Kabar Kepulangan Fadlan

Hampir tiga minggu diam di rumah membuat otot terasa dipaksa kerja keras ketika kembali aku memulai aktivitas seperti waktu-waktu yang telah berlalu.

Pagi ini aku sudah siap kembali pada dunia sibuk kantor. Malu kalau lama-lama ambil cuti. Merepotkan orang lain saja. Beruntung bos-ku itu baik hati dan ekstra sabar.

Selama aku tak bisa bekerja dahulu, ia memberi keringanan berupa cuti panjang. Bahkam diberi tunjangan kecelakaan. Padahal, itu murni kecelakaan di jalan, bukan di perusahaan. Pak Wahyu memang paling the best.

Drrt! Drrt!

Ponselku bergetar di meja. Saat kulihat pesan dari siapa, ternyata dari pujaan hati. Kuraih ponsel baru ini hati-hati, takut jatuh dan rusak. Kemarin malam setelah kejadian amuk-mengamuk Nyak Marni karena makanan, teman-teman kantor datang menjenguk untuk kedua kali. Tanpa kuduga mereka juga memberiku ponsel baru hasil patungan.

Rasa haru malam itu tak dapat kubendung. Tanpa tahu malu menangis di hadapan mereka.