Yuri dan Aurora semalam bersenang - senang hingga larut malam, Yuri yang tidak terbiasa minum banyak, semalam dirinya membuat Aurora kualahan untuk membawanya pulang ke rumah, namun untung saja rumah mereka dekat dari kedai. Yuri tak sadarkan diri hingga pagi hari.
Yuri bisa minum hingga tak sadarkan diri karena dirinya sedang merasa senang kalau dirinya sudah resmi di terima di perusahaan milik Du-ho. Perusahaan tersebut bernama POSTER. Perusahaan yang bergerak di bidang periklanan itu memang sedang mencari karyawan untuk diposisi sekretaris Du-ho.
Pagi harinya, Yuri terbangun dengan kepala sedikit masih pusing, Aurora sebagai teman serumahnyapun membantu Yuri menyiapkan sarapan pagi dan dia membuatkan sup segar agar perut Yuri lebih nyaman dan hangat.
"Kamu sudah bangun Aurora,, " Yuri berkata saat baru bangun tidur.
"Kamu masih pusing? " Aurora bertanya keadaan Yuri.
"Sedikit. Apa semalam aku minum terlalu banyak? " Tanya Yuri.
"Iya, kamu sampai tak sadarkan diri. " Jawab Aurora yang semalam bersusah payah membawa Yuri pulang.
"Heheh, maaf ya. " Kata Yuri.
"Tidak apa - apa, makanlah agar perutmu lebih enakan! " Suruh Aurora.
"Iya, terimakasih. Aku juga akan bersiap - siap untuk bekerja di hari pertamaku. " Jawab Yuri.
"Wuaahh,, semangat ya. Aku berangkat duluan. " Ucap Aurora.
Yuri yang sudah memberitahu akan pergi bekerja, dia merasa badan dan perutnya sedikit tidak enak. Namun dia harus tetap pergi kerja karena hari ini adalah hari pertama Yuri bekerja. Dia tidak ingin dirinya di cap karyawan yang tidak baik.
Akhirnya Yuri bersiap - siap setelah sarapan pagi, lalu dirinya membereskan meja makan keluar dengan mengunci pintu rumah dengan kata sandi.
Dia pergi naik taksi, sampainya di perusahaan POSTER diapun masuk ke dalam dan menunggu di ruang tunggu.
"Kamu sudah datang, " Ucap Lee.
"Iya, saya kira saya terlambat. " Kata Yuri.
"Tidak, manager baru saja datang dan sekarang kamu saya antar ke ruangan beliau. " Kata Lee sambil berjalan.
"Iya, baiklah. " Jawab Yuri.
Yuri berjalan di belakang Lee sambil melihat sekeliling dan semua karyawan terlihat sibuk dengan pekerjaan masing - masing. Benar - benar tidak ada yang menyadari kedatangan Yuri.
Untuk pertama kalinya Yuri mulai bekerja di sebuah perusahaan setelah kelulusannya dari sebuah universitas.
Sampainya di depan pintu ruangan Du-ho, Lee membukakan pintu untuk Yuri kemudian Yuri pun masuk ke dalam ruangan Du-ho. yuri sangat terkejut karena dia akan bekerja di sebuah perusahaan bersama dengan Du-ho pria yang pernah bertemu dengannya dan bertengkar kecil dengannya.
"Permisi,, " Ucap Lee dengan sopan walaupun berbicara dengan temannya sendiri.
"Iya, silahkan masuk! " Du-ho menyuruh Lee masuk.
"Saya membawa calon karyawan baru yang akan menjadi sekretaris anda. " Ucap Lee.
"Ah, iya. Kamu boleh melanjutkan pekerjaan kamu! " Du-ho menyuruh Lee dengan sopan selayaknya sebagai manager.
Dengan wajah tertunduk, Yuri merasa malu dan sedikit takut karena bertemu dengan Du-ho.
Du-ho mulai menatap Yuri yang berdiri di depan dirinya. Untuk hari pertama Yuri bekerja, Du-ho tidak langsung memberikan pekerjaan yang berat tetapi dia akan memperkenalkan Yuri kepada semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Yuri cantik dan masih muda, Du-ho awalnya menerima Yuri karena dia sudah bertemu Yuri dengan sikap Yuri yang sebenarnya. Karena sebagai sekretaris Du-ho, Yuri akan setiap hari bersama dengan Du-ho.
"Silahkan duduk! " Du-ho dengan santai menyuruh Yuri untuk duduk.
"Terimakasih banyak. " Jawab Yuri yang kemudian duduk.
