"Ali..". ucap Andi kaget. matanya melotot melihat seakan tidak percaya,bahwa pria yang ada didepannya adalah teman lama nya Ali.
"apakah kau benar Ali.." Andi pun bertanya kepada pria yang ada di depannya.
"Salam kenal namaku Ali, apa kau lupa padaku Andi." ucap pria yang dijambret tadi,sambil memakai jaket hitamnya dan berjalan maju menuju Andi.
"Ali.. benarkah kau itu Ali,sudah lama sekali ak tidak melihat mu Ali.jika bukan karena luka dipunggung mu,aku tidak tau bahwa itu kau Ali." Andi sambil geleng-geleng kepala berucap,karena tidak percaya bahwa laki-laki didepannya itu adalah Ali teman lamanya.
ya,dulu jika bukan gegara Ali mungkin luka dipunggung Ali sekarang ada di punggung Andi. kau adalah penyelamat ku Ali. ucap Andi didalam hati.
setelah saling berjabat tangan dan berpelukan sebentar, menandakan keakraban mereka berdua akhirnya mereka pun pergi.
Disini Andi tidak menghiraukan anak buahnya yang terkapar di tanah dan langsung mengajak Ali untuk pergi ketempat Andi.
...
Ali berucap, "Andi sudah lama ak tidak bertemu dengan mu,dan ternyata kau sudah berubah,tidak seperti dulu."
"ha..ha.. semenjak kau pergi aku berusaha sebaik mungkin. apa kau lupa janji kita bertiga." ucap Andi memandang Ali.
" ya aku tidak akan lupa akan hal itu,justru karena itu aku kembali kesini." ucap Ali menjawab perkataan Andi.
Ali berkata kembali, " Andi apa kau bisa menghubungi Jaya,aku juga ingin bertemu dengannya."
"tentu, walaupun aku tahu Jaya sangatlah sibuk tapi dia pasti senang bertemu dengan mu.apa kau mau menginap disini,nanti aku akan hubungi Jaya dan kita bisa pesta disini semalaman. kamu tinggal dimana sekarang? dan bagaimana kau bisa ada disini? apa ada yang bisa aku bantu?" ucap Andi berbicara terus tanpa henti setelah sekian lama tidak bertemu dengan Ali.
saat ini Ali hanya tersenyum kecil dan berkata." tentu aku akan menginap disini untuk malam ini,sudah lama aku tidak bertemu dengan mu dan Jaya,sekalian kita reuni kecil kecillan."
" ha..ha..tentu..tentu..itu pasti, kalau begitu aku akan hubungi Jaya sekarang."tegas Andi dengan senang hati,karena teman yang sudah lama tidak bertemu itu akhirnya berkumpul kembali.
...
di tempat lain, Jaya sedang duduk di sebuah cafe bersama koleganya.
" Bos Jaya, bagaimana? apa Bos Jaya setuju dengan kami untuk menyingkirkan nya.?" ucap seorang pria berperut buncit itu,didepan Jaya.
Jaya pun menjawab dengan datar. " tentu selama bayarannya cocok."
" soal uang bos jaya tenang saja,semua aman.sesuai apa yang bos jaya inginkan,ini sebagian dari uang itu,sebagai tanda jadi,sisanya akan kami transfer setelah semua beres." ucap pria tersebut sambil menyodorkan sebuah amplop coklat.
" ok, kalau begitu kirimkan foto target itu."jawab Jaya dengan santai sambil sesekali menggebulkan asap rokok dari mulutnya ke arah pria tersebut sampai sedikit batuk-batuk.
" baiklah segera saya kirim target tersebut,kalau begitu saya permisi dulu." ucap pria dengan perut buncit tersebut sambil berdiri hendak pergi.
...
" kring"..." kring"...