Ada apa dengan Kapten?

"Aduh," rintih Nomi.

"Nomi kamu gapapa?" tanya Hazel yang menghampiri Nomi.

"Gapapa," ucap Nomi.

"Raza? kok disini?," ternyata Nomi bertabrakan dengan Raza yang baru datang.

Terlihat Raza yang tertegun melihat ke arah Nomi.

"Iya saya baru saja ditugaskan untuk membantu disini, maaf sudah menabrak temen kamu, saya harus buru-buru melapor ke kapten kalau begitu saya permisi," ucap Raza lalu pergi.

"Huh, dasar tidak sopan sudah menabrak ku dia sama sekali tidak meminta maa ke aku langsung, kamu kok kenal sih Zel sama dia?" tanya Nomi heran.

"Itu dia anggota nya kapten Aron yang pernah terkena luka tembak, yang pernah aku rawat, mungkin dia memang terburu-buru, padahal anaknya baik kok, jangan marah banget ya Nomi, lagi pula kamu sih lari -lari segala," ucap Hazel.

"Tau ah sebel aja," ucap Nomi lalu masuk ke tenda dengan kesal.

"Aduh, dasar si pemarah Nomi biasa nya dia selalu luluh kalau liat yang ganteng, Raza kan padahal ganteng,” gumam Hazel.

Hazel melihat beberapa warga dan yang lainnya sedang mempersiapkan sarapan, karena belum ada tugas, Hazel pun dengan senang ingin membantu mereka untuk mempersiapkan sarapan.

"Waduh Dokter, jangan repot-repot bantu masak nanti capek," ucap ibu-ibu warga di sana.

"Gapapa buk, saya juga suka masak, sini saya bantu ya,” ucap Hazel lalu membantu, padahal Hazel tidak terlalu pandai masak.

"Dokter ini udah cantik, ramah, pinter masak juga, sempurna banget ya,"

"Ah ibu bisa ajaa," jawab Hazel.

"Pantes jadi primadona nih ya,”

"Ngga kok buk," jawab Hazel malu-malu.

Hazel pun antusias mempersiapkan sarapan, lalu membantu membagikan kepada warga, tim medis, dan tim keamanan.

"Wah ini Dokter Hazel yang masak?" tanya Zaky yang menerima makanan itu.

"Masak sama sama kok ini, dimakan ya biar kenyang " ucap Hazel lalu ia memperhatikan anggota keamanan,tidak terlihat Aron di sana,padahal Hazel sudah mempersiapkan makanan yang agak sedikit spesial untuk Aron sebagai tanda terima kasih nya kepada Aron sudah memberikannya obat,dan selimut.

"Dokter lagi nyari Kapten ya?" tanya Zaky.

"Hehe ya kan cuma Kapten yang ngga ada nih, kemana dia?" tanya Hazel.

"Bentar lagi juga datang kok, tadi habis cuci muka, "

"Oh gitu," ucap Hazel dan benar Aron tak lama kemudian datang, dan Hazel langsung dengan gembira melihat kehadirannya dan memberikan sarapan tersebut.

"Ini untuk kapten, dimakan ya," ucap Hazel.

"Makasih," ucap Aron singkat lalu langsung meninggalkan Hazel begitu saja, sikapnya terasa tidak seramah tadi malam menurut Hazel, senyum di bibir Hazel pun langsung sirna, karena mendapat respon seperti itu dari Aron, ia pun langsung meninggalkan tempat keamanan.

Aron langsung membuka makanannya.

"Wahh kok berbeda nih isi sarapannya, pilih kasih nih ya Dokter Hazel," ucap Raza yang melihat sarapan mereka berbeda sambil tertawa.

"Ciee Kapten Aron," ucap Zaky.

Aron pun memperhatikan makanan yang lain memang berbeda dari yang ia dapat, ia langsung menukar makananya dengan Raza.

"Loh kenapa Kapten?" tanya Raza.

"Kamu suka kan?makanlah," ucap Aron membuat Raza tak enak memakannya karena ini pasti khusus di buat oleh Hazel untuk Aron.

"Bercanda doang, ini kan pasti khusus untuk kapten, mana pantas saya memakannya," ucap Raza.

"Makan!" ucap Aron tegas membuat Raza tak bisa menolak lagi dan memakan punya Aron.

"Gila sih, ini enak banget ,serasa sarapan di restoran bintang lima,” ucap Raza.

"Cicip dong," ucap Zaky lalu mencicip.

"Iyaa enak banget," ucap Zaky setelah mencicip, Aron terlihat melirik mereka.

Selesai sarapan, Tim medis dan keamanan memulai lagi pekerjaan mereka, dan kali ini diminta untuk mengecek ke beberapa rumah warga untuk melihat ada yang terluka atau tidak, yang masih di pimpin oleh Aron, Aron menghampiri tenda medis untuk meminta dua orang yang harus ikut.

"Jadi saya minta dua Dokter untuk ikut serta pengecekan ke beberapa rumah warga," ucap Aron.

Dengan suka rela nya, Hazel mengangkat tangannya untuk ikut, namun Aron tak menghiraukannya, melihat itu Nomi juga ikut angkat tangan biar Aron melihat.

"Kamu ya, satu lagi?" tanya Aron padahal Hazel sudah menawarkan diri.

"Emang Kapten Aron gak liat ya?ini Hazel mau ikut kok" ucap Nomi.

"Yang lain aja," ucap Aron.

"Kenapa?” jawab Hazel dan Nomi.

"Memangnya dari kalian gak ada lagi yang mau ikut?" tanya Aron.

"Maaf ya Kapten, Dokter Hazel memang paling tepat untuk ikut, karena kemampuannya yang sangat lebih cepat mengobati luka-luka kecil, sedangkan disini masih banyak yang harus di rawat dan membutuhkan kami, jadi biarlah Hazel dan Nomi yang mewakilkan kami," jawab salah satu Dokter.

Dengan terpaksa Aron menerima Hazel untuk ikut.