Satu Minggu telah berlalu sejak 3 kota negara Grim Hical dibom oleh pasukan sekutu, setelah menerima pesan dari Grim sang raja langsung mengibarkan bendera putih sesuai permintaannya.
Sang raja tau kalau dengan mengibarkan bendera putih itu sama saja dengan mengatakan kalau mereka telah menyerah dari perperangan ini, sang raja pada awalnya ragu untuk melakukan hal itu. Namun sang raja lalu menyadari kalau tidak ada gunanya lagi mereka melanjutkan perperangan ini, sangat banyak nyawa yang mati karena hancurnya ke tiga kota itu.
Kehancuran ke 3 kota itu juga membuat moral pasukan mereka menurun dan disisi lain moral pasukan sekutu makin meningkat, Meski sang raja masih ingin melanjutkan perang ini namun sang jenderal tertinggi Grim Hical sendiri telah mengatakan agar mereka menyerah.
Tanpa Grim, sang raja sendiri mungkin tidak dapat melakukan apapun, lagi pula Grim adalah orang yang memimpin pasukan kerajaannya hingga saat ini. Jika tiba tiba sang raja mengambil alih pasukan maka mereka pasti akan menerima kehancuran yang lebih besar dari pada yang seharusnya.
Hari ini adalah hari eksekusi Grim, setelah kerajaannya memutuskan untuk menyerah para pemimpin dari negara sekutu bersedia untuk berhenti berpedang dengan satu syarat yaitu kerajaan harus memberikan nyawa jendral tertinggi mereka Grim Hical.
Keberadaan Grim sendiri adalah sesuatu yang jauh lebih membahayakan dari pada sang raja, sebagai jendral tertinggi Grim telah membuat berbagai macam strategi perang.
Ketika strategi yang dia buat itu digunakan maka pasukan sekutu akan sangat menderita sedangakn pasukan kerajaan sendiri, mereka seperti seekor elang yang sedang memburu anak kecil.
Pasukan sekutu tidak dapat membiarkan hal itu terus terjadi, karena itulah mereka melakukan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan yaitu mengebom 3 kota besar milik kerajaan. Berkat Operasi pengeboman itu pihak kerajaan tidak memiliki pilihan selain menyerah.
Dengan bagian tubuh yang terikat oleh rantai Grim berjalan menuju ketempat eksekusi, rambut merah terangnya kini telihat sangat kusam. Pada awalnya sang raja tidak ingin memberikan nyawa Grim kepada pihak sekutu, hanya saja sang raja sendiri pada saat itu tidak memiliki kekuasaan hingga dia tidak dapat menolak apa yang pihak sekutu inginkan.
Pada saat itu juga sang raja Merasakan sebuah dilema yang sama sekali belum pernah dia rasakan sebelumnya, selagi sang raja berada dibawah dilema Grim datang menghadap sang raja. Grim sendiri mengatakan kalau dia sama sekali tidak keberatan untuk dieksekusi, sebagai gantinya Grim meminta agar pesukan sekutu untuk tidak menyentuh anggota keluarga kerajaan.
Pasukan sekutu dengan cepat langsung menyetujuinya, bagaimanapun yang paling penting bagi mereka adalah kematian Grim.
Dengan tatapan yang kosong Grim terus berjalan hingga akhirnya dia sampai kedepan sebuah Guillotine. 2 prajurit yang ada disana lalu langsung menaruh kepala Grim Hical kebagian bawah Guillotine sedangkan pisau yang sangat tajam digantung diatasnya.
Para rakyat kerajaan yang melihat Grim itu merasa sedih, bagi pasukan sekutu keberadaan Grim mungkin adalah sebuah mimpi buruk. Namun bagi rakyat kerajaan keberadaan Grim adalah sebuah berkah, berkat perintah dari dirinya korban jiwa yang didapat oleh pihak kerajaan jauh lebih rendah dari pada yang dialami pihak sekutu.
Sebuah teriakan tangisan dan hormat dapat terlihat dimana mana, namun berbading terbalik dengan orang orang itu, Grim sendiri sama sekali tidak merasa sedih sedikitpun. Bahkan ketika pihak kerajaan telah dipastikan kalah dalam perperangan ini Grim sama sekali tidak merasa sedih sedikitpun.
