Mungkin terlambat untuk mengenalkan mereka saat ini. Tapi setidaknya mereka masih memiliki kesempatan untuk dikenal bukan?
Namanya sudah menjadi momok besar bagi siapapun yang menggeluti dunia balap apalagi yang sering terlibat dalam ajang tawuran anak sekolah.
Namanya "ARCHER" sebuah geng motor beranggotakan anak anak SMA Antariksa Jaya yang kebanyakan adalah anak ber-title buruk di sekolah dan juga buruk di masyarakat.
Namun jangan salah, walaupun menyandang nama yang buruk, namun saat ini anggota geng ARCHER yang awalnya sangat ditakuti perlahan lahan menjadi sangat disegani.
Bagaimana tidak jika ketua geng ARCHER sendiri sering sekali menyumbang penghargaan untuk SMA Antariksa Jaya.
Belum lagi anggotanya yang berotak cerdas yang kebanyakan dari mereka juga turut menyumbang prestasi melalui ajang olimpiade baik nasional ataupun internasional.
Geng ARCHER juga setiap satu bulan sekali rutin menyambangi beberapa panti asuhan untuk mendonasikan harta benda mereka dalam rangka amal.
Anggota geng ARCHER sendiri juga kebanyakan berasal dari golongan berada, sehingga acara amal selalu berjalan dengan lancar.
Namun geng ARCHER juga tidak membatasi siapapun yang ingin bergabung dengan mereka.
Kaya atau miskin adalah sama di dalam kamus geng ARCHER. Bahkan antara generasi satu sampai dengan generasi empat pun masih saling menjaga komitmen untuk menjaga nama baik geng ARCHER yang sudah susah susah diraih.
Tidak ada senioritas juga dalam geng ARCHER. Semua berhak mengutarakan pendapat. Namun tetap ada pemimpin yang mengkoordinasi jalannya geng mereka.
Geng ARCHER sendiri ditakuti karena selama mereka turun di arena balap, tidak ada lawan yang bisa mengalahkan mereka.
Kebanyakan yang turun di arena balap dari geng ARCHER memang orang orang yang sudah profesional. Sedangkan untuk yang baru menggeluti dunia balap akan dilatih dulu.
Saat tawuran antar sekolah atau antar geng pun sama. Siapapun yang menjadi lawan geng ARCHER akan babak belur lebih dari geng ARCHER sendiri.
Itulah yang membuat geng ARCHER sangat tidak disukai oleh jenis orang yang tidak supportif.
ARCHER juga tidak pernah memulai suatu tawuran jika alasan dimulainya tawuran itu tidak bisa diterima oleh akal sehat atau tidak jelas maksudnya.
Namun mereka sering terlibat tawuran tanpa di sangka sangka karena lawan mereka yang selalu mencari gara gara dengan mereka.
Bahkan seperti saat ini, mereka sengaja di jebak diantara gang sempit untuk memudahkan lawan mengepung mereka dan membuat mereka tak bisa memanggil bala bantuan.
"Anjing!! Berani banget kalian ngajak tawuran disini!!" Teriak Castor marah.
Tadi, setelah mengeyangkan perut mereka dengan sekotak sterofoam nasi goreng. Castor, Angkasa, dan Atlas memilih untuk pergi sebentar dari basecamp.
Mereka berniat berjalan jalan sebentar untuk menurunkan makanan yang barusan mereka makan.
Sedangkan Andromeda, Juno dan Draco menetap di basecamp. Juno ingin tidur sebentar sebelum kembali ke rumahnya nanti.
Adapun Andromeda memilih menonton televisi di ruang tengah. Sedangkan Draco, tentu saja ia akan nyebat di halaman belakang basecamp yang memang dijadikan area merokok.
Posisi Angkasa, Castor dan Atlas saat ini benar benar terjepit. Mereka hanya 3 orang, namun lawan di depan mereka lebih dari 30 orang menurut hitungan Angkasa.
Castor sudah sejak tadi misuh misuh karena mereka terus di desak untuk masuk lebih dalam lagi diantara gang sempit yang sepertinya jarang sekali di lewati orang.
