sad story' diary

Hehe lega sih, tapi nyeseknya sakit. Pas tau, entahlah siapa sih dia kok sakitnya gini amat.

Ternyata semuanya masuk akal. Sekeras apapun aku berusaha, tetap nihil. Perasaan tidak bisa bohong. Semakin aku berusaha, jarak yang ada malah semakin tebal. Aku tak bisa menghancurkannya walau sudah berusaha sekeras apapun.

Alasannya tepat. Kau memang sudah menganggapku hanya orang asing. 2 bulan ini aku sadar, pantas aku tak seleluasa dulu komunikasian samamu. Pantas aku tak seberani dulu komunikasan samamu.

Gapapa, pantas ku trima. Malah masih kurang.

Gapapa..

Setiap kau menganggap aku orang asing dan teman biasa, aku akan tetap seperti dulu.

Gapapa aku terima walau menyakitkan.

Jujur

Dari dulu sampai sekarang dan sampai seterusnya bagiku kau tetap teman paling berharga.

Bagiku kau tetap teman istimewa.

Bagiku kau tetap teman tercare.

Bagiku kau tetap teman yang paling menyayangiku.

Bagiku kau tetap teman yang selalu dekat.

Bagiku kau tetap teman yang dulu.

Ini semua perasaanku sesungguhnya.

Bagiku semuanya tidak ada yang berubah

Kau masih orang yang selalu ku bangga-banggakan yang selalu ku ceritakan setiap ada kesempatan pada temanku yang kenyataannya tidak seberapa.

Bagiku kau tetap teman dekatku. Tidak ada yang berubah. Gapapa hanya aku yang begini saat ini, aku yakin suatu saat kau akan kembali pada temanmu yang bodoh ini. Aku selalu menunggu hari itu tiba. Saat aku mulai ragu dapat menggapai mu lagi atau tidak di saat itu juga aku berpikiran positif mengenai dirimu.

Hehe sakit juga, tapi gapapalah. Ini salahku, aku pantas menerima kenyataan ini.

Entahlah aku gatau, kenapa aku selemah ini jika menyangkut dirimu.

Hanya kau, yang namanya teman yang bisa membuatku menangis.

Hanya kau yang bisa membuat ku tidak karuan.

Aku sayang samamu, dan kau tetap lah teman istimewaku.

Memang dulu aku jahat samamu, tapi itulah caraku menyayangimu caraku menghadapi teman istimewaku.

Seandainya kau tau semua yang ku lakukan itu caraku mengungkapkan betapa kau istimewa bagiku.

Untuk sejenak aku ingin amnesia supaya lupa dengan kenyataan yang menyakitkan yang telah ku tau darimu.

Untuk sejenak aku ingin koma, aku ingin tau siapa yang peduli padaku selain keluarga dan familyku. klise banget kan, drama banget kan.

Yah ekspektasi itu ku inginkan hanya kau kau kau saja.

Aku ingin tau apa kau masih peduli samaku atau tidak.

Aku tau kau pasti peduli aku tau kau akan datang. untuk berpikiran positif aku hebatkan?