu delapan bulan ini yang mengalami kecelakaan sebab cuaca yang berubah sangat drastis." suara penyiar radio langsung membuat Karina merasa khawatir.

Karina mengecilkan volume suara radionya, ia mencoba berpikir positif saja.

"Tidak mau undur saja penerbangan nya? Lihat, awan nya tiba-tiba mendung seperti itu."  ucap Karina was-was.

"Sepertinya tidak, aku sudah bilang akan berangkat hari ini juga. Aku akan berdoa saja." jawab Athena.

"Kita putar balik saja ya? Besok saja, aku yang akan membeli tiketnya untuk mu." bujuk Karina pada Athena.

"Kenapa memang nya? Tak akan terjadi sesuatu yang mengerikan bukan? Cuacanya baru mendung. Lagi pula pesawat akan terbang di atas awan, kita tak akan terkena badai." ucap Athena panjang.

"Serius tak mau besok saja?" Karina tetap memaksa Athena untuk tidak berangkat hari ini.

"Tidak, aku akan baik-baik saja." jawab Athena.

"Baiklah." Karina melajukan mobil nya, ia menaikkan kecepatan mobilnya.

Setelah lima belas menit, mereka sampai di bandara.

Mereka sedikit terlambat karena sekarang sudah pukul sebelas lewat dua puluh.

Athena buru-buru mengambil bawaan nya, ia berlari mencari pegawai bandara untuk menuntun nya melakukan pemeriksaan sebelum keberangkatan.

Karina berjalan santai, ia tak terburu-buru seperti teman nya. Namun, Karina masih saja merasa khawatir dan gelisah.

Jujur, sejak Athena mengatakan ia akan pergi keluar negeri, Karina sudah merasakan perasaan khawatir ini.

Karina semakin khawatir karena radio tadi. Ia duduk cemas sambil menunggu Athena di Shooping area.

Karina mengambil handphone miliknya, ia mengutak-atik sesuatu disana.

Setelah menunggu Athena selama Dua puluh lima menit, mereka berdua kembali bertemu.

"Bagaimana? Sudah selesai?" tanya Karina.

"Sudah, tinggal menunggu berangkat saja." jawab Athena.

"Ada apa dengan wajah mu? Pucat begitu." Athena meletakkan punggung tangan nya di kening Karina, memastikan teman nya baik-baik saja.

"Gak papa, khawatir doang. Jangan pergi sekarang ya??" ucap Karina dengan wajah memohon nya.

"Gak akan terjadi apa-apa. Aku kabarin kalau udah sampai. Janji." Athena menggenggam tangan Karina guna menyakinkan nya.

"Aku harus pergi sekarang, aku janji akan mengabari mu setelah sampai. Aku janji kau yang pertama ku beri kabar." ucap Athena sambil berlari meninggalkan Shooping area.

Setelah Karina tak melihat Athena dimana-mana. Ia pergi juga dari tempat itu.

Ia pergi menuju parkiran, ia langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya.

"Tak akan ku biarkan."

Karina langsung pergi dari tempatnya menuju suatu tempat.