"Hari pertama kamu bekerja, saya hanya memberikan beberapa jadwal saya di sini. Dan untuk hari ini kamu hanya mengikuti saya kemanapun saya pergi! " Du-ho memberitahu tugas dari sekretaris Du-ho.
"Kemanapun? " Yuri bertanya dengan hati - hati.
"Iya, kenapa? Kamu keberatan dengan tugas kamu? " Du-ho bertanya dengan sikap angkuhnya.
Du-ho tidak sebenarnya angkuh, dia hanya bertingkah saja dihadapan Yuri karena ingin mengerjai Yuri.
"Sekarang, ikuti saya! " Du-ho mengajak Yuri keluar dari ruangannya.
"Baiklah. " Jawab Yuri dengan sopan.
Du-ho menghampiri semua karyawan untuk memperkenalkan sekretaris barunya bernama Yuri. Yuri tetap tersenyum berada di samping Du-ho, semua karyawan mengenal Du-ho sebagai pemimpin yang tidak pernah tersenyum dan selalu gila dengan pekerjaan sehingga di umurnya yang menginjak 30 tahun dia belum menikah.
"Selamat pagi semuanya,,, " Ucap Du-ho.
"Selamat pagi,, " Serentak karyawan menjawab.
"Hari ini, ada karyawan baru yang bergabung dengan kita.silahkan kamu memperkenalkan diri! " Suruh Du-ho.
"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Kim Yuri. Saya bekerja sebagai sekretaris Tuan Park Du-ho. Usia saya 23 tahun dan saya baru saja lulus dari salah satu universitas. Salam kenal semua dan mohon bantuannya. Terimakasih. " Yuri selesai memperkenalkan diri dengan tetap memberikan senyum manisnya.
"Salam kenal juga Yuri, kami akan selalu membantu kamu. " Ucap salah satu karyawan perempuan bernama Jenna.
"Wuaah,,, Yuri masih sangat muda sekali. " Ucap Luha.
"Baiklah, perkenalan sampai disini. Kalian kembalilah bekerja! " Du-ho tanpa memberi senyum tetap mengutamakan pekerjaan.
Du-ho kembali ke ruangannya dan Yuripun mulai menempati ruangannya dengan diantar oleh Lee.
Yuri di minta untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan ruangannya dan menghafal letak - letak berkas yang ada di dalam ruangannya. Karena sebelumnya tidak ada yang menempati ruangan tersebut, jadi banyak tugas yang harus Yuri lakukan di hari pertama.
Jam kerja telah selesai, karena Yuri masih baru jadi dia tidak berani pulang duluan. Diapun pulang terakhir menunggu semua karyawan pulang.
Yuri pulang sendiri dengan naik bus karena kantor tidak bisa di jangkau dengan berjalan kaki.
Pada saat akan pulang, Yuri bertemu dengan Du-ho yang menaiki mobil. Dan Du-ho berhenti sebentar hanya untuk menyapa Yuri saja. Tetap dengan sikap angkuhnya.
"Kim Yuri,, " Du-ho memanggil.
"Ya? " Yuri menjawab dan melihat dengan berpura - pura manis.
"Belum pulang? " Tanya Du-ho.
"Aku sedang menunggu Bus. " Jawab Yuri.
"Baiklah,hati - hati ya! " Du-ho hanya megucapkan itu saja.
Yuri masih menahan amarah karena dia berada di depan kantor. Tetapi emosi dia akan diluapkan bersama dengan temannya Aurora. Pada saat seperti ini, Yuri akan mengajak Aurora makan di luar dan bercerita.
Dengan penuh emosi Yuri menceritakan keadaannya saat pertama kali bekerja dan bertemu dengan pria waktu itu.
Aurora percaya dengan ceritanya tersebut sehingga dirinya terpancing ikut emosi juga walau hanya mendengar cerita Yuri.
"Sudahlah, kita makan saja dulu! " Ucap Aurora.
"Wuaahh,,aku tidak bisa bayangkan harus bekerja bersama dengan pria itu.sungguh menyebalkan. " Kata Yuri sedikit kesal.
"Tapi kalau dipikir - pikir mahasiswa yang baru lulus sepertimu mau cari kerja dimana? " Tanya Aurora sambil makan.
"Iya juga sih. Hehehe. Ya sudahlah. Aku makan saja sudah lapar. " Ucap Yuri dengan makan lahap.
Yuri merasakan kerja untuk hari pertamanya, masih merasa kesal dan sebal karena harus bekerja dengan Du-ho.