5- Andromeda

Cuaca cerah hari ini memang membuat banyak orang merasa nyaman. Terik matahari yang biasanya membakar pun terasa hangat hingga pukul 09.00 WIB dan selebihnya matahari bersinar lebih terang lagi.

Andromeda Pollux Portia, cowok yang sering sekali beradu argumen dengan Angkasa itu tengah memejamkan matanya dibawah terik matahari.

Ia yang tadi memarahi Angkasa karena bolos upacara pun melakukan hal yang sama yang dilakukan Angkasa.

Niat sebelumnya ingin masuk kelas harus berbalik ketika moodnya sangat tidak mendukung untuk melakukan pembelajaran.

Andromeda memilih berbaring diatas rerumputan di taman belakang sekolah. Disini memang terik, namun terik matahari itu setidaknya terhalang oleh beberapa pepohonan rindang yang sengaja ditanam disana.

Andromeda memejamkan matanya setelah sekilas melihat begitu birunya langit yang berada didepan matanya.

Suara langkah kaki terdengar di telinga Andromeda. Membuat Andromeda kembali membuka matanya dan menemukan Atlas yang sudah duduk disamping dirinya yang berbaring.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Andromeda pada Atlas.

"Ya serah gue lah, sekolah juga bukan punya bokap lo" Ucap Atlas santai.

Atlas meluruskan kakinya kemudian ikut berbaring bersama Andromeda di sampingnya.

Andromeda menatap Atlas dengan kerutan di dahinya.

Keduanya diam, tidak ingin berkata apapun, suasana hari ini benar benar hangat dan sayang sekali jika suasana sehangat ini harus di sia siakan hanya karena pertengkaran.

"Gue mau ngomong deh" Ucap Atlas.

"Ngomong tinggal ngomong juga" Ucap Andromeda cuek.

"Jangan berantem lagi deh sama Shaka" Ucap Atlas.

"Ngadu dia?" Tuduh Andromeda.

"Bukan ngadu! Cuman lo berdua kan berantem gara gara gue! Gue nggak enak sama kalian berdua" Jelas Atlas.

"Ngapain nggak enak, dia aja yang kebanyakan tingkah" Gerutu Andromeda.

"Uda deh! Gue nggak masalah kok mau lo, atau Shaka atau Draco atau siapapun yang bikin masalah nggak ada pengaruhnya buat gue"

"Toh bukan berarti kalau temenan sama ketos harus ngerubah diri lo yang bukan lo banget"

"Gue nggak masalah banget sama sikap kalian atau kelakuan kalian, sekalipun kalo kalian pengen berubah jadi lebih baik itu keputusan kalian sendiri bukan karena desakan orang lain yang nggak suka liat kalian"

"Gue fine fine aja temenan sama kalian, malah gue bangga banget temenan sama kalian semua, jadi plis nggak usah berantem lagi sama yang lain gara gara gue ya?"

"Aduh! Belibet banget gue ngomongnya! Pokoknya gitu deh! Lo ngerti kan maksud gue?" Ucap Atlas menoleh pada Andromeda.

Andromeda tersenyum tipis melihat Atlas. Inilah yang tidak ia sukai sekaligus yang ia sukai dari Atlas.

Atlas tipikal orang yang akan langsung jujur jika ada yang mengganjal di pikirannya. Cowok itu tidak segan untuk speak up jika ada hal yang menurutnya sangat tidak benar.

Andromeda menghela nafasnya.

"Iya gue tau, cuman gue nggak mau lo susah gara gara temanan sama kita" Ucap Andromeda.

"Ck! Dari tadi banyak banget sih yang komen gue temenan sama kalian! Uda gue bilang kan gue nyaman dan gue suka temenan sama kalian!"

"Toh sebelum jadi ketos gue itu uda jadi temen kalian lebih dulu! Jadi buat ngelepas kalian itu hal mustahil buat gue! Dan yang gue bisa lepas itu posisi ketos, bukan posisi jadi temen kalian! Sekali lagi ada yang tanya atau bilang gini lagi gue bogem tuh orang!!" Ucap Atlas dengan nada sebalnya.

Andromeda terkekeh ringan. Kemudian sekali lagi menghela nafas panjang.