Grim merasa tidak ada alasan baginya untuk sedih, dia sendiri juga telah lupa mengapa alasan perang ini terjadi. Grim juga tidak memiliki alasan untuk membenci pasukan sekutu, bagaimanapun ini adalah sebuah perperangan. Hanya ada yang menang dan yang kalah, Grim menyadari kalau dirinya berada di pihak yang kalah karena itulah dia akan menerima apapun yang diminta oleh pihak sekutu.
Juga, Grim sendiri telah lupa alasan mengapa dia memutuskan untuk mengambil alih semua komando dan menjadi jenderal tertinggi.
Itu bukan seperti alasan mulia dimana Grim ingin membela tanah airnya malainkan itu karena sebuah alasan yang sangat rendah, jauh lebih rendah dari alasan seorang pria remaja yang menginginkan sebuah handphone agar dapat menghubungi pacarnya.
Sekarang waktunya untuk eksekusi, seorang pria yang berada didekat Guillotine mengangkat sebuah kapak, dengan kapak itu pria itu memotong tali yang mengikat pisau Guillotine.
Begitu tali terpotong pisau yang berada diatas Grim itu turun dengan sangat cepat dan memotong kepala Grim.
Suara tangisan dapat terdengar Dimana mana, jumlah air mata yang tak terhitung jumlahnya keluar. Jika dikumpulkan maka jumlah air mata itu sendiri mungkin jauh lebih banyak dari pada jumlah darah yang keluar dari tubuh Grim.
Mulai detik dimana Grim mati dunia mulai mengalami perubahan secara perlahan, berbagai negara ataupun kerajaan yang ada didunia ini mulai menandatangani perjanjian perdamaian. Sejak perjanjian itu ditandatangani oleh semua negara, dunia secara perlahan mulai memperbaiki dirinya.
Mayat manusia yang tak terhitung jumlahnya membusuk, para lalat yang mendatangi mayat itu menjatuhkan benih benih bunga yang ada ditubuh mereka.
Benih benih itu secara perlahan mulai tumbuh dan mulai menutupi mayat mayat itu, kini semua mayat itu telah hancur dan digantikan dengan tanaman yang indah dan pepohonan yang rimbun. Dunia saat ini menjadi lebih baik dari pada dunia pada saat perperangan.
Ini adalah awal yang baik untuk setiap mahluk hidup yang ada didunia dan ini juga adalah awal bagi Grim.
*******
Grim Secara perlahan mulai membuka matanya, apa yang dia lihat adalah sebuah pemandangan yang terlihat seperti awan atau mungkin seperti asap putih. Selain hal itu tidak yang dapat Grim lihat.
"Apa ini surga?"
Hanya itu yang ada didalam pikirannya, bagaimanapun Grim sama sekali tidak dapat memikirkan hal lain tentang tempat ini. Meski Grim sendiri jarang berdoa, teta dia masih sedikit percaya dengan surga, bagi Grim akan bagus jika ini adalah surga.
Grim pernah mendengar kalau surga adalah sebuah tempat yang sangat indah, semua mahluk hidup yang ada disana hidup dengan damai tanpa ada sedikitpun perselisihan. Surga ada tempat yang sangat cocok dengan situasi yang diinginkan oleh Grim.
Namun setelah beberapa saat, Grim menyadari kalau tempat ini bukanlah surga, bagaima mungkin seseorang pendosa besar seperti masuk kedalam surga.
Grim lalu berfikir kalau ini adalah sebuah penjara untuknya, jika apa yang dia pikirkan itu benar, maka Grim merasa tidak keberatan sama sekali. Meski tempat ini tidak memiliki apapun selain pemandangan seperti awan yang sedang berkumpul, tempat ini jauh lebih baik dari pada sebuah dunia yang sedang mengalami perperangan.
Grim telah lelah melihat mayat yang tak terhitung jumlahnya tergeletak di tanah dengan darah yang terus mengalir seperti sebuah sungai, Grim lalu segera berbaring ditempat itu.
Meski tidak ada bantal empuk seperti yang dia gunakan semasa hidup, Grim tetap merasa puas dan langsung memejamkan matanya.
"Apa kau akan tidur disini?"