Angkasa mencoba tenang, ia tau kalau posisi mereka benar benar tak menguntungkan. Tapi mau bagaimana pun mereka tak bisa lari karena posisi mereka benar benar terjepit.
Atlas sendiri sedari tadi berusaha untuk menghubungi Juno atau Andromeda atau Draco namun selalu tidak tersambung.
"Woi!! Yang pake dasi lagi nelponin temennya woi!!" Teriak salah satu musuh mereka melihat Atlas yang terus saja mengotak atik ponsel miliknya.
"Minggir lo anjing!! Kalo mau tawuran ntar dulu!! Sempit anjing!!" Ucap Castor kasar.
"Bilang aja cupu lo!" Ejek musuh yang lain menimpali ucapan Castor.
"Jangan banyak bacot! Maksud lo apa mojokin kita hah!?" Kali ini Angkasa yang bersuara.
Dan ucapan Angkasa membuat musuh mereka langsung terkekeh nyaring.
"Buat apa lagi kalo nggak buat balas dendam?" Ucapnya dengan nada mengejak.
"Gara gara kalian kita harus mendekam di penjara!! Dan gue nggak terima!! Lo denger itu?!" Sahut salah satunya dengan amarah yang terlihat di kedua matanya.
Angkasa menyeringai.
"Oh, mantan napi mau main main lagi ternyata? Nggak kapok lo uda di penjara? Masih nyari perkara aja, heran" Angkasa ikut mengejek.
Ia berusaha membuat musuh mereka kesal sendiri.
"Jangan banyak bacot lo!!" Ucapnya kesal.
Berhasil! Angkasa berhasil memancing amarah mereka.
"Yah, gimana ya? Makanya kalo lemah nggak usah ngajak tawuran! Mana bawa senjata? Cupu banget!" Ejek Angkasa lagi.
Selagi musuh memperhatikan hanya kearah Angkasa. Atlas sudah mengirimkan pesan beruntun di grup mereka, meminta inti ARCHER untuk segera menolong mereka.
Karena bagaimana pun mereka sudah kalah jumlah, apalagi musuh membawa kayu balok, dan lain sebagainya sebagai senjata.
Kejadian ini mengingatkan Atlas pada tawuran sekitar tiga bulan yang lalu. Kejadiannya sama persis seperti saat ini.
Mereka di kepung di sebuah gedung lama dengan puluhan musuh bersenjata tajam. Saat itu untung saja Juno berhasil kabur dan melapor pada kepolisian sehingga mereka tidak sampai celaka.
Hanya beberapa memar karena saling baku hantam.
Tanpa Atlas sangka dari belakangnya tiba tiba seseorang menyahut ponsel berlogo Apple miliknya dan melemparnya ke tanah kemudian menginjaknya. Kemudian menendang ponsel itu hingga terlihat hancur dan remuk.
"Hahahaha!! Lo kira gue bisa lo bodoin lagi hah?!"
"Lo sengaja kan buat mancing emosi gue biar temen lo yang cupu itu bisa manggil temen kalian yang lain?"
"Sorry gue nggak sebodoh itu buat kejebak trik licik kalian dua kali" Ucapnya sambil menyeringai.
"Yang licik lo anjing! Kalo mau tawuran ya ayok!! Tapi ya jangan ngepung gini dong bangsat!!" Castor yang tadinya mencoba mengikuti rencana dadakan Angkasa tidak terima dengan ucapan musuh mereka yang mengatakan mereka yang licik.
Padahal nyatanya musuh merekalah yang membuat mereka terhimpit di gang sempit ini dan dengan puluhan orang melawan 3 orang apalagi dengan senjata?
Coba dipikirkan lagi siapa yang licik?
"Halah nggak usah banyak omong!! Ayo hajar mereka!!" Seru seorang yang menurut Angkasa adalah pimpinan mereka yang pernah ia jebloskan ke penjara.
Tanpa basa basi puluhan orang itu langsung melayangkan tinjunya secara bersamaan kearah mereka bertiga tanpa belas kasihan.
Tawuran pun terjadi dengan tidak imbang sama sekali. Tiga orang dengan tangan kosong melawan 30 orang dengan senjata di tangan mereka?
Yah, berdoa saja mereka hanya akan masuk rumah sakit, bukan kuburan.