"Yauda iya, senyaman lo aja, kalo ada yang gangguin lo jangan sungkan buat cerita sama gue atau sama yang lain, kata lo kan kita temenan oke?"

"Iye iye! Ngeselin lo pada!"

"Terus, ngapain lo disini? Nggak masuk kelas lo?"

"Ya gue kepikiran lo! Makanya gue gajadi masuk kelas!"

"Ngapain juga lo mikirin gue!"

"Ck! Tau deh!"

Keduanya diam dengan senyum mengembang di sudut bibir mereka masing masing.

Atlas merasa puas, kesalah pahaman antara Angkasa dan Andromeda akhirnya bisa diluruskan.

Atlas sendiri sadar bahwa karakter seseorang tidak bisa diubah hanya karena keinginan orang lain.

Sesungguhnya perbedaan itu terasa lebih menyenangkan jika berhasil dipersatukan.

Andromeda sendiri sudah melepas segala amarahnya sejak Atlas berbicara seperti tadi.

Sepertinya ia harus meminta maaf pada Angkasa. Karena seperti kata Atlas, tidak mudah mengubah orang lain hanya untuk kepuasan diri sendiri.

Dan mereka pun memiliki karakter dan tingkah laku masing masing. Dan antara satu sama lain tak berhak untuk mengomentari atau memaksa mereka mengubah karakter mereka.

Andromeda bukan orang keras yang sulit untuk meminta maaf ataupun memaafkan orang lain. Ia hanya cowok yang tidak terlalu peduli dengan sekitar kecuali ada yang mengganggu dirinya.

Andromeda itu hampir sama dengan Draco, sikap dingin dan wajah sangarnya membuat orang lain enggan mendekat kearahnya.

Tapi bedanya dengan Draco, jika Draco hobi berkelahi, Andromeda sendiri hobi balap motor. Dan teman temannya tau soal hobinya ini.

Andromeda juga termasuk siswa membanggakan di Antariksa. Ia memiliki kelebihan otak encer seperti Draco dan juga Angkasa.

Sayangnya Andromeda tidak sekelas dengan Draco ataupun Angkasa. Diantara mereka berenam, hanya Andromeda lah yang mengambil penjurusan IPA.

Karena kelima teman temannya mengambil penjurusan IPS. Juno dan Castor di XI IPS 3, Angkasa dan Draco di XI IPS 1, Atlas di XI IPS 4, dan Andromeda sendiri di XI IPA 1.

Sudah Atlas bilang kan perbedaan tidak semenyebalkan itu hingga membuat persahabatan mereka terpecah.

"Balik sana lo!" Ucap Andromeda bangkit dari baringnya.

"Kemana?" Tanya Atlas sambil mengusap matanya.

Sialan sekali Andromeda ini, baru saja ia akan terlelap malah di bangunkan paksa.

"Kelas lah! Sana lo! Gue juga mau balik"

"Ck! Tumben banget sih lo! Nyuruh nyuruh balik kelas, biasanya kan pekerjaan lo juga 11 12 sama Shaka, tukang bolos" Ejek Atlas.

"Banyak bacot! Udah sana balik!"

Andromeda berdiri lebih dahulu kemudian berjalan meninggalkan Atlas yang masih berbaring diatas rerumputan.

Puk!

Bunyi suara kaleng kosong yang mengenai tepat di jidat Atlas yang masih berbaring.

"ANJIR! Sakit woi!" Teriak Atlas mengusap keningnya.

"Bangun anjir! Bolos mah satu dua pelajaran aja! Ini uda masuk pelajaran ketiga ogeb!" Teriak Andromeda balik.

"Iye iye ini balik kelas!!" Teriak Atlas.

Mereka berdua segera berlalu dari taman belakang sekolah menuju lorong dimana tempat kelas kelas berjejer rapi.

Mereka berpisah karena lorong kelas IPA dan lorong kelas IPS saling berjauhan. Atlas mengambil lorong bagian kiri menuju peminatan IPS sedangkan Andromeda mengambil lorong bagian kanan menuju peminatan IPA.

Mereka berpisah dengan perasaan lega dan tenang. Yah setidaknya nanti sepulang sekolah ketika mereka kembali bertemu tidak akan ada acara canggung diantara Angkasa dan Andromeda yang akan membuat suasana memanas.